Fakta Alkitab: Hukuman Mati yang Ada di Alkitab
Sumber: jawaban.com

Fakta Alkitab / 5 March 2023

Kalangan Sendiri

Fakta Alkitab: Hukuman Mati yang Ada di Alkitab

Claudia Jessica Official Writer
3565

Kasus Ferdy Sambo terus menyita perhatian publik, terlebih setelah hakim menjatuhkan vonis hukuman mati untuknya. Hukuman mati ini menimbulkan pro dan kontra, bahkan di kalangan Kristen. Di satu sisi, keluarga korban menuntut keadilan, sementara di sisi lain, banyak yang mempertanyakan efektivitas hukuman mati.

Apa yang Alkitab catat tentang hukuman mati, dan bagaimana orang Kristen seharusnya meresponi hukuman mati? Mari kita bahas.

Di dalam Alkitab, ada beberapa contoh tokoh yang mengalami hukuman mati karena berbagai alasan. Berikut adalah 7 diantaranya:

#1 Akhan

Ia yang mencuri barang jarahan yang dilarang. Ia di hukum rajam hingga mati. (Yosua 7)

#2 Adoni-Bezek, raja orang Kanaan

Ia kalah perang dan ditangkap oleh orang Israel. Jari-jari kaki dan tangannya di potong, seperti perlakuan kejam yang pernah dilakukannya dan mati di Yerusalem. (Hakim-hakim 1: 5-7).

#3 Absalom

Absalom dibunuh Yoab karena mencoba melakukan kudeta, walau Daud telah berpesan untuk tidak membunuhnya. (2 Samuel 18)

 

 

BACA JUGA: PGI Nilai Vonis Hukuman Mati Ferdy Sambo Berlebihan, Bagaimana Kita Menyikapi Kasus Ini?

 

#4 Yohanes Pembaptis

Di Perjanjian Baru ada Yohanes Pembaptis dihukum mati oleh raja Herodes karena menentang hubungan zinahnya. (Matius 14: 3-11)

#5 Stefanus

Stefanus di hukum rajam karena dianggap melakukan penistaan agama oleh majelis agama Yahudi. (Kisah Para Rasul 7)

#6 Yakobus

Yakobus, Saudara Yesus menjadi martir sebagai pemimpin gereja mula-mula, dibunuh atas perintah Raja Herodes Agripa I. (Kisah Para Rasul 12: 1-2)

#7 Yesus

Dan tentu saja, Tuhan dan Juruselamat kita yang dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus karena tekanan politik dari orang Yahudi. (Matius 27)

Aturan hukuman mati yang dituliskan dalam Perjanjian Lama diberlakukan untuk tindakan kejahatan yang serius seperti pembunuhan, pemerkosaan, perzinahan, pengkhianatan, dan penyembahan berhala, dan lain-lain. (Keluaran 21:12-17, Imamat 24:17-22, dan Bilangan 35:30-34)

Bentuk hukuman mati yang tercatat di Alkitab Perjanjian Lama meliputi penggal, disalib, dilempar batu, dibakar hidup-hidup, dan ditusuk dengan tombak. Walau demikian, Tuhan selain Allah yang adil, Dia juga pribadi yang penuh kasih yang menunjukkan belas kasihan dan kesabarannya. Dia memberikan kesempatan untuk manusia bertobat dan memperbaiki diri.

 

 

BACA JUGA: Apa Pandangan Kristen Tentang Hukuman Mati Seperti yang Dialami Yesus?

 

Sebagai contoh adalah saat nabi Yesaya menyampaikan kepada Raja Hizkia akan mati karena sakit, namun begitu Hizkia berdoa dan bertobat, Tuhan kemudian menyembuhkannya dan memperpanjang umurnya 15 tahun (2 Raja-raja 20).

Sekalipun Yesus Kristus, menerima vonis hukuman mati dan menjalaninya hingga mati di kayu salib, hal itu bukan berarti Dia membenarkan hukuman mati. Yesus mati di kayu salib adalah bukti kasih-Nya yang besar kepada umat manusia, karena Dia menjalaninya untuk menebus kita dari kematian yang disebabkan oleh dosa kita.

“Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:21)

Dan bagi kita yang percaya, sekarang telah diperdamaikan dengan Allah melalui kematian-Nya itu sehingga kita memperoleh kehidupan kekal di dalam Dia. (Yohanes 3:16)

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA ⇒

Jadi, Yesus melalui diri-Nya memberikan teladan akan kasih dan pengampunan. Dia memberikan kesempatan kedua bagi kita manusia berdosa.

Beberapa contoh bagaimana Yesus menyikapi orang yang harus menjalani hukuman mati adalah kisah wanita yang dibawa oleh orang Farisi ke hadapan Yesus karena tertangkap berzinah. Saat itu Yesus berkata pada wanita itu, “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Yohanes 7:11)

Hal serupa juga Tuhan lakukan pada Saulus, penganiaya dan pembunuh jemaat mula-mula. Yesus memberi kesempatan dia untuk bertobat, mengenal Dia dan menjadi pemberita injil Kerajaan Allah (Kisah Para Rasul 22:11-16)

Keadilan Tuhan merupakan standar yang mutlak dan adil yang diterapkan oleh Allah. Keadilan Tuhan tidak dipengaruhi oleh emosi atau situasi, melainkan didasarkan pada nilai-nilai yang baik dan benar. Tuhan mengajarkan untuk memberikan kasih dan pengampunan pada sesama, bahkan kepada musuh kita.

Sementara itu, keadilan manusia didasarkan pada peraturan hukum yang telah ditetapkan oleh negara atau pemerintah. Keadilan manusia mencoba untuk memberikan hukuman yang setimpal dengan kesalahan yang dilakukan, namun terkadang tidak selalu berjalan dengan sempurna dan dapat memberikan vonis yang salah.

Balas dendam, di sisi lain, didasarkan pada perasaan sakit hati atau marah, dan bertujuan untuk membalas dendam atas kejahatan yang dilakukan. Balas dendam tidak mencari solusi yang adil, melainkan bertujuan untuk membalas kejahatan dengan kekerasan, dan sering kali memperburuk situasi.

Firman Tuhan mengajarkan kita untuk memperjuangkan keadilan dan mengasihi sesama, bahkan kepada musuh kita, dan menyerahkan penghakiman dan hukuman pada Allah.

Bagaimana dengan Anda, apa pendapatmu tentang hukuman mati? Apakah Anda mendukung vonis hukuman mati atau Anda lebih mendukung memberikan hukuman berat tanpa mencabut nyawa seseorang? Berikan pendapat Anda di komentar ya.

 

Sumber : jawaban channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami