Orang yang Percaya Zodiak Cenderung Narsis dan Kurang Cerdas? Ini Kata Study dan Alkitab
Sumber: https://klikbabel.com/

Kata Alkitab / 14 February 2023

Kalangan Sendiri

Orang yang Percaya Zodiak Cenderung Narsis dan Kurang Cerdas? Ini Kata Study dan Alkitab

Lori Official Writer
1935

Sebuah studi yang dilakukan oleh para psikolog dari Universitas Lund Swedia, menemukan bahwa orang-orang yang percaya dengan zodiak atau astrologi cenderung lebih narsis dan memiliki tingkat kecerdasan yang rendah.

Hasil penelitian ini didapatkan setelah melakukan serangkaian kuesioner kepada lebih dari 250 orang tentang keyakinan mereka akan hasil ramalan zodiak atau astrologi di masa ini. Mereka lalu mendapatkan tanggapan dari 264 orang, yang hasilnya menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat narsistik seseorang, semakin tinggi kepercayaannya akan horoskop. 

“Hal ini mungkin disebabkan oleh pandangan dunia yang berpusat pada diri sendiri, meski hal ini harus diuji melalui penelitian lebih lanjut,” jelas Psikolog Dr. Petri Kajonius, kepala penelitian Universitas Lund, Swedia.

 

Baca Juga: Percaya Kepribadian Berdasarkan Zodiak Bikin Kehilangan Identitas Sejati, Ini 3 Caranya

 

Namun yang tak kalah mengejutkannya dari studi ini, Dr. Kajonius mengungkapkan bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan seseorang, semakin rendah tingkat kepercayaan terhadap ramalan horoskop atau astrologi. Jadi bisa disimpulkan bahwa hasil study ini mengungkapkan bahwa orang-orang yang percaya dengan ramalan horoskop atau astrologi memiliki tingkat narsisme yang tinggi dan kecerdasan yang rendah.

“Astrologi semakin populer, meskipun kurangnya dukungan ilmiah. Tak ada alasan yang jelas kenapa hasil ramalan dari posisi dan gerak bintang ini diyakini sangat mempengaruhi perilaku manusia,” ungkap Dr. Kajonius.

Beberapa tahun terakhir, kita melihat ketertarikan orang-orang terhadap ramalan horoskop ini terus meningkat. Jajak pendapat yang diterbitkan di YouGov mengungkapkan bahwa “lebih dari seperempat orang Amerika (27%) yaitu 37% orang dewasa di bawah usia 30 tahun, menyampaikan bahwa mereka percaya apa kata horoskop tentang kehidupan mereka". 

Para peneliti akhirnya mengeluarkan pandangan bahwa kepercayaan ini mungkin saja terkait dengan kurangnya pemikiran kritis dari masyarakat. Sehingga ramalan yang dibingkai secara positif ini mudah diterima dan dianggap baik untuk memvalidasi perasaan narsis dalam diri seseorang.

Meski begitu, Dr. Kajonius telah menegaskan bahwa hasil penelitian ini masih perlu diteliti secara lanjut. Karena itu kita masih belum bisa menjadikan hasil penelitian ini sebagai jawaban mutlak untuk menghakimi orang-orang yang percaya kepada horoskop atau zodiak.

 

Pandangan Kristen Tentang Ramalan Bintang

Sebagai orang Kristen, kita diingatkan untuk menaruh kepercayaan kita kepada firman Tuhan. Kita diciptakan oleh Tuhan dan satu-satunya pribadi yang harusnya memahami tentang diri kita adalah Dia. Apapun dan bagaimanapun kita, Tuhan meyakinkan kita bahwa kita dirancang indah dan penuh harapan. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29: 11)

Kepercayaan orang-orang di masa ini terhadap astrologi atau horoskop bisa kita lihat berasal dari jejak sejarah di Alkitab Perjanjian Lama. Di sana diterangkan bagaimana para peramal di istana kerajaan Babel memakai ramalan ini untuk menafsirkan mimpi raja (Daniel 2: 10-11). Tetapi pada prakteknya, mereka gagal mengungkapkan arti mimpi tersebut.

 

Baca Juga: Fakta Alkitab: Praktek Sihir di Alkitab dan Akibat Percaya Sihir serta Ramalan

 

Ramalan ini memang terkait dengan langit dan bintang dan menyinggung tentang kuasa Tuhan. Tapi jika kita menggali lebih dalam, bintang-bintang yang kita saksikan di langit pun, adalah ciptaan Tuhan. Melalui bintang ini, keagungan dan kuasa Tuhan dinyatakan. Sementara langit adalah hasil karya Tuhan (Mazmur 8: 3, 19:1). Dia yang menamai setiap bintang dan menempatkan mereka diposisinya (Mazmur 147: 4).

Orang Mesir dan Yunani menciptakan ramalan bintang dan memakainya sebagai penanda akan musim semi. Namun seiring waktu, ramalan bintang diinterpretasikan sebagai takdir manusia. Di dalam ilmu astrologi, kita mengenal beragam zodiak sesuai dengan bulan kelahiran seperti Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius dan Capricorn. Namun mempercayai astrologi ini sebagai takdir kita adalah salah. Daniel bahkan mempermalukan para peramal istana kerajaan Babel karena mereka tidak bisa meramal mimpi raja (Daniel 1: 20; Daniel 2: 27). 

Mereka yang juga disebut sebagai ahli nujum dihukum di masa itu (Yesaya 47: 13-14). Sejarah ini mengingatkan kita bahwa firman Tuhan secara tegas melarang ramalan takdir hidup seseorang yang didasari oleh astrologi (Ulangan 18: 10-14).  

 

Baca Juga: Bolehkah Percaya pada Zodiak?

 

Jika kita kembali ke Perjanjian Baru, kita bisa menemukan bagaimana Tuhan memakai bintang untuk menghantarkan orang Majus kepada bayi Yesus. Dalam hal ini, Tuhan memakai bintang sebagai pelacak tempat. Peristiwa ini juga seharusnya mengingatkan kita bahwa Tuhan memakai benda langit, yang merupakan ciptaan-Nya sendiri, sebagai alat pelacak waktu dan tempat sekaligus mengingatkan kita bahwa Tuhan itu setia dan tetap akan janji-Nya.

Jadi, jika kita menyadari bahwa apapun yang ada di bawah langit dan di atas adalah ciptaan Tuhan, maka kita seharusnya tidak mencari identitas kita melalui ramalan astrologi atau horoskop (Yakobus 1: 5). Sebaliknya kita harus kembali kepada sumber kehidupan kita sendiri, yaitu Tuhan. Alkitab adalah panduan hidup yang bisa membawa kita kepada rencana dan janji Tuhan atas kita. 

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119: 105)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami