Bagaimana Cara Lakukan Swamedika yang Aman Saat Anak Sakit?
Sumber: Kumparan

Relationship / 7 February 2023

Kalangan Sendiri

Bagaimana Cara Lakukan Swamedika yang Aman Saat Anak Sakit?

Lori Official Writer
1501

Saat anak mengalami sakit ringan seperti flu, batuk dan demam, orang tua biasanya memilih swamedikasi atau pengobatan mandiri di rumah. Tapi tahukah mama papa bahwa swamedikasi bisa menjadi pedang bermata dua. Jika dilakukan dengan benar, maka penyakit anak akan jauh lebih baik. Sebaliknya, jika dilakukan dengan tindakan salah, akibatnya bisa sangat fatal. 

Kasus gagal ginjal pada anak bisa jadi salah satu dampak buruk dari swamedika yang salah. Kurangnya edukasi tentang penggunaan obat yang tepat bagi anak bisa menyebabkan efek samping yang fatal bagi kesehatan. Misalnya, bagaimana memilih kandungan obat yang aman bagi anak di bawah umur, bagaimana menangani anak yang sedang demam tinggi hingga makanan dan minuman apa yang seharusnya tidak diberikan kepada anak. Mengandalkan mitos atau kepercayaan tertentu sangat berisiko mengancam keselamatan anak. Salah satu kasus fatal terjadi beberapa waktu lalu kepada anak balita yang dipaksa minum jamu. Alhasil, nyawa pun tidak tertolong.

 

Baca Juga: Saat Anak Deman Sehabis Vaksin, Jangan Panik! Lakukan 5 Langkah Ini

 

Untuk menghindari risiko yang lebih buruk kepada anak, papa mama perlu memahami bagaimana seharusnya melakukan swamedika yang benar.

1. Memahami kriteria obat yang bisa diberikan kepada anak

Swamedikasi adalah pengobatan mandiri tanpa pengawasan ahli medis. Papa mama mungkin sering mengobati sakit perut ringan dengan obat penghilang rasa nyeri yang salah. Kesalahan umum lainnya adalah papa mama memberikan antibiotik kepada anak saat sedang demam, tanpa membawa anak ke dokter.

“Orang tua seharusnya paham bagaimana aturan memberikan obat tanpa resep, seperti obat bebas dan bebas terbatas (berlabel hijau atau biru). Namun pada praktiknya, masih terjadi beberapa orang tua yang memberikan obat keras termasuk antibiotik. Ini bisa menimbulkan resistensi obat,” ungkap dr. Devie Kristiani, Sp.A, dokter spesialis anak.

Karena itu saat ingin memberikan obat ke anak, papa mama perlu memperhatikan jenis dan dosis obat. Bahkan sangat penting untuk memperhatikan usia, berat badan dan faktor lainnya. Papa mama juga perlu berkonsultasi ke dokter setelah melakukan swamedikasi selama 2-3 hari jika kondisi anak tak kunjung membaik.

 

2. Dapatkan layanan telemedika

Kehadiran layanan kesehatan online di masa ini seharusnya memudahkan papa mama mendapatkan informasi yang akurat terkait penanganan kesehatan, khususnya saat melakukan swamedikasi di rumah.

Dengan kehadiran telemedika, papa mama bisa berkonsultasi dengan dokter secara online, tanpa harus bertatap muka secara langsung. Awalnya kehadiran layanan ini dipelopori oleh WHO dan terdapat 4 tujuan utamanya:

1. Bertujuan sebagai pendukung perawatan secara klinis

2. Menjadi solusi atas masalah jarak dan geografis dalam layanan kesehatan.

3. Menjadi inovasi terbaru dalam layanan medis

4. Meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat luas

 

Baca Juga: Sering Sakit-sakitan Dan Kepikiran Buat Ganti Nama Anak? Ini kebenarannya Buat Kamu

 

Untuk informasi buat papa mama, konsultasi online ini sudah banyak tersedia dalam bentuk aplikasi lho! 

Nah, berhubung kasus gagal ginjal anak terus marak saat ini. Papa mama perlu lebih berhati-hati dalam melakukan perawatan mandiri ke anak saat sedang sakit ya. 

Tuhan Yesus Memberkati.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami