Gagal Ginjal Akut pada Anak Meningkat, Ini Kata Kemenkes

Health / 6 February 2023

Kalangan Sendiri

Gagal Ginjal Akut pada Anak Meningkat, Ini Kata Kemenkes

Aprita L Ekanaru Official Writer
2218

Dalam dua bulan terakhir, terjadi kenaikan kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak pada rentang usia 8 bulan sampai 18 tahun. Tercatat pada 18 Oktober 2022 lalu, sebanyak 189 kasus dilaporkan dan didominasi oleh anak berusia 1-5 tahun.

Dengan adanya peningkatan kasus gagal ginjal ini, Kementrian Kesehatan mengambil tindakan untuk menghimbau seluruh orang tua agar tetap waspada dan tidak panik, terutama jika anak mengalami gejala yang mengarah pada ginjal akut, seperti:

1. Diare

2. Muntah

3. Demam selama 3-5 hari

4. Batuk dan pilek

5. Jumlah air seni yang semakin sedikit, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali

Jika hal tersebut terjadi, orang tua dihimbau untuk mengawasi perkembangan kesehatan anak, tidak panik dan segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Pemerintah dalam upaya penurunan kasus gagal ginjal akut juga menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Kemenkes kembali menerima dua laporan kasus baru Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta. Ini merupakan kasus terbaru setelah sebelumnya gagal ginjal akut pada anak dinyatakan selesai pada awal Desember 2022 lalu.

"Satu kasus konfirmasi GGAPA merupakan anak berusia satu tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion," papar Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril melalui keterangan resmi, Senin (6/2/2023).

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA >>

Sumber : Kemkes.go.id | CNBC Indonesia
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami