Hadapi Tantangan Dalam Pernikahan Seperti Pasangan Yusuf dan Maria
Sumber: Christianity

Relationship / 5 December 2022

Kalangan Sendiri

Hadapi Tantangan Dalam Pernikahan Seperti Pasangan Yusuf dan Maria

Lori Official Writer
3366

Dahulu kala hiduplah sepasang kekasih. Mereka sudah saling mengenal selama mereka bertumbuh menjadi pria dan wanita muda. Mereka lalu bertunangan dan menunggu waktu terbaik untuk menikah. 

Tetapi sesuatu tiba-tiba terjadi di tengah jalan. Sang wanita justru hamil! Ajaibnya, dia tidak melakukan sesuatu yang melanggar adat dan budaya. Kehamilan yang ajaib ini pun awalnya ditanggapi dengan perasaan ragu di hati sang pria.

Namun pada akhirnya, mereka tetap memutuskan untuk menikah. Selama proses mengandung, mereka harus menempuh perjalanan panjang, sama sekali itu bukanlah perjalanan bulan madu. Mereka bahkan lupa memesan kamar hotel dan pada akhirnya dia harus melahirkan di kandang binatang.

Awalnya, hubungan mereka tampak kurang ideal. Ada banyak keraguan, ketidakpercayaan dan ketidaksiapan, belum lagi sang pria harus berkorban untuk membesarkan anak yang bahkan bukan dari darah dangingnya. 

Tapi mereka bertekad untuk tetap setia. Karena mereka percaya, Tuhan telah menentukan hidup mereka menjalani jalan cerita yang demikian.

Kita tentu tahu persis tentang kisah ini. Mereka adalah pasangan Yusuf dan Maria, ayah dan ibu biologis Tuhan Yesus di dunia. Terpilih menjadi pasangan yang harus membesarkan Anak Allah tentunya membuat pasangan ini harus berhadapan dengan banyak hal-hal yang tidak masuk akal. Tapi setiap rintangan itu akhirnya bisa mereka lalui dengan banyak pengorbanan. 

Dalam menyambut bulan Natal ini, Jawaban.com ingin membagikan pelajaran tentang pernikahan yang bisa Anda petik dari Yusuf dan Maria.

1. Beriman di Dalam Tuhan

“Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.” (Lukas 1: 38)

Mengandung dengan Roh Kudus? Bagi kita ini tak masuk diakal! Mustahil. Tapi lihatlah apa yang dilakukan Maria. Dia memilih percaya. Dia percaya bahwa Tuhan tahu persis apa yang sedang Ia lakukan. Ia bahkan memilih dua pasangan muda ini untuk melahirkan dan merawat Yesus hingga rancangan-Nya atas dunia tergenapi. 

Hal serupa juga berlaku atas pernikahan Anda. Tuhan mempertemukan Anda dengan suami/istri Anda saat ini. Itu artinya, Tuhan tahu apa yang sedang Ia lakukan atas hidup Anda. Dia sedang melakukan sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Jadi percayalah seperti Maria.

 

Baca Juga: Kisah Anak Pemilik Penginapan di Betlehem

 

2. Percayai Pasangan Anda

“Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.” (Matius 1: 20)

Kasih yang sempurna mampu melenyapkan semua ketakutan. Jangan biarkan rasa takut menguasai pernikahan Anda atau kasih yang punya. Jika saat ini informasi di media terus menerus menyoroti tentang perselingkuhan dan kecurigaan atas pasangan. Maka Yusuf dan Maria bisa melalui hal tersebut. Dalam artian, tak semua kecurigaan kita benar. Jadi jika Anda mengenal pasangan Anda dengan baik, maka belajarlah untuk mempercayainya. Kasihi dia tanpa rasa takut maupun ragu.

 

3. Kasih justru tumbuh justru di tengah situasi yang sulit

“Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya…” (Matius 1: 24)

Pengkhiatan, krisis ekonomi, pengangguran, tantangan pengasuhan anak. Ada banyak sekali persoalan yang akan mengiringi perjalanan pernikahan. Bahkan Yusuf harus menghadapi persoalan jauh sebelum mereka menikah, yaitu menerima kabar bahwa tunangannya hamil oleh Roh Kudus. Laki-laki mana yang bisa menerima calon istri yang dihamili oleh laki-laki lain? Di zaman ini mungkin tak satupun laki-laki yang bisa menerima kondisi Maria. 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Tapi mari kembali ke kisah Yusuf dan Maria. Justru di tengah situasi terjepit dan penuh keraguan tersebut, kasih diantara mereka semakin bertumbuh. Dalam pernikahan, hal serupa juga bisa terjadi. Kemurnian kasih Anda kepada pasangan akan diuji dan diteguhkan melalui masalah. Masalah bukanlah alasan untuk membenci pasangan atau memperlakukannya tak layak, sebaliknya masalah harus membuat kasih antara suami istri semakin kuat.

 

4. Mencari jalan keluar bersama

“Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud…“ (Lukas 2: 4)

Maria dan Yusuf memulai perjalanan melahirkan anak bersama-sama. Mereka saling mendukung. Meskipun kadang mereka menemui jalan buntu, tapi mereka tetap memilih untuk melaluinya bersama. 

Janji suci pernikahan adalah pengingat bagi setiap pasangan menikah untuk selalu setia baik dalam suka maupun duka, dalam sakit maupun sehat, susah dan senang. Jadi taka da alasan untuk meninggalkan pasangan ketika kondisi sedang sulit. Walaupun Anda mungkin tak tahu persis apa yang akan terjadi di depan. Tapi komitmen untuk saling setia dan saling menjaga harus selalu dipegang. Menikah berarti berbagi beban bersama. Berbagi sakit bersama. Dengan itu setiap proses perjalanan yang ditempuh bisa terasa lebih ringan.

 

Baca Juga: Taat Sama Orangtua, Teladan yang Harus di Contoh Anak dari Yesus

 

5. Belajar bersabar dan menerima

“…dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.” (Lukas 2: 7)

Akan banyak kekurangan yang Anda temukan di dalam diri pasangan, begitupun dia memandang Anda. Tapi kisah Yusuf dan Maria bisa mengajarkan kita bahwa untuk melahirkan pun Yusuf tak lagi bisa mendapatkan tempat yang layak bagi Maria. Bisa saja Maria mempersalahkan Yusuf karena kekurang cekatannya dalam mencari tempat penginapan. Tetapi Maria lebih memilih untuk bersabar dan menerima segala kondisi yang ada. 

Di zaman ini, pastinya tak ada pasangan yang mengalami hal mengenaskan seperti Yusuf dan Maria. Tapi kebanyakan diantaranya banyak menghadapi persoalan keuangan maupun karakter. Belajarlah untuk bersabar dan menerima pasangan Anda, sembari mengarahkannya kepada perubahan yang membutuhkan proses yang cukup panjang.

Siapapun Anda dan apapun yang Anda sedang hadapi di tengah pernikahan Anda saat ini, aku berdoa supaya Tuhan memberi Anda pemulihan. Ada kuasa Tuhan yang bekerja melalui pernikahan Anda dan anak-anak Anda diberkati karena mereka menyaksikan teladan iman melalui kedua orang tuanya.

Kiranya sukacita Natal ada atas rumah tangga Anda. Tuhan Yesus memberkati.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami