Yeremia, Menjadi Nabi Sejak Masih Sangat Muda dan Tegas Mengutuki Para Imam
Sumber: Jawaban.com

Fakta Alkitab / 5 December 2022

Kalangan Sendiri

Yeremia, Menjadi Nabi Sejak Masih Sangat Muda dan Tegas Mengutuki Para Imam

Lori Official Writer
3597

Nabi Yeremia adalah salah satu nabi Perjanjian Lama yang berkarya sebelum bangsa Israel atau kerajaan Yehuda ditaklukkan dan penduduknya dibuang ke Babel.

Dalam Alkitab namanya disebut sebanyak 134 kali dalam 5 kitab dan pertama kali muncul dalam 2 Tawarikh 35: 25. Nabi Yeremia dipanggil menjadi nabi oleh Allah ketika dirinya masih sangat muda.

 

Latar Belakang Yeremia

Dalam bahasa Ibrani disebut Yirməyāhū, yang berarti Tuhan itu tinggi, Tuhan itu Mulia.  Yeremia adalah anak Imam Hilkia, dari anak Toth. Ia lahir sekitar tahun 645 SM. Yeremia lahir dan dibesarkan di Anatot, yang menjadi Desa para imam, yang berjarak 6 km di timur laut dari Yerusalem.

Yeremia diduga adalah keturunan api atas Imam Raja Daud yang dipecat oleh Raja Salomo dari jabatan imamnya di Yerusalem dan diasingkan ke tanah miliknya di kota Anatot (1 Raja-raja 2:26-27).

 

Baca Juga: Fakta Alkitab: Para Tokoh Alkitab yang Gagal Mendidik Anak-anaknya

 

Menjadi Nabi di Usia Muda

Proses panggilan Yeremia untuk menjadi nabi dimulai pada tahun 627 sebelum masehi atau memasuki masa 13 tahun pemerintahan raja Yosia.

Menurut keterangan Alkitab Yeremia dipanggil sebagai nabi ketika ia masih muda dan belum pandai bicara (Yeremia 1:6). Dalam ayat tersebut kata muda dalam bahasa Ibrani ditulis naar yang memiliki arti ganda yaitu periode masa anak-anak (Kejadian 2: 6) atau masa belia (1 Samuel 30: 17).

Jika umumnya seorang nabi dipanggil saat berusia antara 20 sampai 30 tahun ke atas, namun menurut analisa dapat diketahui bahwa Yeremia dipanggil sebelum genap berusia 20 tahun.

 

Lokasi Pelayanan Nabi Yeremia 

Nabi Yeremia adalah nabi yang melayani di daerah Yehuda atau kerajaan Israel Selatan. Ketika Israel pecah menjadi dua kerajaan Utara dan Selatan maka nabi fokus melayani di daerah selatan Yeremia, melakukan tugasnya sebagai nabi selama 40 tahun dalam masa pemerintahan 5 Raja Yehuda yaitu pada masa raja Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia, ajaran pelayanan Yeremia. Yeremia menentang dua kejahatan pada zamannya yaitu penyembahan berhala dan ketidakadilan. Ia menentang nubuat para nabi-nabi palsu Yeremia juga peka terhadap isu-isu kemanusiaan. Yeremia merupakan salah satu nabi yang tidak hanya menyampaikan nubuat atas orang-orang Yehuda tetapi ia juga mengalami apa yang ia sampaikan. 

Selain itu inti pengajaran Yeremia menekankan bahwa Allah adalah pencipta dan Tuhan yang berdaulat yang memerintah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi (Yeremia 27: 5 23:23; 5:22; 24 dan 10: 12). 

 

Baca Juga: Fakta Alkitab: Penemuan Benda Bersejarah Zaman Tuhan Yesus Ini Buktikan Keabsahan Alkitab

 

Melawan Nabi-nabi Palsu dan Imam-imam

Yang mencari untung pengertian Yeremia akan panggilannya yang kuat sebagai nabi menimbulkan permusuhan dengan para nabi palsu dan imam-imam. Yeremia tidak kompromi terhadap nabi-nabi palsu dan imam-imam yang berusaha menggeruk keuntungan dari jabatan mereka dan ramalan manis mereka yang berkata bahwa Yerusalem tidak akan jatuh ke tangan orang Babel (Yeremia 6:13-18:18).

Yeremia berupaya keras menentang nubuatan para nabi palsu dan berusaha menyadarkan umat Yehuda (Yeremia 23). Yeremia menubuatkan celaka dan hukuman atas para pemimpin rohani Yehuda, para imam dan nabi palsu, yang demi kepentingan pribadi telah memperkaya diri tanpa memperhatikan sama sekali keadaan bangsanya.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Nabi Yang Menangis

Yeremia memiliki pergumulan-pergumulan berat semasa hidupnya mulai dari sejak pemilihannya sebagai nabi yang dirasanya masih sangat muda sampai kepada akhir dari pelayanannya.

Ia merupakan sosok pribadi yang menyabar dan memiliki jiwa patriot bagi bangsanya Yehuda. Kehidupan pribadinya tidak lepas dari doa-doanya kepada Tuhan yang penuh dengan tangisan (Yeremia 9:1; Yeremia 13: 17). Ia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat. Kehadiran nabi-nabi palsu di zamannya telah memaksanya untuk bersandar kepada Tuhan bukan kepada pengertiannya sendiri. 

 

Saksi Mata Kehancuran Yerusalem

Yeremia adalah salah satu nabi yang masa pelayanannya cukup panjang dia hidup di zaman 5 Raja Yehuda dan menyaksikan sendiri kota Yerusalem jatuh ke tangan raja nebukadnessar pada tahun 589 sebelum masehi Yeremia juga menyaksikan sebanyak tiga kali orang-orang Yahudi diangkut dan dibuang ke Babel. 

Pembuangan ke Babel terjadi pada tahun 597-587 SM dan 583 SM. Penyampaian pesan Tuhan dan nubuatan yang disampaikan Yeremia kepada umat Yehuda cukup mengancam keselamatannya. Kerasnya nubuatan yang disampaikan Yeremia membuatnya hampir dibunuh (Yeremia 26). 

 

Baca Juga: Inilah Mukjizat yang Dilakukan Imam Besar Pertama Bangsa Israel

 

Ia juga pernah dimasukkan ke dalam sumur agar mati kelaparan (Yeremia 38). Selain itu di tengah ancaman militer Babel Yeremia berdiri bukannya memotivasi umat untuk membela bangsanya, namun ia malah menyatakan kekalahan total bangsanya. Para pemimpin militer menuduh Yeremia memadamkan semangat juang bangsanya dan menuduhnya subversive sehingga ia harus mendekam dalam penjara (Yeremia 37: 15). Walau demikian Yeremia tetap hidup. 

 

Penulis Kitab Yeremia 

Dalam Perjanjian Lama, nabi Yeremia merupakan penulis Kitab Yeremia. Dalam Alkitab, kitab Yeremia digolongkan pada kitab-kitab nabi besar bersama kitab Yesaya Yehezkiel dan Daniel. Disebut demikian karena disebabkan oleh tebalnya kitab serta luasnya jangkau perbuatan mereka. 

Kitab Yeremia memuat masa datangnya firman Tuhan kepada nabi Yeremia sejak tahun ke-13 pemerintahan raja Yosia (627 SM) sampai pembuangan ke Babel (586 SM). Naskah tulisan yang sekarang menjadi kitab Yeremia sudah lengkap pada abad ke-6 sebelum masehi dan tidak diubah-ubah lagi ini didukung oleh sejumlah saksi yang hidup pada abad ke-5 dan ke-6 SM.

 

Baca Juga: Fakta Alkitab: Para Tokoh Alkitab yang Gagal Mendidik Anak-anaknya

 

Kematian Nabi Yeremia 

Masa terakhir hidup Yeremia sebagai nabi penuh pergumulan ia tinggal di Mesir dan menubuatkan mengenai kekalahan Mesir

atas Nebukadnezar, dan menemplak ibadah orang Yahudi yang tinggal di Mesir, yang dirasuki penyembahan berhala (Yeremia 44: 1) tentang peristiwa-peristiwa berikutnya dalam hidupnya atau bagaimana ia meninggal tidaklah diketahui namun kuat dugaan bahwa nabi Yeremia menghembuskan nafas terakhirnya di Mesir. Menurut Hironimus, seorang imam dan teolog yang lahir tahun 347 dan Tertualinos, seorang penulis dan pemimpin gereja abad ke-2, meyakini bahwa Yeremia dirajang di Mesir oleh orang-orang Yahudi.

Pandangan Islam mengenai nabi Yeremia sebagaimana banyak nabi-nabi Israel yang dicatat dalam Alkitab Ibrani. Yeremia dianggap sebagai nabi Islam oleh banyak orang Muslim. Yeremia dalam bahasa Arab disebut Aramia namanya tidak disebut di dalam Alquran. Tetapi tafsiran dan sastra Islam banyak menceritakan mengenai kisah hidup Yeremia dan tradisi yang berasal darinya. Ada sastra Islam yang mencatat kehancuran Yerusalem yang pararel dengan kisah yang dicatat dalam kitab Yeremia.

 

Anda diberkati melalui artikel ini? Dukung kami untuk menjadi berkat bagi lebih banyak orang, baik dalam doa maupun yang Anda punya. Silahkan klik link di bawah ini.

 

SAYA DUKUNG 

Sumber : Jawaban Channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami