Belakangan ini tragedi yang melibatkan kerumunan orang banyak terus terjadi. Sebelumnya, peristiwa di stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 menyisihkan duka mendalam. Sebanyak 130-an orang (anak, remaja dan dewasa) meninggal dunia di tengah desak-desakan penonton sepakbola yang berusaha keluar dari stadion setelah tembakan gas air mata oleh petugas.
Peristiwa desak-desakan di tengah kerumunan orang juga terjadi di malam Halloween di Itaewon, Korea Selatan pada 30 Oktober 2022. Akibatnya sebanyak 140-an orang (kebanyakan anak muda) meninggal dunia.
Jatuhnya korban jiwa di tengah kerumunan orang banyak terjadi saat orang-orang mengikuti acara dan kegiatan besar, seperti festival/hiburan, perayaan, kegiatan olahraga hingga perayaan keagamaan.
Menariknya, Alkitab juga mencatat beberapa peristiwa yang melibatkan banyak kerumunan orang. Salah satu peristiwa yang paling fenomenal adalah ketika ribuan orang berbondong-bondong mengikuti Yesus.
“Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.”” (Lukas 12: 1)
Yesus tentu saja bukan seorang figuran yang sedang melakukan konser atau pertunjukan. Sehingga banyak yang datang untuk menyaksikan performan-Nya. Tetapi orang-orang ini datang karena mendengar jika Yesus melakukan banyak mukjizat kesembuhan.
Baca Juga: Di Yohanes 15, Kenapa Yesus Menyebut Diri-Nya Sahabat dan Bukan Tuhan?
Menariknya, kerumunan yang berdesak-desakan ini tidak sampai menyebabkan korban jiwa. Jika merujuk pada Lukas 12: 1, kita bisa melihat bagaimana Yesus segera meresponi kondisi yang mulai tidak kondusif tersebut dengan cepat.
Ada beberapa cara yang dilakukan Yesus untuk tetap menjaga kondisi kerumunan tetap aman, diantaranya:
1. Dia segera mengambil posisi dan membiarkan orang-orang berhenti dan tenang
Di kisah Lukas 12, setelah melihat kerumunan Yesus tampak segera mengambil posisi, membiarkan orang-orang yang saling mendorong ini berhenti.
Tak lagi ada gerakan sama sekali, selain dari mengambil tempat untuk diam tenang dan mendengarkan Yesus yang mulai mengajar.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->
Sumber : Jawaban.com