Apa Kata Tuhan Soal Pernikahan Beda Agama?
Sumber: IDN Times

Relationship / 14 September 2022

Kalangan Sendiri

Apa Kata Tuhan Soal Pernikahan Beda Agama?

Lori Official Writer
2886

Di Indonesia, pernikahan beda agama secara umum tidak dilegalkan oleh negara. Keputusan ini ditimbang berdasarkan pandangan agama maupun hukum yang berlaku. Namun belakangan ini, kasus nikah beda agama pun semakin marak.

Bahkan baru-baru ini, pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) mengizinkan pernikahan beda agama pasangan Kristen Protestan dengan Katolik. Sebelumnya, pernikahan antara Muslim dan Katolik juga mendapat izin serupa dari pemerintah.

Dengan diizinkannya pasangan menikah beda agama, artinya mereka diizinkan membangun bahtera rumah tangga dengan dua keyakinan yang berbeda. Entah istri beragama Muslim dan suami Katolik ataupun suami Katolik dan istri Kristen Protestan. 

Jika dilihat dari sudut pandang Kristen, apakah pernikahan berbeda keyakinan ini diizinkan? Apa sebenarnya yang Tuhan sampaikan tentang pernikahan beda agama?

 

Beda Agama Menurut Alkitab

Jika merujuk pada Alkitab, kita bisa menemukan beberapa bagian Alkitab yang berbicara tentang hal ini. Seperti kita temukan di kitab Kejadian, Ulangan dan Yosua, dimana Allah secara tegas melarang bangsa Israel untuk tidak menikah dengan suku lain yang tidak percaya (para penyembah dewa).

“…supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.” (Kejadian 24: 3-4)

Nabi Maleakhi memberikan peringatan keras tentang pernikahan beda agama kepada suku Yehuda. “Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.” (Maleakhi 2: 11)

Peringatan ini juga diulang di Perjanjian Baru. Rasul Paulus memperingatkan jemaat di Korintus tentang pernikahan beda agama. Katanya, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Korintus 6: 14) 

Jika kita sudah beriman di dalam Kristus, kita memang tak lagi terikat dengan hukum Musa atau suku Lewi. Tetapi kita harus tetap memperhatikan nasihat bijak dari Paulus ketika mempertimbangkan untuk melangkah ke pernikahan beda agama. Sementara bagi pasangan yang memilih menikah beda agama, itu artinya kita perlu memegang teguh kepada iman kita supaya tidak goyah atau bahkan menyatakan iman kita untuk membawa pasangan kepada kehidupan yang menghormati Tuhan. Dan sebagai catatan, menikahi pasangan berbeda agama sama sekali bukanlah alasan yang tepat untuk memilih bercerai.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami