Buat Pernikahanmu Lebih Kuat, Alaskan Dengan 7 Firman Tuhan Ini (Bagian 1)
Sumber: canva.com

Marriage / 30 August 2022

Kalangan Sendiri

Buat Pernikahanmu Lebih Kuat, Alaskan Dengan 7 Firman Tuhan Ini (Bagian 1)

Claudia Jessica Official Writer
6154

 

Ada begitu banyak alasan yang bisa kita jadikan sebagai pondasi pernikahan kita seperti ketertarikan fisik, koneksi mendalam pada satu sama lain, dan kompatibilitas. Tapi tidak satupun dari alasan ini dapat menjadikan pernikahanmu kuat, dan berkembang dalam kehendak Allah.

Hanya bersandar pada Bapa kita yang setia, kita bisa memperkuat ikatan pernikahan kita. Berikut ini adalah 7 Firman Tuhan yang menjadi dasar pernikahanmu.

 

Baca juga: The World of The Married, Drakor Perselingkuhan yang Langgar Prinsip Alkitabiah Pernikahan

 

1. Kejadian 2: 22-24

“Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”

Ayat ini mencakup setiap peran pernikahan yang kuat. Tidak hanya mengakui Allah sebagai Pencipta ilahi, yang membentuk Hawa dari sisi Adam, itu menunjukkan cara yang indah yang Tuhan berikan kepadanya kepada Adam sebagai rekannya yang sempurna.

 

Baca juga: Tuhan Bisa Mengirim Siapapun Untuk Mempersiapkanmu Sebelum Menikah

 

 

Juga mecakup peran Adam, sebagai pria yang menghargai istrinya sendiri sebagai daging dari dagingnya. Kemudian juga menempatkan Hawa dalam peran menerima mengambil Adam sebagai suaminya sebagai satu kesatuan yang lengkap.

 

Jika pasangan sudah menikah, mereka dapat melihat persatuan mereka. Berjuang untuk tidak menyerah, aka nada keindahan yang sama-sama tunduk pada pernikahan yang memungkinkan suami dan istri untuk hidup dalam damai.

 

2. Amsal 5: 18-19

"Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu: rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya."

Kesucian dari perkawinan tidak hanya indah, itu adalah hadiah dari Tuhan. Ketika keintiman yang mendalam hilang, atau tidak pernah dinikmati sejak awal, pasangan mungkin menyimpang ke arah bentuk kepuasan seksual yang dangkal. Sayangnya, ketika kemurnian seksual hilang dalam pernikahan, semua jenis masalah muncul.

Amsal 5: 18-19 bukan hanya sebagai pengingat untuk tetap setia pada pasangan, tetapi juga panggilan untuk fokus pada menikmati keintiman seksual. Dikutip dari crosswalk, bahwa melakukan hubungan seks adalah salah satu cara paling kuat untuk memberkati pernikahan.

 

Baca juga: 3 Langkah Menumbuhkan Pernikahan yang Membawa Orang Lain kepada Kristus

 

3. Efesus 5: 22-29

"Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat."

Sering kali makna perikop ini mengintimidasi pasangan. Beberapa istri marah pada pemikiran untuk tunduk pada suami mereka dan para suami menyalahgunakan peran yang diberikan Tuhan sebagai kepala dari istri mereka.

 

Baca juga: Bawa Sukacita ke dalam Pernikahanmu Dengan Efesus 5

 

Agar suami dan istri puas dalam peran penyerahan diri dan peran kepemimpinan, penting untuk diingat bahwa penghormatan adalah yang dimaksud ayat ini, bukan peraturan. Percaya kepada Allah karena rasa hormat kepada-Nya, memungkin bagi pasangan untuk menerima peran mereka dengan sukarela.

Menyerahkan diri bukan berarti menempatkan orang lain lebih di depan daripada kamu, tetapi itu berarti untuk tidak selalu melakukan apapun yang kamu inginkan. Menempatkan keinginan Tuhan di atas kamu.

Itulah 3 ayat Alkitab yang menjadi fondasi dalam pernikahanmu. Simak 4 ayat lainnya di artikel selanjutnya ya.

 

Baca bagian 2 di: Buat Pernikahanmu Lebih Kuat, Alaskan Dengan 7 Firman Tuhan Ini (Bagian 2)

 

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami