Membiarkan Rasa Benci Berkuasa Atas Pernikahan Anda Hanya Akan Berujung Pada Hal Ini
Sumber: klikdokter

Relationship / 28 July 2022

Kalangan Sendiri

Membiarkan Rasa Benci Berkuasa Atas Pernikahan Anda Hanya Akan Berujung Pada Hal Ini

Lori Official Writer
2386

“Setiap hubungan jangka panjang berpeluang untuk menjadi tempat bersarangnya kebencian, perasaan sakit hati, kemarahan, luka dan kekecewaan,” demikian disampaikan Dr. Lisa Marie Bobby, seorang konselor pernikahan, terapis dan pelatih kehidupan. 

Kondisi ini, kata Dr. Lisa, sangat rentan terjadi kepada pasangan paruh baya yang sudah hidup bersama dan membesarkan anak-anak mereka hingga beranjak dewasa.

Kehidupan yang dipenuhi dengan rutinitas bekerja dan impian untuk mencapai kesuksesan, menyebabkan hilangnya romantisme kehidupan pernikahan. Belum lagi jika salah satu atau bahkan keduanya sama-sama memiliki kendali dominan terhadap keluarga, akan semakin memperumit konflik. Atau istri yang dominan dan kasar maupun suami yang egois dan tidak bertanggung jawab akan menjadi penyebab awal dari munculnya kebencian di tengah pernikahan.

 

Tega Melukai Pasangan

Saat ini, kita banyak membaca berita tentang kejahatan yang dilakukan di tengah pernikahan. Ada suami yang berencana melakukan pencobaan pembunuhan atau bahkan tega menganiaya istri. Ada pula istri yang membalas perlakuan buruk suami dengan tindakan yang mengancam nyawa. 

Ini benar-benar terjadi dan kita tidak bisa menutup mata akan bahaya rasa benci terhadap pernikahan. Rasa benci yang disimpan berlarut-larut bisa menjadi gunung es emosi yang ditumpuk berlarut-larut di dalam pernikahan.

 

Kebencian Adalah Pintu Masuknya Si Iblis

Percaya atau tidak, konflik adalah pintu bagi si iblis untuk merusak pernikahan. Karena sejak awal, si iblis gemar dengan kerusakan hubungan sama seperti yang dia lakukan dengan Adam dan Hawa, yang harus kehilangan perkenanan Tuhan karena kejatuhan mereka ke dalam dosa.

Hal ini diperingatkan di dalam 1 Petrus 5: 8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” Kebencian bisa jadi pintu bagi si iblis untuk masuk ke dalam pernikahan dan rencana utamanya adalah memorakporandakan pernikahan, termasuk membuat suami maupun istri dikuasai oleh pikiran dan hati yang jahat.

Pasangan Kristen perlu mengetahui hal ini sejak sebelum memutuskan untuk menikah! Karena dengan memahami hal ini, Anda akan lebih berhati-hati di dalam pernikahan.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Salah satu musuh utama pernikahan yang harus segera diatasi adalah segera membereskan kebencian terhadap pasangan. Tuhan menyukai kehidupan yang rukun dan tentram. Tuhan rindu setiap rumah tangga hidup di dalam kasih. Karena itu penting menjadi rendah hati untuk mengampuni, sekecil dan sebesar apapun kesalahan pasangan.

“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Efesus 4: 32)

 

Apa yang Harus Suami Istri Lakukan Dalam Pernikahan?

Kasih Kristus harus menjadi landasan di dalam sebuah pernikahan. Selanjutnya, untuk memelihara kasih itu, suami istri perlu menerapkan 1 Korintus 13: 4-6 yaitu menjadi suami istri yang:

  • Sabar
  • murah hati
  • tidak cemburu
  • tidak memegahkan diri
  • tidak sombong
  • tidak melakukan yang tidak sopan
  • tidak mencari keuntungan diri sendiri
  • tidak pemarah
  • tidak menyimpan kesalahan orang lain
  • tidak bersukacita karena ketidakadilan 

Hal lain yang perlu diperhatikan di dalam pernikahan adalah tetap memelihara cinta yang sama seperti pertama kali menikah. Ada banyak suami yang berubah karena istri tak lagi peduli, terlalu dominan, tidak menghormati suami dan berlaku seenaknya. Hal ini bisa membuat suami merasa terabaikan secara emosional.

“Yang sering saya temukan dalam konseling pernikahan dan praktik terapi pasangan adalah bahwa pria lebih cenderung merasa diabaikan secara emosional oleh pasangannya daripada wanita. Mereka sering mendambakan tingkat minat, perhatian dan kasih sayang yang mereka lihat dari istri mereka terhadap anak-anak. Mereka menginginkan hubungan menyenangkan yang pernah mereka rasakan,” ungkap Dr. Lisa.

Untuk itu penting sekali menyeimbangkan kehidupan pernikahan. Sediakan waktu dan ruang untuk menghabiskan momen bersama pasangan. Biarkan cinta saat pertama kali menikah tetap tumbuh dengan melakukan hal-hal baru berdua.

Layani istri maupun suami dengan lemah lembut. Hal ini juga akan sangat membantu pernikahan tetap hangat.

Pernikahan Kristen harus berbeda dengan pernikahan yang lain. Kasih Tuhan harus menjadi fondasi dari setiap perilaku dan tindakan kita terhadap pasangan. Karena itu, jangan menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga Anda tahu membedakan mana kehendak Tuhan, mana yang baik dan yang berkenan kepada-Nya atas rumah tangga Anda (Roma 12: 2).

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami