9 Penyimpangan yang Sudah Diperingatkan Yesus Akan Terjadi di Dalam Gereja
Sumber: Spinditty

Kata Alkitab / 24 July 2022

Kalangan Sendiri

9 Penyimpangan yang Sudah Diperingatkan Yesus Akan Terjadi di Dalam Gereja

Lori Official Writer
8311

Di zaman ini, beragam perilaku menyimpang bisa dengan mudah menyusup ke dalam gereja. Biasanya perilaku ini akan disebarkan dengan cara yang begitu halus.

Jangan heran jika perilaku menyimpang ini juga sudah ada sejak di zaman Yesus. Realita inilah yang diingatkan Yesus berulang kali kepada para pengikut-Nya. Bahkan mereka harus selalu waspada dengan perangkap si iblis yang dipasang untuk menipu umat Tuhan. Salah satu cara umum yang dilakukannya adalah memakai kebenaran firman Tuhan untuk mengelabui iman orang-orang percaya.

Berikut 9 peringatan Yesus soal penyimpangan di dalam gereja yang tertulis di dalam Alkitab.

1. Mencari Pengakuan Manusia

Kita diperintahkan untuk memberikan persembahan sesuai dengan kerelaan hati kita, bukan karena paksaan (2 Korintus 9: 7). Jadi tidak sepantasnya memberikan persembahan supaya mendapatkan pengakuan manusia. Tuhan melihat apa yang kita lakukan.

Sayangnya, banyak orang memanfaatkan persembahan untuk mencari muka atau penghormatan. Mereka menikmati pujian dari orang lain atas perbuatan mereka. Saat pemberian mereka diumumkan di depan jemaat, mereka akan merasa bahagia.

“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.” (Matius 6: 1)

 

2. Pembenaran

Orang Farisi adalah tipikal kaum pemuka agama yang bangga dengan ketaatan mereka dalam menjalankan ibadah. Hal ini yang membuat mereka merasa menjadi orang yang paling benar. 

Mereka juga mudah menghakimi, apabila mendapati orang yang melanggar hukum Taurat.

Sama halnya dengan Herodes, Yesus menyebut bahwa ragi Herodes juga berbahaya. Kenapa? Karena Herodes menganggap dirinya sebagai dewa yang harus dipuji dan disembah oleh semua orang.

“Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” (Markus 8: 15)

 

3. Nabi-nabi Palsu

Nabi-nabi palsu memang sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama. Si iblis akan gencar memelintir kebenaran firman Tuhan dengan memakai orang-orang yang haus akan penghormatan. 

Untuk itulah kita perlu menguji perkataan setiap pengkhotbah atau pembicara Kristen dengan bantuan Roh Kudus. Alkitab juga harus selalu menjadi bahan utama yang kita gunakan untuk memeriksa sebuah pesan yang kita dengar.

Saat kita akrab dengan firman Tuhan, maka kita akan mudah mengenali pengajaran palsu. Seperti halnya para bankir yang sudah terbiasa menghitung uang kertas, mereka akan sangat mudah mengenal uang palsu.

“Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!” (Matius 24: 4)

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

4. Ucapan yang menipu

Iman kita akan bertumbuh ketika kita mau mendengar. Menariknya, hal ini juga berlaku untuk hal negatif. Jika kita mendengar ucapan yang salah, maka hati kita akan condong kepada hal-hal yang negatif. 

Karena itulah Yesus menekankan kepada kita untuk berhati-hati dengan apa yang kita dengar. Karena jika tidak kita akan kehilangan iman karena kita mulai mengikuti suara yang salah. 

“Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10: 17)

 

5. Roh pemberontakan

Yesus mengulangi kembali ajaran-Nya kepada murid-murid karena mereka tampaknya tidak memahami ucapan-Nya. Mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri, sehingga mengabaikan pesan Tuhan.

Ada juga orang yang di luar mereka seolah mendengar firman Tuhan. Namun di dalam hatinya mereka dikuasai oleh pemberontakan untuk melakukan kebenaran tersebut.

“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.” (Efesus 2: 1-2)

 

6. Roh Kemunafikan

Di antara orang percaya akan muncul orang-orang Farisi yang gemar berpura-pura, menutupi jati dirinya. Mereka hanya ingin terlihat penting di dalam gereja. Mereka hidup di dalam kemunafikan, karena perbuatan dan perkataan mereka jauh berbeda. 

Mereka juga begitu mudah menghakimi orang lain karena kesombongan yang menutupi hati mereka. Mereka orang yang menganggap remeh orang lain.

“Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.” (Lukas 11: 35)

 

7. Roh ketamakan dan keserakahan

Akan muncul orang-orang yang bersaing di tengah pelayanan. Mereka hanya memilih fokus kepada posisinya di dalam gereja. Tuhan bukan lagi prioritas utama, melainkan diri mereka sendiri. 

Ketamakan dan keserakahan adalah penyebab utamanya. Ketika gereja tidak menyadari hal ini, maka kehancuran yang lebih besar akan terjadi di tengah tubuh Kristus.

“Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” (Lukas 12: 15)

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

8. Roh penghasut

Pengampunan disebutkan sebanyak delapan belas kali di dalam Perjanjian Baru. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa melepaskan hutang pengampunan terhadap orang lain sangatlah penting. Kita diampuni oleh Tuhan karena apa yang sudah Dia lakukan atas hidup kita (Kolose 3: 13).

Namun Yesus kembali mengingatkan bahwa akan muncul orang-orang yang berusaha untuk menghasut orang-orang percaya. Sehingga hukum yang pertama dan yang terutama yaitu mengasihi Tuhan dan sesama tidak terjadi di dalam gereja. 

Tentu saja ini adalah siasat si iblis untuk memecah belah kesatuan gereja. Sehingga Yesus dengan tegas mengingatkan supaya orang-orang percaya hidup dalam kerendahan hati untuk saling mengasihi dan mengampuni apabila muncul konflik yang tak terduga.

“Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.” (Lukas 17: 3-4)

 

9. Suam-suam kuku

Ada banyak orang mengaku hidup di dalam Yesus, sementara kehidupannya kerap kali redup terang. Anak muda menyebutnya “Malam ke club pagi ke gereja.”

Tentu saja Yesus tidak menghendaki iman yang setengah-setengah. Dia mau kita hidup secara radikal di dalam Dia, yang artinya tidak ada jeda waktu untuk melakukan hal-hal duniawi lagi. 

Namun jangan heran jika di zaman ini gereja akan menghadapi orang-orang semacam ini. Dan satu-satunya jawaban untuk mengatasi ini adalah dengan terus membangun pemuridan yang radikal di dalam Kristus. Ada mentorship dan ada perjalanan pemuridan yang membuat setiap orang percaya bertumbuh dewasa di dalam iman.

“Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang…” (Wahyu 3: 16-17)

Yesus tentu saja tidak akan membiarkan kita menghadapi beragam beragam perilaku menyimpang ini. Lakukan 3 hal ini:

  • Tinggal di dalam Dia (Yohanes 15: 4)
  • Perbaharui pikiran Anda (Roma 12: 1-2)
  • Menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman hidup yang sejati (2 Timotius 3: 16-17)

Kesadaran akan adanya musuh spiritual akan membuat kita selalu waspada terhadap serangan spiritual.

“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5: 8)

Sumber : Crosswalk.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami