Buat yang Sedang Menanti Anak, Berharaplah Seperti 7 Wanita Mandul Dalam Alkitab Ini Yuk…
Sumber: Jawaban.com

Relationship / 26 August 2023

Kalangan Sendiri

Buat yang Sedang Menanti Anak, Berharaplah Seperti 7 Wanita Mandul Dalam Alkitab Ini Yuk…

Lori Official Writer
6942

Bagi orang Kristen, anak adalah anugerah dari Tuhan. Terlepas dari kondisi medis Anda, menunggu kehadiran seorang anak di tengah keluarga bisa menjadi misteri yang mungkin tidak Anda pahami pada awalnya. Jika setelah bertahun-tahun menikah dan ternyata Tuhan belum mengizinkan Anda menjadi seorang ibu, mungkin Anda bisa dikuatkan melalui kisah dari 7 wanita mandul di Alkitab ini.

1. Sara

Sara dan suaminya Abraham menantikan kehadiran seorang anak selama 25 tahun. Pada saat Ishak lahir, Abraham sudah mencapai usia 100 tahun dan Sara 90 tahun. 

Tetapi Tuhan tidak mengingkari janji-Nya. Namun mereka harus menunggu dalam waktu yang cukup lama untuk bisa menghapus status mandul yang dialamatkan kepada Sara saat itu. 

“Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.” (Kejadian 18: 10)

 

Baca Juga: Inilah 5 Sosok Istri Terbaik Versi Alkitab

 

2. Ribka

Adapun Ishak memperistri Ribka. Setelah cukup lama menanti seorang keturunan, Ribka akhirnya dikarunia anak kembar yaitu Yakub dan Esau.

“Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung.” (Kejadian 25: 21-23)

 

3. Rahel 

Alkitab mencatat bahwa Rahel adalah wanita mandul yang cemburu dengan kakaknya Lea, yang berbagi suami dengan dirinya. 

Yakub, putra Ishak itu memiliki 10 anak dari tiga wanita yang berbeda sebelum Rahel melahirkan Yusuf baginya. Rahel pun meninggal saat melahirkan anak keduanya, Benyamin yaitu adik dari Yusuf. 

“Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya. Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: "Allah telah menghapuskan aibku."” (Kejadian 30: 22-24)

 

Baca Juga: 5 Suami Terbaik Versi Alkitab

 

4. Istri Manoah

Di dalam Alkitab, istri Manoah disebut dengan wanita mandul. Setelah menunggu sekian lama, Manoah dan istrinya kemudian dikarunia seorang anak bernama Samson. Menurut tradisi Rabbinik, pasangan ini kemudian dikarunia seorang putri bernama Nishyan atau Nashyan.

“Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin." Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata: "Telah datang kepadaku seorang abdi Allah, yang rupanya sebagai rupa malaikat Allah, amat menakutkan. Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku.” (Hakim-hakim 13: 4-6)

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

5. Hana

Hana adalah istri pertama dari Elkana. Namun karena mandul, Elkana kemudian menikahi perempuan lain bernama Penina. Dari Penina, Elkana mendapat banyak anak.

Hal inilah yang sempat membuat hati Hana sedih. Dia benar-benar mendambakan seorang anak sebagai penerus keturunan dari suaminya. Hingga pada akhirnya, Hana datang ke Bait Allah dan menyampaikan nazarnya jika Tuhan mengabulkan doanya.

Akhirnya Tuhan memberkati Hana dan mengaruniakan dia seorang anak yang diberi nama Samuel. Hana pun memenuhi nazarnya untuk menyerahkan Samuel untuk menjadi pelayan Tuhan sepanjang hidupnya.

“Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN." Elkana, laki-laki itu, pergi dengan seisi rumahnya mempersembahkan korban sembelihan tahunan dan korban nazarnya kepada TUHAN.” (1 Samuel 1: 20-21)

 

Baca Juga: 

Janji Tuhan Tentang Keturunan

Ketika Tuhan Tak Juga Karuniakan Anak, Lakukan 4 Hal Ini dan Tetaplah Mengasihi Tuhan

 

6. Perempuan Sunem

Dia dan suaminya sudah sangat renta dan tak punya anak. Karena keramahan wanita itu kepada Elisa, dia berjanji bahwa wanita itu akan mendapatkan seorang anak. 

Janji Elisa akhirnya terjadi. Wanita dari Sunem melahirkan seorang anak.

“Berkatalah Elisa: "Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!" Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti itu juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.” (2 Raja-raja 4: 16-17)

 

7. Elizabeth

Suaminya Zakharia adalah imam besar. Sementara umur mereka sudah lanjut dan Elizabeth mandul. Suatu kali malaikat Tuhan pun menampakkan diri kepada Zakharia dan menyampaikan bahwa istrinya akan mengandung. 

Karena usianya yang sudah tua, Zakharia sempat tidak percaya dengan ucapan sang malaikat. Namun hal itu benar terjadi, Elizabeth mengandung dan melahirkan Yohanes Pembaptis. 

“Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.” (Lukas 1: 13) 

Kehormatan seorang perempuan di zaman Alkitab terletak pada keturunan yang ia hasilkan. Tentunya kita bisa merasakan besarnya kesedihan yang dialami oleh 7 wanita mandul ini. Namun di tengah kesedihan itu, Tuhan punya rencana. Anak-anak yang mereka lahirkan dipakai Tuhan untuk sesuatu yang besar bagi kepentingan kerajaan-Nya. 

Mungkin kita akan merasa bahwa mujizat yang terjadi atas para perempuan mandul ini mustahil terjadi di zaman ini. Mungkin Anda merasa tidak layak atau tidak ingin mengalami hal serupa. Apapun itu, di tengah masa-masa penantian Anda akan keturunan teruslah melibatkan Tuhan dan mencari kehendak-Nya atas hidup Anda. Jika ternyata Dia menghendaki Anda untuk hidup tanpa keturunan, tetaplah bersukacita atas jalan-jalan yang ditetapkan Tuhan melalui kehidupan kita masing-masing.

Atau jika Anda masih berharap memiliki anak, tetaplah berdoa. Anda akan dituntun untuk berdoa spesifik tentang keturunan melalui artikel selanjutnya.

Sumber : Crosswalk.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami