Di tengah penderitaan musim kering yang dialami bangsa Israel, tampillah Elia seorang abdi Allah yang hidup dalam kebenaran. Dia memulihkan kembali keyakinan dan komitmen kesetiaan bangsa Israel kepada Allah. Alkitab mencatat, Elia mempraktekkan imannya di hadapan bangsa Israel, ia berdoa meminta api turun dari langit untuk membakar korbannya maka apipun turun. Ia juga berdoa meminta hujan turun maka hujan pun turun. Tentu kita ingin memiliki iman seperti ini, tapi bagaimana caranya? Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan yaitu :
1. Iman yang benar harus dimulai dari visi (1 Raja-raja 18: 41 & 43).
Seorang beriman sesungguhnya telah melihat, mendengar, dan percaya kepada sesuatu yang belum orang ketahui. Seorang beriman akan berpegang teguh pada janji-janji Tuhan, serta meyakini bahwa Tuhan pasti menggenapinya. Iman dalam visi ini harus dilanjutkan dengan doa.
Baca Juga: 10 Pertanyaan Soal Iman yang Banyak Didiskusikan Orang Kristen
2. Iman yang sejati pasti akan melalui ujian (1 Raja-raja 18: 43)
Bujang Elia melihat ke arah laut bahkan sampai enam kali namun belum juga ada tanda-tanda hari mau hujan, tetapi pada yang ketujuh kalinya barulah nampak awan sebesar telapak tangan. Jadi ciri khas iman yang sejati itu tidak akan mudah terpengaruh oleh berita buruk atau negatif.
3. Iman yang sejati pasti menghasilkan sesuatu (1 Raja-raja 18: 44)
Ketika Elia melihat hujan akan segera turun, yang pertama ia pikirkan adalah raja Ahab harus segera diberitahu supaya tidak kena hujan, kemudian mujizat pun terjadi dan hujan lebatpun turunlah.
Baca Juga: Ayat Alkitab Ini Latih Iman Anda Biar Tetap Teguh dan Tidak Goyah!
4. Iman yang sejati tidak selalu dihargai oleh orang lain.
Ahab sama sekali tidak menceritakan kebaikan Elia kepada Izebel, sehingga tidak ada hal yang membuat Izebel bersimpati pada Elia itulah sebabnya ia ingin membunuh Elia. Kadangkala hidup kita juga diperhadapkan pada hal yang sama, tetapi ingatlah selalu bahwa jerih lelah kita di dalam Kristus tidak akan sia-sia.
Berdasarkan kisah Elia ini, seorang manusia biasa sama seperti kita, kita yakin bahwa Tuhan juga berkenan memakai kita untuk menyatakan kuasa-Nya. Namun kita harus memiliki iman yang benar. Ciri iman yang benar harus dimulai dari visi, melalui proses ujian, dan akan berkemenangan.
by Gilbert Lumoindong