Ditemukan Kain Kafan Tuhan Yesus, Asli atau Palsu?
Sumber: Jawaban.com

Fakta Alkitab / 20 June 2022

Kalangan Sendiri

Ditemukan Kain Kafan Tuhan Yesus, Asli atau Palsu?

Lori Official Writer
4568

Kain kafan Turin merupakan kain kafan yang konon membungkus jasad Yesus dan membekas darah-Nya membentuk citra fisik manusia.

Apakah kain kafan yang ditemukan itu asli atau palsu?

Kain kafan Turin (shroud of Turin) atau kain kafan dari Torino sebenarnya hanyalah kain kafan biasa. Kain kafan berbahan linen ini memiliki panjang 4.36 meter dan lebar 1.1.0 meter.

Kain kafan Turin ini tersimpan di sebuah kapel di Katedral Santo Yohanes Pembaptis di kota Torino, Italia. Namun, yang membuatnya istimewa adalah adanya gambar manusia mirip Yesus yang terlihat jelas pada kain tersebut.

Kain kafan Turin pertama kali diketahui muncul di Lirey, Perancis pada tahun 1349. Saat itu, kain ini berada di kediaman seorang bangsawan asal Perancis bernama Geoffrey de Charny. 

Sebelum sampai di Lirey, Perancis, kain ini diketahui berasal dari Yerusalem setelah sebelumnya melewati Konstantinopel dan Edessa, Turki.

Pada tahun 1898, kain kafan ini dipamerkan di Katedral Santo Yohanes pembaptis di Kota Turin, Italia. Saat pameran itulah, seorang fotografer amatir bernama Secondo Pia diperbolehkan oleh pihak gereja untuk mengambil gambar.

 

Baca Juga: #FaktaAlkitab: Apakah Jasad Yesus Dirempah-rempahi Seperti Jasad Orang Yahudi?

 

 

Saat itu, teknologi pengambilan gambar tentu saja masih sangat sederhana. Sehingga perlu waktu untuk mendapatkan negatif fotonya. 

Tanggal 28 Mei 1898 malam harinya, Pia pun mendapatkan hasil negative foto dari kain yang difotonya di Katedral Turin. Namun Pia kaget mendapati pada kain tersebut tercetak citra sebuah wajah manusia yang mirip Yesus. Bukan hanya itu saja, pada citra tersebut ditemukan juga beberapa luka seperti bekas tusukan paku pada bagian tangan dan kaki. 

Selain itu juga ditemukan luka bekas cambukan pada punggung dan dada serta bagian kepala yang diduga berasal dari mahkota duri. 

Tentu saja terjadi pro dan kontra mengenal keaslian kain kafan tersebut. Polemik mencuat saat uji karbon tahun 1988 yang menyatakan bahwa kain itu dibuat antara tahun 1260 sampai 1390, jauh setelah kematian Yesus. 

Hal ini juga diungkapkan oleh ahli seni Italia, Luciano Buso baru-baru ini. Dia mengatakan bahwa kain yang kini tersimpan di Katedral Turin itu merupakan replica, bukan yang asli. Itu adalah hasil karya seniman abad pertengahan, Giotto. 

Dia menyimpulkan hal ini setelah melakukan penelitian selama berbulan-bulan terhadap foto kain kafan tersebut. Ia tidak bisa menyentuh kain tersebut secara langsung karena kain tersebut tidak akan dikeluarkan kecuali ada acara khusus yang digelar.

 

Baca Juga: Fakta Alkitab: Terungkap! Inilah Saudara Kandung Yesus dan Pekerjaan Mereka

 

Namun dasar teorinya didasarkan adanya angka 15 yang terselubung di kain tersebut. Menurutnya, itu adalah indikasi Giotto membuatkan tiruan itu pada tahun 1315. Kemungkinan besar bukti yang paling kuat yang menentang keaslian Kain Kafan itu adalah ketidakcocokan antara prosedur pemakaman menurut Teori Kain Kafan itu dengan keterangan Perjanjian Baru mengenai pemakaman Kristus.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Terdapat pertentangan mengenai kain pembungkus jenazah itu. Dari kebiasaan upacara penguburan Yahudi dan dari Perjanjian Baru, jelas sekali bahwa ada beberapa potongan kain linen yang dipakai waktu penguburan Yesus bukan hanya sehelai kain berukuran 14 kaki atau sekitar 4 meter, seperti kain kafan Turin itu. 

“Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.” (Yohanes 20: 5-7)

Akan tetapi pada kain kafan Turin itu tergambar seraut wajah serta keseluruhan bagian tubuh lainnya. Dalam usaha menyesuaikan teori kain kafan ini, ada keterangan-keterangan Perjanjian Baru mengenai penguburan Yesus Kristus seperti halnya terkait penggunaan rempah-rempah.

Untuk diminyaki maka jenazah itu harus dimandikan (Yohanes 19: 39-40). Jika ternyata rempah-rempah ini digunakan untuk meminyaki tubuh Yesus, maka diwajibkan oleh upacara Yahudi dan dalam kebudayaan manapun juga untuk memandikan jenazah itu terlebih dahulu. 

 

Baca Juga: Inilah Fakta Manna yang Dimakan Bangsa Israel

 

Saat rempah-rempah itu dibubuhi pada jenazah seperti yang ditegaskan dalam kitab injil, maka tidak mungkin gambar tersebut berpindah ke kain kafan melalui radiasi seperti yang dikatakan oleh para pendukung teori kain kafan tersebut.

Sementara bagi para pendukung yang berpendapat bahwa kain kafan itu asli, mereka juga mempunyai teori tersendiri. Pertama, tidak ada cat, bahan-bahan pewarna atau pigmen-pigmen lainnya di dalam kain kafan tersebut kecuali flek-flek kecil yang berasal dari pengudusan ikon-ikon dan lukisan-lukisan yang menyentuhnya.

Kedua, ketetapan anatomi moda darah, yang adalah darah manusia nyata yang membeku di kain kafan sebelum terbentuknya gambar manusia pada kain kafan itu, memiliki korelasi anatomi yang sangat akurat dengan gambar itu sendiri. Bagaimana mungkin pemalsuan di abad pertengahan bisa menghasilkan bentuk seperti itu? 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Ketiga, sulit sekali untuk menjelaskan bagaimana serbuk-serbuk sari yang beradal dari Palestina muncul secara melimpah pada kain kafan yang diperkirakan asal-usulnya dari Timur Tengah (jika memang benar kain kafan itu berasal dari Eropa abad pertengahan) dan bagaimana bisa koin-koin yang dicetak pada tahun 29 M di Palestina bisa muncul di kelopak mata manusia pada kain kafan tersebut, bisa menduplikasikan karakteristik-karakteristik Palestina abad pertama pada kain kafan ini?

Noda-noda darah pada kain kafan ini berasal dari peristiwa penyaliban yang identik dengan yang dijelaskan dalam keempat injil, yang sangat tidak lazim, jika bukan khusus dalam banyak hal seperti: dimahkotai duri, dicambuk (didera) dan ditikam dengan pilum (tombak) Romawi.

Sampai sekarang masih terjadi perdebatan antara pihak yang mendukung bahwa kain kafan ini asli milik Yesus Kristus dengan pihak lain yang menentang keasliannya. 

Sayang sekali Vatikan sendiri tidak pernah memberikan pernyataan resmi menyatakan atau menyangkal keotentikan kain kafan itu. Sampai hari ini, belum ada hasil penelitian terbaru lagi menggunakan teknologi abad 21 untuk mengetes keaslian kain kafan Turin. 

Siapa tahu dalam waktu dekat para ilmuwan akan menemukan cara yang lebih akurat untuk menguji umur kain kafan Turin dan bagaimana citra tubuh manusia biasa ada di sana. Mari kita tunggu.

Silahkan saksikan tayangan Fakta Alkitab Kain Kafan Turin selengkapnya di video di bawah ini.

 

Sumber : Jawaban Channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami