Ketika Tekanan hidup, Penderitaan dan Beban Pemikiran Menindih: “Belajarlah Dari Seorang Daud”
Sumber: pexels.com

Kata Alkitab / 18 May 2022

Kalangan Sendiri

Ketika Tekanan hidup, Penderitaan dan Beban Pemikiran Menindih: “Belajarlah Dari Seorang Daud”

Liana M. Tapalahwene Contributor
2106

Setiap kita pastinya tidak pernah luput dari permasalahan. Tekanan hidup, penderitaan dan beban pemikiran menandakan kita masih-lah manusia seutuhnya. Dari sebuah kisah atau perjalanan hidup seorang Daud, yang secara khusus kita akan merenungkan dari Mazmur 145:1-21, dimana Lembaga Alkitab Indonesia memberikan judul dari bacaan ini: "Puji-Pujian Karena Kemurahan Tuhan".

Kita akan kupas satu per satu dari ayat-ayat firman Tuhan ini. Sebagaimana masalah yang kita hadapi, Daudpun mengalami masalah juga, bahkan mungkin lebih berat dari masalah yang kita hadapi, dimana nyawa adalah taruhannya. Mari kita renungkan empat (4) respon Daud melalui bacaan tersebut:

1. Dibalik permasalahan yang Daud hadapi, Daud menjaga hatinya tetap bersih (ayat 1 dan 2)

~ Dalam hal ini kita belajar tentang respon hati. Masalah membuat kebanyakan kita mengeluh dan hidup dalam kesungut-kesungutan. Namun, sebagai orang percaya, kita dapat membalikkan masalah menjadi sukacita melalui respon yang benar akan setiap masalah yang datang.

~ Saat kita mampu menjaga respon hati kita, percayalah bahwa ada damai sejahtera yang menyelimuti pikiran dan hati kita.

 

2. Menjadi saksi dalam kebenaran (ayat 3-7, 11-15)

~ Dari poin kedua ini kita belajar tentang menjaga tutur kata. Kuasa perkataan mampu mengangkat kita setinggi-tingginya, dan di lain sisi mampu pula menjatuhkan kita serendah-rendahnya.

~ Karena itu, ketika masalah menimpa kita belajarlah fokus pada kebenaran Tuhan, sehingga perkataan kita terjaga. Dalam menghadapi masalah, kita tidak akan menjadi sumber untuk mengalirkan aliran air pahit bagi orang lain.

 

3. Agar kita bisa tetap memuji Tuhan dalam segala keadaan, maka kita harus memiliki pengertian dan pengakuan akan kasih dan kebaikan Tuhan (ayat 8-9)

~ Dari hal ini kita diajarkan terbuka memandang, terbuka bersikap dan terbuka merespon.

~ Masalah seringkali membuat kita buta untuk melihat hal-hal yang baik dan positif.

~ Ketika kita tidak pernah merasakan kasih dan kebaikan Tuhan, bagaimanakah mungkin kita akan memuji Dia. Sebaliknya yang keluar dari luapan hati kita adalah kekecewaan dan ketidakpuasan.

 

4. Bersyukur (ayat 10)

~ Kunci untuk membuka lembaran hari baru penuh warna adalah bersyukur.

~ Musik adalah ungkapan intuisi dalam harmonisasi hasil balutan seni.

 

Ketika masalah datang dalam kehidupan kita, lantas bagaimana kita merespon dan bersikap untuk menanggapi permasalahan itu, hal itu tentunya akan mempengaruhi bagaimana kita bisa melihat, menyaksikan bahkan merasakan kasih dan kebesaran Tuhan dalam hidup kita (ayat 16-20). Dan sebagai penutup dari pasal 145 ini di ayat yang ke 21: kita diajarkan untuk tetap mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan untuk seterusnya dan selamanya. Selamat menikmati anugerah Tuhan, Tuhan Yesus memberkati.

Semua karya tulis yang dibuat oleh contributor adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

 

Halaman :
1

Ikuti Kami