Lengserkan Rodrigo Duterte, Begini Sosok Presiden Terpilih Filipina Ferdinand Marcos Jr
Sumber: https://www.channelnewsasia.com/

News / 13 May 2022

Kalangan Sendiri

Lengserkan Rodrigo Duterte, Begini Sosok Presiden Terpilih Filipina Ferdinand Marcos Jr

Lori Official Writer
2050

Tampuk kekuasaan Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah berakhir. Melalui pemilihan presiden pada Senin, 9 Mei 2022 lalu, Filipina akan memulai perjalanan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Ferdinand Marcos Jr. 

Ferdinand Marcos Jr sendiri dikenal sebagai putra dari mantan diktator sebelumnya Ferdinand Marcos Sr. Dia berhasil mengalahkan Duterte setelah mengumpulkan lebih dari 30.8 juta suara. Meski begitu, proses pemungutan suara berjalan dengan aman. 

 

Mengenal Ferdinand Marcos Jr.

Marcos Jr atau dikenal dengan Bongbong Marcos adalah seorang politikus dan senator Kongres Filipina ke-16.  

Dia juga dikenal sebagai putra kedua dari mantan presiden Filipina yang menjabat selama dua dekade yaitu dari 30 Desember 1965 hingga 25 Februari 1986. 

 

Baca Juga:

Pidato Politik, Manny Pacquiao Pakai Ayat Alkitab Untuk Dukung Penerapan Hukuman Mati

Lagi-lagi, Presiden Duterte Semprot Gereja Katolik Filipina Soal Masalah Ini…

 

Namun semasa pemerintahan sang ayah, Filipina dipimpin dengan sistem pemerintahan yang otoriter. Ketika Filipina mengalami kebangkrutan, Marcos Sr akhirnya ditumbangkan pada tahun 1986. 

Latar belakang kepemimpinan sang ayah menjadi salah satu keraguan banyak rakyat Filipina terhadap kepemimpinan Marcos Jr. Namun dalam pernyataannya, Marcos Sr secara tegas menyampaikan tidak akan mengulangi gaya kepemimpinan sang ayah.

“Kepada dunia, dia berkata: Nilai saya bukan dari nenek moyang saya, tetapi dengan tindakan saya,” ungkap Vic Rodriguez, juru bicara Marcos Jr.

Dia bahkan bersumpah akan bekerja bagi seluruh warganya setelah resmi menjabat sebagai Presiden Filipina pada Juni 2022 mendatang. Salah satu tugas besar yang sudah menanti adalah memperbaiki persoalan HAM di Filipina yang suram semasa pemerintahan Rodrigo Duterte. Menurut Human Rights Watch kebijakan perang melawan narkoba telah mengakibatkan pembunuhan di luar proses hukum terhadap ribuan orang.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami