Ingin Jadi Sahabat Terbaik, Hindari 6 Perilaku Teman Ayub Ini
Sumber: Wellbeing Magazine

Relationship / 11 May 2022

Kalangan Sendiri

Ingin Jadi Sahabat Terbaik, Hindari 6 Perilaku Teman Ayub Ini

Lori Official Writer
2598

Tahukah Anda bahwa di masa ini, banyak orang yang mudah sekali menuduh atau bersyukur dengan peristiwa yang menimpa orang lain. Tak sedikit diantaranya yang turut senang karena kemalangan yang dialami oleh orang lain. 

Tetapi apakah ini bisa dibenarkan? Tentu saja tidak.

“Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.” (Amsal 10: 19)

“Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan.” (Amsal 12: 18)

 

3# Pikirkan bagaimana Anda ingin orang lain memperlakukan Anda, lakukanlah hal yang sama

Bayangkan jika Anda berada diposisi Ayub. Apakah Anda biasa-biasa saja ketika teman-teman Anda menuduh jika apa yang Anda alami mungkin adalah teguran dari Tuhan?

Tentu saja itu menyakitkan. Jika Anda tidak ingin mengalami hal serupa, maka jangan berperilaku serupa kepada orang lain, khususnya ketika mereka sedang berada dalam situasi yang kurang baik.

“Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.” (Mazmur 103: 13-14)

“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.” (Lukas 6: 31)

 

Baca Juga:  Pertengkaran Antar Sahabat Itu Biasa. Tapi Kalau Sakit Hati, Harus Bersikap Gimana Ya?

 

4# Menahan diri untuk berespon sekalipun Anda adalah orang yang dianggap bijaksana

Mungkin Anda adalah orang yang dikenal bijaksana. Namun bukan berarti Anda bisa sebebas mungkin meresponi keadaan orang lain atau teman dekat Anda dengan kata-kata nasihat. 

Sebaliknya, ada waktu untuk duduk diam dan hanya memberikan dukungan fisik, seperti sentuhan yang lembut atau melayani apapun yang dibutuhkan. Tahan diri dan simpan nasihat Anda.

“Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi…” (Yakobus 1: 9)

 

5# Pertimbangkan apakah pendapat Anda benar-benar penting

Sebagai teman, Anda mungkin sudah terbiasa meluapkan kata-kata tanpa henti. Tapi untuk kondisi ini, tahan dulu ya! 

Saat teman Anda sedang dalam masalah, ada baiknya untuk menimbang: Jika aku menyampaikan hal ini apakah dia akan merasa lebih baik? Atau mungkin aku akan menyimpannya lebih dulu, karena ini waktunya untuk tetap diam.

“Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.” (Amsal 10: 19)

 

Baca Juga: Apa Itu Persahabatan? Temukan 5 Artinya Dari Hubungan Daud dan Yonatan Ini

 

6# Meminta kebijaksanaan dan kerendahan hati untuk menyikapi kondisi orang lain

Mudah sekali bagi kita untuk bertindak dan membuat keadaan orang lain jadi lebih baik. 

Tapi Tuhan mau kita menyikapi setiap kondisi dengan bijaksana dan rendah hati. 

“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.” (Amsal 19: 21)

Kita harus ingat bahwa hanya Tuhan yang mampu mengizinkan berbagai macam kemalangan atas manusia. Kita hanya bisa membuat keputusan terbaik dengan kemampuan terbatas kita. Jadi alangkah baiknya untuk memilih mengambil langkah rendah hati dan bijaksana seperti doa dan bantuan tertentu yang mendukung kondisinya.

Mari terus belajar menjadi sahabat terbaik bagi banyak orang. 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami