Tommy Wong: Anak Yatim yang Sukses Setelah Gagal Berulang Kali
Sumber: Jawaban.com

Milenial / 7 May 2022

Kalangan Sendiri

Tommy Wong: Anak Yatim yang Sukses Setelah Gagal Berulang Kali

Lori Official Writer
12626

Sejak masa kecil hingga dewasanya, Tommy Wong gak memungkiri jika hidupnya penuh dengan rasa nyaman dan aman. Apapun yang dia butuhkan selalu disediakan oleh sang ayah.

Namun semua itu berubah drastis setelah sang ayah meninggal. Setelah wafatnya sang ayah, kondisi keluarga Tommy pun berubah jadi gak karuan. Konflik hak waris pun pecah. Karena perebutan harta tersebut, Tommy bahkan harus menerima ancaman pembunuhan.

Tak ingin mengalami hal yang lebih buruk, akhirnya dia meninggalkan rumah dan terlunta-lunta di jalanan.

Berbekal keberanian, akhirnya dia memutuskan untuk berangkat ke ibu kota dan mencari peruntungan hidup di sana.

Sayangnya, tekad tak selalu berbanding lurus dengan kenyataan. Di awal perantauannya, dia harus menelan pil pahit kejamnya hidup di ibu kota.

“Saya sehari-hari sudah berusaha melamar sana melamar sini sebagai pekerja, sebagai profesional tidak ada yang mau terima. Berulang kali saya lakukan semua adalah kegagalan,” ucap Tommy.

 

Baca Juga: Bobby: Uang Buatku Sombong dan Tega Hancurkan Perasaan Istriku

 

Namun berkat kegigihan dan kemauan Tommy untuk bekerja, dia akhirnya berhasil meyakinkan salah satu toko ponsel yang dilamarnya dengan tawaran yang tak biasa. Saat itu dia rela mau digaji hanya separuhnya dengan beban kerja dua kali lipat.

Tommy pun menjalani pekerjaan tersebut dengan ulet dan tekun. Siapa sangka, Tommy yang awalnya hanya sebagai pekerja biasa berhasil menjabat sebagai manajer dan bahkan mencapai posisi general manajer.

 

Kerusuhan Mei 1998

Setelah bekerja selama dua tiga tahun, dipuncak kesuksesannya, krisis moneter pun melanda Indonesia. Saat itu kondisi ekonomi dan situasi keamanan di tanah air begitu mencekamkan.

Saat itulah Tommy harus merelakan karir yang sudah dia bangun dengan bersusah payah hilang begitu saja.

 

Memulai dari titik nol

Jiwa pekerja keras yang ada di dalam diri Tommy membuatnya jadi pribadi yang pantang menyerah. Mau gak mau, setelah kerusuhan Mei 1998 usai dan kondisi ekonomi Indonesia berangsur membaik, dia mulai mencoba membangun usahanya sendiri.

Dalam kondisi krisis, dia mencoba untuk membuka pameran di salah satu mall di Jakarta. Sayangnya, harapan besar Tommy untuk usaha tersebut sirna seketika. Dia benar-benar gagal.

Dalam keputusasaan itu, Tommy hanya bisa berharap muncul jalan keluar atau sebuah pintu kesempatan. Dan tanpa disangka-sangka, Tommy pun bertemu dengan seorang pengusaha ponsel dan memberikan dia kesempatan untuk bekerja sama.

“Bapak itu dengan penuh keharuan dia bilang, saya besok akan titip kepada kamu 10 unit handphone. Saya titip kepada kamu. Dalam satu minggu kamu harus bisa menjualkan. Kalau tidak berhasil maka saya tidak akan memberikan kesempatan ini lagi,” jelasnya menirukan perkataan pengusaha tersebut.

 

 

Baca Juga: Kisah Benny Budianto, Anak Divonis Kebocoran Jantung, Sembuh Berkat Mujizat

 

Kesempatan langka ini pun tak mau disia-siakan oleh Tommy. Dengan kerja keras, dirinya berhasil mengembangkan produk tersebut. Bukan hanya saja berhasil menjual tapi juga mampu membangun sejumlah cabang di berbagai mall.

“Saya berhasil merintis brand tersebut menjadi bukan saja memiliki toko tapi saya mempunyai banyak sekali cabang yang ada di mall-mall. Serta mendapatkan penghargaan yang luar biasa bahkan sebagai salah satu reteller yang terbaik untuk merk tersebut di Indonesia,” tandasnya.

 

Ditipu mitra kerja sendiri

Merasa harus terus berkembang dan memperluas usahanya, akhirnya Tommy pun mencari mitra kerja. Dia pun menemukan seorang mitra kerja yang menguasai bidang online yang bagi Tommy akan sangat membantu proses penjualan produknya.

Lantaran telah percaya sepenuhnya dengan dia, Tommy pun memberikan hak pengelolaan penuh. Tapi siapa kira, dia justru dibohongi. Semua aset yang dia punya ludes tak tersisa.

Kegagalan ini membuat Tommy kembali berada di titik paling rendah. Kehilangan segalanya membuatnya begitu terpukul.

“Saya mengalami down yang luar biasa. Bahkan untuk berdiri saja saya seringkali seperti kayak mau jatuh. Bagi saya sepertinya sudah tidak ada pilihan lain. Mungkin mati adalah jalan keluar terakhir yang paling baik,” jelasnya.

Ya, saat itu Tommy seolah bukan lagi dirinya. Dia yang selalu kuat dan pantang menyerah kini berubah menjadi pribadi yang kehilangan pengharapan.

“Jam dua pagi saya ingat, saya bentangkan tangan saya ke atas langit, kemudian saya berkata: Tuhan kalau memang Engkau mau melakukan apa yang mau Engkau lakukan, lakukan saja. Ambil saja nyawa ini.”

Saat Tommy menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Tuhan, saat itulah Tuhan bertindak. Tepat jam empat pagi, dia mendengar suara Tuhan dan berkata kalau Tuhan sendiri masih mengasihi dia.

“Saya kaget, saya bangun dan di situ saya sadar. Begitu saya sadar, saya datang ke tempat ibadah saya. Saya sujud dan kembali memohon ampunan pada Tuhan. Bahwa saya telah begitu jauh daripada Dia. Saya memohon Tuhan menyertai hidup saya, saya memohon pengampunan karena saya terlalu mendewakan diri saya sendiri,” ungkapnya.

 

Baca Juga: Hidup untuk Menolong Orang Lain, ini Jalan yang Diambil Valery Moniaga, Menginspirasi!

 

Dari situlah dia menyadari bahwa selama menjalani bisnis dia sudah jauh meninggalkan dan tidak memprioritaskan Tuhan hanya demi mengejar omset.

Tommy mengalami sendiri, bahwa setelah menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan saat itulah kesuksesan demi kesuksesan kembali terjadi dalam hidupnya, bahkan sampai saat ini.

“Ketika saya memulai kembali dengan toko-toko (yang) tersisa, saya melihat penyertaan Tuhan yang begitu luar biasa. Dan di dalam mencapai proses kesuksesan kembali, saya melihat ketika kita mengandalkan Tuhan itu luar biasa,” kata Tommy.

Apakah Anda pernah berada di posisi yang sama dengan Tommy? Yuk, lakukanlah tindakan yang sama dengan dia. Datang kepada Tuhan dan serahkan semua yang kamu punya. Ijinkan Tuhan memimpin hidup Anda.

 

 

Apakah Anda rindu menjangkau orang-orang yang belum mengenal kasih Tuhan dalam hidupnya? Bersama dengan kami, Anda bisa ikut berpartisipasi untuk membagikan kabar baik kepada banyak orang.

 

Ayo Bergabung

Sumber : Solusi TV | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami