Rasul Paulus pernah memberi tahu kita pentingnya karunia nubuatan. Namun di zaman sekarang ini banyak juga orang yang mempraktekkan nubuatan seperti ramalan atau paranormal.
Nubuat dalam Bahasa Inggris disebut PROPHECY memiliki arti 'menyatakan lebih dahulu peristiwa-peristiwa yang akan terjadi.' dan biasanya melalui perantara seseorang.
Istilah nubuat sendiri bukanlah hal yang asing bagi orang percaya. Kamu mungkin sudah sering mendengarnya, membicarakannya atau mungkin sudah pernah mempraktekkannya?
Nubuat juga sering muncul di Alkitab, baik perjanjian lama maupun perjanjian baru. Pada umumnya, nubuat dalam Alkitab dipahami sebagai pesan Tuhan bagi manusia. Lalu apa bedanya dengan ramalan? Bukankah dasarnya sama seperti ramalan?
Seberapa Penting Nubuatan Itu? Ps. Rendy Chandradinata
"Kalau kita pelajari di Alkitab, nubutan itu selalu ada, dan nubuat yang terpenting tentunya kedatangan Mesias, yang akhirnya digenapi di zaman perjanjian baru melalui Tuhan Yesus." Jelas Pd. Rendy.
BACA JUGA: Percaya Kepribadian Berdasarkan Zodiak Bikin Kehilangan Identitas Sejati, Ini 3 Caranya
Rasul Paulus berkata di 1 Korintus 14: 1, 3 dan 4, "Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat. Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat."
Ps. Rendy juga mengatakan "Rasul Paulus juga berkata bahwa karunia itu ada banyak, ada Bahasa roh dan nubuatan. Ternyata nubuatan dianggap lebih penting."
"Dianggap lebih penting karena nubuatan berhubungan langsung dengan jemaat. Sedangkan Bahasa roh untuk membangun diri sendiri. Kalau tidak ada yang menafsirkan bahasa roh jadi sia-sia. Dengan adanya nubuatan, disana pasti ada pesan Tuhan untuk seseorang."
Bagaimana Para Nabi Mendapatkan Pesan Tuhan (Nubuat)?
"Di zaman perjanjian baru sekarang, setiap kita juga boleh meminta karunia itu. Karena itu kan bentuk-bentuk karunia. Kita harus meminta kepada Sang Pemberi Karunia."
"Yang penting kita mempersiapkan hati, miliki hati, menerima karunia itu dengan tujuan untuk menjadi berkat untuk sesama dan untuk melayani Tuhan."
Kemudian di dunia juga ada yang dinamakan ramalan. Banyak orang mengidentifikasikan ramalan dengan nubuatan itu sama yakni mengartikan masa depan. Lantas, apa bedanya antara ramalan dan nubuat?
Menurut Pd. Randy, beliau menegaskan bahwa nubuat menitik beratkan kepada apa yang menjadi rencana Tuhan, untuk anak-anakNya. Sedangkan ramalan lebih cenderung ke arah rasa takut. Rasa takut seseorang akan menghadapi masa depan.
Dari situlah biasanya timbul ramalan bintang atau yang biasa dikenal dengan sebutan horoskop atau juga shio.
BACA JUGA: Masih Percaya Ramalan Lewat Kartu? Paus Fransiskus Ingatkan Soal Ini
Nubuatan yang Dari Tuhan Itu Bagaimana?
Untuk menerima nubuat, kita memerlukan hati yang murni. Paulus pernah mengatakan jangan rendahkan karunia. Termasuk nubuatan. Selain itu, kita juga harus dengan rendah hati menerima 'perkataan orang lain' jika ia tidak mempercayai nubuat.
Biasanya, nubuat juga dating untuk 'mengkonfirmasi' suatu pergumulan kita. Bahkan Firman Tuhan pun berkata, ujilah segala sesuatu.
Sumber : JC Channel