Suami mana yang senang diperlakukan seenaknya oleh istri. Sebelum kehilangan tangan, Asni mengakui jika dirinya adalah seorang istri yang egois dan suka bersikap kasar kepada suami.
Dia bahkan tak mengira jika perlakuan kasarnya berujung petaka. Dendam yang sudah menumpuk di dalam diri sang suami akhirnya dilampiaskan dengan memotong tangan Asni.
Kejadian itu terjadi pada 15 September 2016 malam. Asni menuturkan jika malam itu, kebetulan keluarganya tengah berkumpul. Suasana di rumah pun tampak sangat meriah. Tapi entah bagaimana, dia sama sekali tak pernah terpikir jika sang suami sudah merencanakan sesuatu.
“Tanggal 15 September 2016 kebetulan ramai sekali. Jadi sama ponakan, ada musik goyang-goyang di depan. Jadi malam itukan banyak masak. Saat itu saya kepengen mau permisi, mau pipis. Tapi hati saya kayak ada pribadi yang kelihat (tampak). Ada sosok di samping pohon yang ditebang. Jadi saya toleh kembali ke HP. Kaget lihat kek gini, sudah ada dia. Langsung (tangan) saya dipotong,” demikian Asni mengisahkan.
Baca Juga: Derita Suami Punya Istri Cerewet, Sampai Minta Tuhan Cabut Nyawanya
Telapak tangan bagian kiri Asni pun putus. Namun dia hanya bisa diam terpaku, menyaksikan dengan perasaan tak percaya tangannya yang buntung dan bagian lainnya tergeletak di tanah. Apalagi setelah mengetahui pelakunya adalah suami sendiri.
Meski sempat melarikan diri, suaminya tertangkap juga dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menjalani hukuman empat tahun penjara.
“Dia secara hukum disidangkan. Putusan pengadilan empat tahun penjara.”
Walaupun sang suami sudah menerima ganjaran dari perbuatannya, Asni malah merasa menyesal. Asni justru disadarkan bahwa setiap perlakuan kasar Asni membekaskan kepahitan di hati suaminya.
“Waktu sidang kode etik secara langsung, di situ saya tersadar sendiri. Ternyata titik itu poinnya. Dia langsung berbicara, ‘Saya merasa saya tidak dihargai sebagai suami. Saya tidak dianggap, tidak diperhatikan.’ Dia butuh perhatian. Di situ saya tersadarkan. Yang dia merasa tidak dihargai karena saya sering maki dia. Hal kecil sampai ke kantor,” kata Asni mengakui kesalahannya.
Dengan hati yang dipenuhi penyesalan, Asni segera meraih sang suami dan memeluknya. Dia meminta maaf atas segala pelakuan kasar yang sudah dia lakukan. “Saya langsung peluk dia dan minta maaf. Dihambat oleh karena lingkungan kantor. Saya sangat sayang sama suami. Tapi prakteknya saya tidak tahu, karena saya bertumbuh di keluarga yang cuek,” terangnya.
Baca Juga: Frankie: Konflik Dengan Istri Bikin Aku Dendam dan Ingin Bunuh Diri
Apa yang terjadi atas hidupnya membuat semua orang mempersalahkan Asni. Belum lagi setelah dia kehilangan tangan, membuat Asni merasa tak berharga hingga membuatnya terpikir untuk bunuh diri.
“Ketika masalah ini sudah berlangsung, saya mau ambil keputusan bunuh diri saja. Karena serasa semua (orang) kayak menolak saya. Dari pihak suami, dari pihak saya, dari teman-teman. Pokoknya tidak ada satu sisi pun yang membuat saya berarti lagi. Tapi serasa kayak ada suara, serasa ada mau menanggil saya. ‘Asni jangan keraskan hatimu.’ Dua kali saya dengar,” ungkapnya.
Dia percaya bahwa suara itu datang dari Tuhan. Hingga pada akhirnya, Asni meminta pengampunan dari Tuhan. Dengan rendah hati, dia mengizinkan Tuhan mengubahkan hidupnya.
Walaupun sang suami tak lagi mau mempertahankan bahtera pernikahan mereka. Namun Asni tetap berjuang untuk menaati kebenaran firman Tuhan yaitu menolak perceraian. Dia menaruh harapan bahwa suatu saat nanti Tuhan akan memberikan pemulihan atas rumah tangganya.
“Dulu Tuhan izinkan suami yang pengertian. Saya abaikan. Jadi Tuhan kasih belajar saya. Semua ini akibat, ya saya menerima. Dan saya percaya ada waktunya Tuhan,” pungkasnya.
Apakah Anda butuh didoakan langsung? Klik link di bawah ini untuk terhubung dengan Tim doa kami: http//bit.ly/InginDidoakan
Sumber : Solusi TV