Spirman Halawa (12 tahun), adalah anak yang rajin bersekolah minggu. Namun sayangnya, sikap ini berbanding terbalik pada sifat sehari-harinya. Ia memang suka berteman dengan siapa saja, tapi ketika melihat teman yang memiliki kekurangan terutama pada fisiknya, ia tidak segan-segan mengejek dan tidak mau bermain dengan anak tersebut.
Biasanya saat Spirman bermain bersama teman-temannya, ketika salah seorang teman tidak tahu cara bermainnya, maka Spirman langsung mengusirnya, diejek, dan ditertawai. Spirman memiliki sifat ini karena pengaruh dari teman-temannya juga.
Suatu hari, sekolah minggu Spirman di GPdI Bethesda Jemaat Hiligara Wango, Nias Barat mulai memakai kurikulum Superbook. Spirman yang rajin beribadah saat itu belajar dari kisah Ratu Ester. Kisah ini begitu menyentuh hatinya karena Ester penuh belas kasihan kepada rakyatnya, dan walaupun ia tinggal di istana, ia tidak membeda-bedakan. Spirman kemudian berdoa kepada Tuhan agar diampuni dari kesalahannya yang tidak mau menerima kekurangan teman-temannya.
Baca juga : Rela Membagi Barang Kesayangannya untuk Orang Lain Setelah Belajar Ini
Besoknya, Spirman bersekolah dan bertemu dengan teman-teman yang sudah diejeknya selama ini. Ia meminta maaf kepada mereka semua. Sekarang, kalau teman-temannya ada yang mengejek anak lain, Spirman dengan berani menegur mereka. Spirman menasihati mereka bahwa mengejek itu tidak baik dan mereka harus mau menerima kekurangan orang lain.
Perubahan sifat Spirman bisa dialami oleh anak-anak lainnya juga, jika kita ikut ambil bagian #beranibergerak bagi pendidikan iman mereka! Yuk dukung kami terus agar semakin banyak anak terberkati dengan klik link di bawah ini:
Oleh Punisuardin Waruwu
Fasilitator CBN
Sumber : Superbook Indonesia