Oktober dan November 21 lalu, keluarga Daniel Sibarani sangat kesulitan mendapatkan air bersih untuk minum, memasak makanan, mencuci dan mandi. Air sumur yang biasa mereka gunakan berlumpur dan berbau. Hal ini mungkin disebabkan karena mereka tinggal tidak jauh dari tempat pembuangan sampah.
Kejadian ini membuat mereka harus berjalan sejauh dua kilometer untuk mengambil air di sebuah sungai kecil. Namun ketika hujan datang, mereka menjadi sulit mengambil air ke sungai karena jalan yang licin dan berlumpur. Anaknya bahkan sering terjatuh dan air yang dibawanya tumpah karena terpeleset. Akhirnya ia harus kembali lagi ke sungai untuk mengambil air.
Akhirnya, Daniel meminta izin ke GBI Efata Sampali supaya mereka bisa mengambil air dari sumur bor yang telah disediakan oleh CBN di gereja tersebut. Dengan senang hati, gembala GBI Efata Sampali mengizinkannya karena sumur ini memang dibuat untuk semua orang di sekitar gereja yang membutuhkan.
Daniel dan keluarganya sangat bersyukur karena bisa mendapatkan air bersih dari gereja yang berjarak tiga kilometer dari rumahnya ini. Karena cukup jauh, Daniel yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang becak, menggunakan becaknya untuk mengambil air sesuai kebutuhan keluarga setiap harinya.
Kini, keluarga Daniel sudah bisa menikmati air bersih tanpa perlu bersusah payah ke sungai. Mereka bersyukur kepada Tuhan Yesus karena CBN telah menyediakan sumur bor di GBI Efata Sampali yang bisa dinikmati oleh semua orang di sekitarnya.
Karena rasa senang mereka, sekarang anak-anak Pak Daniel mulai beribadah di GBI Efata Sampali. Anaknya pun senang sekali bisa belajar firman Tuhan melalui Superbook di sekolah minggunya. Bukan hanya beribadah, anaknya pun mengajak dua temannya untuk bersekolah minggu bersama.
LIHAT CBN UPDATES SELENGKAPNYA -- KLIK DISINI