Taat Sama Orangtua, Teladan yang Harus di Contoh Anak dari Yesus
Sumber: Christian Examiner

Parenting / 14 January 2022

Kalangan Sendiri

Taat Sama Orangtua, Teladan yang Harus di Contoh Anak dari Yesus

Lori Official Writer
10554

Di zaman ini, banyak orangtua yang mengeluh lantaran anak-anaknya sudah tak lagi punya rasa hormat ke orangtua. Bahkan anak cenderung memberontak dan tak lagi mau mendengarkan ucapan para orangtua. Ini jadi masalah terbesar harus dihadapi orangtua masa kini.

Di Lukas 2: 51 dituliskan bagaimana Yesus mengikuti perintah ayah dan ibunya, Yusuf dan Maria saat mereka melakukan perjalanan ke Nazaret.

“Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.”

Sebenarnya Yesus tahu betul siapa Dia. Dia adalah Tuhan dan identitas itu seharusnya memampukan Dia untuk menolak perintah dari manusia. Uniknya, Yesus gak searogan itu. Dia sadar betul kalau Yusuf dan Maria adalah orangtua yang sudah mengasuhnya. Sebagai anak, Yesus pun harus mematuhi setiap perkataan dan perintah mereka. Kepatuhan Yesus kepada orangtua adalah teladan yang sangat baik untuk tiru oleh anak-anak kita.

Sebagai Tuhan, Yesus mau menundukkan diri-Nya terhadap manusia yang punya pengetahuan terbatas soal kota Nazaret.

 

Baca Juga: Inilah yang Yesus Ajarkan Kepada Semua Anak Soal Kewajiban ‘Menghormati Ayah dan Ibu’

 

Di umur 12 tahun, Yesus tumbuh dengan wawasan dan pengetahuan yang sangat luas. Dia bukan saja ‘bijaksana’ (Lukas 2: 40) tapi juga ‘tak berdosa’ (Ibrani 4: 15). Saat Yesus melakukan tanya jawab dengan para imam di bait Allah, semua orang yang mendengar jawabannya bahkan begitu takjub (Lukas 2: 47). Meskipun saat itu Yesus disebut seolah melupakan orangtuanya karena tak mengikuti mereka saat dalam perjalanan, tapi Yesus melakukan tindakan yang jauh lebih besar yaitu ketaatanNya kepada Allah, yang adalah Bapanya sendiri.

Kita tahu persis akhir dari kepanikan yang dialami Yusuf dan Maria saat menyadari Yesus tidak mengikuti mereka. Saat mereka mendapati Dia di bait Allah Maria berkata, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.

”Tapi Yesus menjawab, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Lukas 2: 49)

Saat itu kedua orangtua bahkan tak mengerti dengan ucapan Yesus. Dan setelah bertemu dengan orangtuanya, Yesus akhirnya kembali bersama mereka, hidup sampai Dia dewasa dan mendengarkan orangtuanya.

Penyerahannya yang tertinggi dan terakhir ada di surga. Penyerahan di bumi, betapapun pantasnya, tak akan menghalangi Dia untuk mematuhi Bapa-Nya, berdiam di rumah Bapa-Nya, atau bahkan berpisah dari orangtuanya selama tiga hari. Penyerahan utama Yesus adalah kepada Tuhan, baru kemudian kepada Yusuf dan Maria sebagai orangtuaNya di bumi. Dia mematuhi perintah Allah yang berkata, “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.”

Ketaatan Yesus kepada orangtuanya adalah mahkota dari tiga kerendahan hati dalam Lukas 2: 51. Turun dari kota besar ke kota kecil di bawah otoritas orangtuanya. Di sinilah ketaatan ilahi yang bisa kita ajarkan kepada anak-anak kita. Saat menaati orangtuanya, Yesus merendahkan diriNya di bahwa tangan Tuhan yang perkasa dan pada waktu yang tepat, Allah akan mengangkatNya (1 Petrus 5: 6; Yakobus 4: 10).

 

Baca Juga: Kata Yesus, ‘Biarlah Anak-anak Itu Datang Kepada-Ku’. 9 Alasan Tuhan Sayang Anak-anak...

 

Menjadi taat tak akan pernah merugikan kita. Begitu juga dengan anak kita, bahwa mereka tak akan pernah dirugikan saat mematuhi perintah orangtua. Karean bagaimanapun orangtua pasti menginginkan hal yang baik bagi anak-anaknya.

Sumber : Desiringgod.org | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami