Apasih yang Alkitab Sampaikan Soal Penggunaan Media Sosial?

Kata Alkitab / 7 November 2021

Kalangan Sendiri

Apasih yang Alkitab Sampaikan Soal Penggunaan Media Sosial?

Lori Official Writer
7562

Seiring berjalannya waktu, media sosial menjadi komunikasi digital yang digunakan hampir semua orang.

Media sosial berkembang dengan sangat pesat. Menurut penelitian Pew research, aplikasi Snapchat telah digunakan oleh 78% anak berusia 18-24 tahun di AS, Youtube oleh hampir 94% dan Instagram oleh 71%. Facebook digunakan oleh lebih dari dua per tiga (68%) orang dewasa di Amerika dan 75% diantaranya mengakses aplikasi ini setiap hari.

Penggunaan Media Sosial

Belakangan ini penggunaan media sosial yang pesat menjadi isu penting oleh sebagian kalangan. Beberapa diantaranya mulai mempersoalkan tentang kerahasiakan data pengguna dan masalah akurasi. Hal ini memang menjadi topik yang sangat menarik untuk dibahas. 

Namun pertanyaan yang tampaknya jauh lebih menarik untuk direnungkan bersama adalah apakah kehadiran media sosial dibicarakan di dalam Alkitab?

Walaupun tidak secara langsung, tetapi Alkitab memiliki beberapa referensi tentang penggunaan media sosial. Mari mengupasnya dari segi persoalan yang banyak disebabkan oleh sosial media.

1. Meningkatkan Empati yang Menguras Emosi

Pengkhotbah 1: 18 berkata, “karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan.”

Lewat postingan teman, keluarga dan orang-orang di belahan dunia lain membuat emosi banyak orang secara tidak langsung terkuras. Ada banyak emosi kesedihan, kelelahan dan rasa sakit yang ditimbulkan setelah membaca postingan-postingan di sosial media. 

Lihat saja semua peristiwa yang terjadi di dunia: perang, kanker, ketidakadilan, bencana alam, rasisme dan sebagainya. Ada begitu banyak tragedi yang semakin membuat emosi kita campur aduk dan membuat hati kita kehilangan sukacita dan kedamaian.

 

Baca Juga: Anak Millenial, Yuk Lebih Cermat Bersosial Media Dengan Ikuti 3 Saran Ini

 

2. Membuat Orang-orang Tidak Fokus Kerja

“Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.” (Amsal 18: 9)

Waktu dan tenaga kita bisa dengan mudah terkuras oleh media sosial. Kita bisa mengakses sosial media tanpa kenal waktu. Akibatnya pekerjaan menjadi terbengkalai dan kita menjadi malas untuk menyelesaikan setiap tanggung jawab kita.

3. Tidak Tertarik Dengan Interaksi Nyata

Alkitab mengajarkan kita bahwa ‘Tetangga yang dekat jauh lebih baik dibandingkan dengan saudara yang jauh.’ (Amsal 27: 10)

Kita tahu ada dampak besar dari media sosial dengan hubungan kita dengan sesama. Interaksi fisik yang nyata selalu menjadi hal yang sangat penting. Namun kehadiran sosial media membuat banyak orang mulai kehilangan minat untuk berinteraksi secara nyata.

4. Terpapar Konten-konten Negatif

Kehadiran sosial media juga menjadi jalan bagi pelaku-pelaku kejahatan cyber untuk menyebarluaskan konten-konten yang merusak generasi muda. 

Pornografi, kekerasan fisik dan tayangan lain yang tidak mendidik dengan mudahnya bisa diakses dari sosial media. Padahal Alkitab mengingatkan kita untuk menjauhi segala tindakan-tindakan kecemaran.

5. Hilangkan Sikap Hormat dan Menghargai

Alkitab berkata, “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (Roma 12: 18)

Media sosial diprogram untuk membuat kita kembali dan kembali. Kita menjadi kecanduan dan bahkan tertarik untuk terlibat dalam berbagai perdebatan yang tidak penting. Dalam berbagai isu, sesama pengguna sosial media bisa menjadi saling menjatuhkan dan menyerang. Tak peduli tua muda dan punya jabatan atau tidak, semua orang bebas dan merasa berhak untuk mempermalukan atau merendahkan orang lain.

Tentu saja ini bukan cerminan dari orang-orang pembawa damai.

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Apa yang seharusnya dilakukan orang percaya saat mengakses sosial media?

1. Jadilah murah hati. “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Efesus 4: 29)

2. Bijaksana dan bersikap ramah. “Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” (Kolose 4: 5-6)

3. Sampaikan ucapan yang membangun. “sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.” (Titus 2: 8)

 

Istirahat dari media sosial memiliki beberapa manfaat.

Pertama, membantu mengurangi kecemasan. FOMO adalah ketakutan yang banyak menyerang pengguna media sosial. Tak sedikit rasa takut ini membuat pengguna sosial media menjadi depresi dan mulai cemas. 

Jika sudah menunjukkan tanda-tanda ini, lebih baik beristirahat sejenak dari sosial media. Nonaktifkan sosial media Anda dan nikmati kehidupan nyata Anda.

 

Baca Juga: Punya Follower 7 Juta Penyanyi Lorde Pilih Tak Lagi Akses Sosial Media, Ini Alasannya…

 

Kedua, membantu melatih kedisiplinan. Disiplin adalah buah roh terakhir yang disebutkan dalam Galatia 5: 23. Dengan sosial media, kita menjadi sangat mudah memberi makan kedagingan kita. Akibatnya kita menjadi orang yang sembarangan dan tidak lagi mengusahakan supaya hidup kita menjadi teladan bagi orang percaya lainnya.

Ketiga, menjadi pribadi yang nyata. Musuh bisa memanfaatkan ketergantungan kita dengan sosial media untuk menghilangkan fokus kita kepada tujuan sejati kita. Dengan menghabiskan 15 menit mengakses Facebook sebelum bekerja bisa menjadi lebih menarik daripada membaca Alkitab. Bahkan media sosial bisa mengalihkan kita dari waktu berkualitas dengan keluarga. Penting sekali bagi orang percaya untuk bisa menghentikan ketergantungan ini dengan menjauhkan sosial media dari jangkauan dan memilih untuk menikmati kehidupan yang nyata bersama orang-orang terdekat.

Dengan mengetahui kebenaran ini, kita diharapkan bisa semakin menghargai waktu yang diberikan Tuhan. Mari lebih banyak melakukan hal-hal yang lebih berarti daripada memasukkan segala emosi negatif lewat informasi yang bertebaran di sosial media.

“Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu. Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.” (Mazmur 119: 15-16)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami