#FaktaAlkitab  -  Paulus, Rasul Bagi Orang Kafir (Part 2)
Sumber: JC Channel

Kata Alkitab / 28 September 2021

Kalangan Sendiri

#FaktaAlkitab - Paulus, Rasul Bagi Orang Kafir (Part 2)

Puji Astuti Official Writer
9867

Sebelumnya telah dibahas tentang asal usul rasul Paulus dan awal pertobatannya, pastikan kalian yang baca artikel sebelumnya dengan klik disini ya. Nah, kali ini kita lanjutkan bagaimana Paulus yang juga dikenal sebagai penulis kitab terbanyak di Perjanjian Baru menjadi misionaris bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi.

Seperti apa sih sepak terjang Paulus, pria yang dijuluki Rasul Untuk Orang Kafir ini?

1# Setelah bertobat Paulus diperkirakan melarikan diri selama tiga tahun ke Arab

Ya, pemberitaan Injil Paulus diperkirakan baru dimulai tiga tahun setelah pertobatannya. Karena setelah ia mendapatkan penglihatan yang membuatnya buta, kemudian disembuhkan oleh Ananias dan dibabtis, Paulus kemudian pergi ke Arab (Galatia 1:17) dan tidak ada catatan mengenai apa yang dilakukannya di sana.

Namun para ahli berspekulasi  bahwa Arab disini bukanlah Arab Saudi, tetapi adalah wilayah Nabath  atau dalam Bahasa Ibrani disebut Nevayot, sekelompok komunitas Arab kuno yang menetap di daerah Yordania dengan ibu kota bernama Petra, yang lokasinya di dekat Damaskus atau Damsyik.

Diperkirakan alasan Paulus melarikan diri ke Arab adalah adanya konspirasi dari orang-orang Yahudi untuk membunuhnya seperti yang ditulis oleh Rasul Lukas dalam Kisah Para Rasul 9:19-24. Setelah tiga tahun, baru ia kembali ke Damsyik dan langsung melanjutkan perjalanan kembali ke Yerusalem.

2# Di Yerusalem disambut oleh Barnabas dan kembali mengalami percobaan pembunuhan

Saulus kembali ke Yerusalem, namun orang-orang percaya di sana masih takut dengan dirinya. Beruntung saat itu Barnabas percaya dan menerima Paulus, dan bahkan mempertemukannya dengan para rasul (Kisah Para Rasul 9:27).

Saat itu Saulus menceritakan kesaksiannya bertemu dengan Yesus dan panggilannya untuk memberitakan Injil bagi orang-orang kafir. Tidak hanya itu, di Yerusalem Paulus dengan berani memberitakan Injil yang membuat orang-orang Yahudi berusaha membunuhnya.

Para murid berusaha menyelamatkan Paulus lalu mengirim dia untuk kembali ke Tarsus, kampung halamannya.

3# Kembalinya Paulus Ke Yerusalem untuk kedua kalinya bersama Barnabas bertepatan dengan tewasnya Raja Herodes

Setelah itu, Barnabas kembali mencari Paulus di Tarsus (Kisah Para Rasul 11:25-26), dan mengajaknya ke Antiokhia, tempat dimana pertama kali para pengikut Yesus diberi label “Kristen.” Disana ia melayani selama beberapa waktu lamanya, diperkirakan mereka di sana antara 1 hingga 3 tahun.

Saat masa kelaparan besar terjadi, Paulus dan Barnabas mendapatkan mandat dari Jemaat Antiokhia untuk menyalurkan sumbangan kepada para Rasul dan umat Tuhan di Yudea.

Lukas mencatat masa kelaparan ini terjadi dalam masa pemerintahan Kaisar Klaudius, dan bahkan menuliskan kedatangan Paulus dan Barnabas saat membawa bantuan bertepatan dengan kematian Raja Herodes Agrippa I (Kisah Para Rasul 12:21-25).

4# Perjalanan misi pertama Paulus, Dia mengutuk seorang penyihir menjadi buta

Perjalanan misi pertama Paulus ini dipimpin oleh Barnabas, dari Yerusalem mereka kembali ke Antiokhia dulu, baru berangkat ke Siprus lalu kewilayah selatan Asia Kecil (Anatolia) dan akhirnya kembali ke Antiokhia lagi. Jemaat Antiokhia seperti menjadi pusat pelayanan Paulus, di awal-awal perjalanan misinya.

Saat memberitakan Injil kepada seorang gubernur di wilayah Pafos, Siprus, Paulus menghardik seorang penyihir berdarah Yahudi, bernama Baryesus karena orang itu berusaha menghalang-halangi pemberitaan Injil. Bahkan penyihir itu menjadi buta selama beberapa hari lamanya.

5# Paulus kembali Ke Yerusalem, dengan berani menentang aturan wajib sunat untuk non-yahudi

Sekitar tahun 50 M, Paulus, Barnabas dan beberapa orang percaya dari Antiokhia kembali ke Yerusalem untuk meluruskan mengenai aturan orang percaya non-Yahudi harus di sunat dan mengikuti hukum Musa.

Setelah itu akhirnya semua pihak sepakat dengan pendapat Yakobus, “bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah, tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.” (Kis 15:19-20)

Aturan itu lebih menekankan agar orang-orang non-Yahudi menjauh dari penyembahan berhala dan amoralitas yang saat itu adalah hal yang umum diantara bangsa Yunani dan Romawi.

 

Baca halaman selanjutnya -->

6# Perjalanan misi ke 2, Paulus berpisah dengan Barnabas

Tabib Lukas menuliskan perselisihan antara Paulus dan Barnabas saat akan melakukan perjalanan misi keduanya. Barnabas ingin mengajak Markus, saudara sepupunya, namun Paulus tak setuju karena Markus pernah meninggalkan mereka di Pamfilia (Kisah Para Rasul 15:36-41).

Hal itu membuat mereka berpisah, Barnabas dan Markus pergi ke Siprus, sedangkan Paulus saat itu memilih Silas dan berangkat ke Siria dan Kilikia. Setelah itu Paulus dan Silas juga pergi ke Derbe dan Listra, disanalah ia berjumpa dengan murid yang dia anggap sebagai anak rohaninya, Timotius.

7# Mendapat penglihatan untuk menolong orang Makedonia

Dengan tuntunan Roh Kudus, Paulus dan Silas sampai di wilayah Troas. Saat itu, Paulus mendapatkan penglihatan tentang orang Makedonia yang meminta pertolongan. Karena hal itu, maka mereka memiliki keyakinan bahwa Tuhan memanggil mereka untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Makedonia, dan berangkat ke Filipi, kota pertama di wilayah Makedonia (Kis 16:11-12).

8# Menyelamatkan kepala penjara dari bunuh diri

Setelah membabtis Lidia penjual kain ungu dari kota Tiatira, dan seisi rumahnya, Paulus dan Silas pergi ke tempat sembahyang namun diikuti oleh seorang perempuan yang dirasuki roh tenung yang mengganggu pemberitaan Injil mereka. Paulus akhirnya mengusir roh tenung dari perempuan itu, namun tuan-tuan perempuan itu marah karena penghasilan mereka lenyap.

Paulus dan Silas akhirnya ditangkap, dicambuk, serta dipenjara. Namun pada  tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan memuji Tuhan, maka gempa bumi yang hebat terjadi, sehingga pintu-pintu penjara dan belenggu mereka terbuka semua. Kepala penjara hampir bunuh diri melihat hal itu, karena dipikirnya para narapidana telah melarikan diri, namun Paulus menghalanginya, dan membawa kepala penjara serta keluarganya bertobat dan dibabtis.

9# Paulus di Athena

Setelah peristiwa dipenjara  itu, Paulus dan Silas melanjutkan perjalanan mereka ke Berea dan kemudian ke Athena, disana  mereka berkotbah kepada para Yahudi di sinagoga-sinagoga dan menginjil kepada orang-orang Yunani di sidang Areopagus.

Setelah dari Athena, Paulus dan Silas kembali ke Korintus dan diperkirakan berada di sana selama 18 bulan. Dalam jeda waktu inilah Paulus menuliskan surat kepada jemaat di Tesalonika.

10# Perjalanan misi ke 3 Paulus, memicu huru-hara di Efesus

Dalam perjalanan misinya yang ke 3, Paulus tinggal di Efesus sekitar 3 tahun dan bekerja sebagai pembuat tenda.

Setelah itu ia pergi ke Korintus, dan membuat berbagai mukjizat dan mengusir kuasa roh jahat. Salah satu mukjizat Paulus di Korintus yang terkenal adalah sapu tangannya yang menyembuhkan orang sakit.

Pada saat  ia kembali ke Efesus lagi,  terjadi huru-hara karena serangan dari para tukang  perak pendukung kuil artemis yang merasa dirugikan oleh banyaknya orang yang bertobat karena pemberitaan Injil (Kis 19:23-24). 

Selain wilayah Makedonia, para penulis Kristen awal juga percaya bahwa Paulus memberitakan Injil hingga Spanyol pada perjalanan misinya yang ketiga ini sekaligus yang terakhir.  

11# Akhir hidup Paulus

Di Kaisarea seorang nabi asal Yudea bernama Agabus yang menubuatkan penangkapan dan akhir hidup Paulus.

Nubuatan Agubus itu terbukti, setelah Paulus sampai di Yerusalem ia tangkap oleh tentara Romawi (Kisah 23:16-35).

Ia kemudian menjalani tahanan rumah selama dua tahun di Roma, dan dibawah pemerintahan Kaisar Nero, ia kemudian dihukum mati dengan dipenggal. Legenda mengatakan bahwa tubuh Paulus di kubur di luar tembok kota Roma, di tanah milik seorang wanita Kristen bernama Lucina.

Pada Abad ke 4, Kaisar Konstantin Agung membangun gereja pertama di tempat itu. Saat ini, tempat itu adalah Basilika Santo Paulus di Luar Tembok, salah satu dari empat gereja yang dianggap sebagai basilika kuno agung Roma.

Nah, itulah kisah Rasul Paulus, seorang penginjil pemberani, pemikir serta penulis produktif dan salah satu bapak gereja mula-mula. Semoga hidup Rasul Paulus menginspirasi kamu untuk memberitakan Injil dengan berani dan hidup untuk Kristus ya. 

Sumber : JC CHANNEL
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami