Kamu Tipe yang Mana: Domba atau Kambing?
Sumber: google.com

Kata Alkitab / 11 August 2021

Kalangan Sendiri

Kamu Tipe yang Mana: Domba atau Kambing?

Lori Official Writer
9291

Salah satu hal penting yang harus kita pahami dari pesan-pesan yang disampaikan Yesus dalam perumpamaannya adalah bahwa gak semua orang Kristen akan masuk surga. Matius 25 menuliskan tentang hal ini.

Di dalam nats ini, Yesus menceritakan tentang gadis-gadis yang bijak dan gadis-gadis yang bodoh. Di ayat 1-13, kita bisa melihat perbedaan antara gadis-gadis bodoh dan gadis-gadis bijak. Di ayat 1-13, kita bisa baca bagaimaan gadis-gadis bodoh menganggap dirinya berteman dengan mempelai laki-laki.

Hal yang sama juga disampaikan Yesus di bawah perikop ini, soal perumpamaan tentang talenta (Matius 25: 14-30) dan yang paling mengejutkannya dilanjutkan dengan perumpamaan tentang domba dan kambing (Matius 25: 31-46).

Di dalam setiap kisah ini, orang-orang ini tak satupun yang tak mengenal Yesus. Gak ada ekspresi keheranan di wajah mereka seperti berkata, “Wah, siapa Yesus itu? Atau mungkin bertanya, “Aku gak pernah tuh berpikir soal Tuhan!”

Penghakiman terakhir yang dikisahkan di dalam perumpamaan ketiga soal domba dan kambing membuat orang Kristen sama saja dengan orang-orang sekuler lainnya. Mereka juga akan dipisahkan antara orang Kristen sejati dan orang Kristen suam-suam kuku.

 

Baca Juga :

Jangan Jadi Kambing, Jadilah Domba

Mengungkap Rahasia Mengapa Domba Bisa Kenal Suara Gembalanya

 

Tahukah kamu apa yang Yesus katakan soal orang Kristen seperti gadis-gadis bodoh itu? Mereka tak lagi diperbolehkan masuk karena pintu sudah ditutup. “Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.” Matius 25: 10-12

Sementara kepada hamba yang tidak menggunakan talentanya, sang tuan berkata: “Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.” Matius 25: 26-27

Di perumpamaan terakhir, Yesus mengibaratkan orang Kristen seperti kambing yang akan ditempatkan di sebelah kiri-Nya, sementara domba-domba yang merupakan orang Kristen sejati ditempatkan di sebelah kanan-Nya. Kenapa Yesus menyampaikan perumpamaan ini? Kenapa Dia harus memberikan contoh lewat ketiga perumpamaan ini?

Keseluruhan perumpamaan didalam Matius 25 semuanya bicara soal siapa yang layak masuk ke dalam kerajaan Allah. Siapa yang benar-benar tulus mengasihi Tuhan dan setia melakukan perintahaNya. Dan perumpamaan tentang domba dan kambing merupakan gambaran dari kehidupan orang-orang Kristen. Yesus seakan menyampaikan bahwa urusan masuk surga bukan bicara soal seberapa sering orang Kristen pergi ke gereja atau apa yang mereka percayai.

Satu-satunya yang membedakan antara domba dan kambing adalah apa yang mereka lakukan. Apakah mereka aktif, terlibat nyata dalam misi Allah dan melakukan tindakan kebaikan kepada orang miskin, terutama saudara seiman yang kurang mampu?

 

Melakukan Kegiatan Agama Sama Sekali Tak Berguna Bagi Allah

Dalam Yesaya 56 dan 58, Allah memperingatkan bangsa Israel. Kemungkinan begini kata Tuhan, “Kamu melakukan semua ritual keagamaan, tapi hal itu tak berarti bagiKu apalagi kamu bahkan sudah mengabaikan orang miskin. Kamu mengaku mengenal Aku, tapi kamu menutup telinga bagi orang miskin. Itu artinya kamu sama sekali tak mengenalKu.”

Dalam surat Yakobus kepada kedua belas suku Israel, dia menyampaikan satu pesan yang sangat penting. Katanya, “Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” Yakobus 1: 27.

Ayat ini memberi kita dua poin penting bahwa ada dua ciri dari orang Kristen sejati yaitu dia yang mengasihi saudara seimannya dan dia yang terus berjuang untuk lepas dari kehidupan dosa.

 

Baca Juga:

Kamu Harus Tahu, 3 Kata Ibrani Ini Harus Ada Dalam Diri Orang Kristen

Sampai Kapanpun, Terang Akan Menang Melawan Kegelapan. Tetaplah Jadi Terang Kristus

 

Mungkin kamu bertanya: “Tapi kan Yesus sudah menjanjikan keselamatan sekali seumur hidup. Bukankah itu cukup?” Tidak sama sekali. Karena Yesus juga mau melalui kematianNya, kita orang Kristen bisa memiliki iman yang nyata, yang lebih dari hanya sekadar rajin ke gereja yaitu jadi orang percaya yang melakukan misi pelayanan Allah di dunia.

Yakobus menyampaikan dalam suratnya bahwa untuk orang-orang yang mengikut Yesus harus rela memikul salib dan menderita karena komitmen mereka terhadap injil. Kalau kita benar-benar percaya kepada Yesus, maka kita akan terdorong mengikuti teladan iman dari orang-orang yang terlebihd ahulu menderita karena kasih mereka kepada Yesus.

Di Matius 10, itu adalah peristiwa dimana Yesus untuk pertama kalinya mengutus murid-muridNya dalam misi penginjilan pertama mereka. Dia menguatkan mereka lewat satu kebenaran bahwa setiap orang yang menyambut mereka adalah orang-orang yang menyambut Dia juga. Dan yang menyambutNya adalah orang yang menyambut Allah yang mengutusNya (Matius 10: 42).

Selama pelayananNya di dunia, Yesus mendorong murid-muridNya untuk rela menderita karena kebenaran. Yesus tidak menyampaikan bahwa kita akan diselamatkan karena besarnya bantuan kita kepada orang miskin. Sebaliknya, Dia menyampaikan bahwa orang yang diselamatkan tak akan pernah bisa menikmati keselamatan itu tanpa memberi kepada orang lain. Kalau kita benar-benar diselamatkan, kita pasti akan lebih bermurah hati dan berbuat baik kepada orang lain, karean hal itu sama seperti kita melakukannya untuk Tuhan sendiri.

“Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” 1 Yohanes 4: 20

Jadi, kalau apa yang kamu alami berbeda dari apa kamu ucapkan lewat mulutmu, Tuhan tahu bahwa kamu adalah penipu. Kamu seperti kambing yang akan disingkirkan di sebelah kiriNya. Tapi kalau kamu menyampaikan tentang hidupmu secara jujur, kamu ibarat domba yang akan mendapat pujian dari Allah dan melayakkanmu masuk ke dalam hadirat-Nya.

Jadi, setelah membaca artikel ini apa kamu mau hidup seperti tipe domba? Atau seperti kambing?

Sumber : Churchleaders.org | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami