“Suamiku tak pernah curiga. Kami memang tak lagi hidup bersama karena aku tak sanggup merawatnya sendirian. Bahkan saat aku meminta ijin untuk pergi ke suatu tempat dengan teman-temanku, dia tak akan menghiraukannya. Konsepnya tentang waktu tak selalu akurat. Memberitahukannya soal hal itu hanya akan menyakitinya dan aku tak akan pernah melakukannya. Ini adalah sesuatu yang akan selalu ku sembunyikan. Biar aku menyimpannya dalam hatiku.
Awalnya, aku percaya kalau tak apa-apa kalau aku menghianatinya ketika berada dalam posisi ini. Aku bahkan tak merasa kalau tindakan itu salah sejak aku menikah dengan suamiku yang sekarat. Meskipun aku sedih karena kehilangan suami dan pernikahan yang aku dambakan, tapi aku harus terus maju dan masih punya tanggung jawab untuk merawatnya. Aku selalu mengunjunginya dan memastikan dia mendapat perawatan yang baik. Tapi di sisi lain, aku perlahan-lahan merasa depresi.
Aku pikir masalah Alzheimer yang dialami suamiku jauh lebih dari kondisi yang terjadi pada umumnya. Dokter sendiri memberitahuku untuk memilih diantara dua pilihan, apakah aku harus menyelamatkan diriku sendiri atau menyelamatkan suamiku. Walau begitu, aku merasa kalau berselingkuh adalah jalan yang bisa menyelamatkan kami berdua.
Aku pun bertemu seorang pria dan kami sudah menjalani hubungan selama satu tahun.”
Ini adalah pernyataan seorang wanita bernama Linda yang mengalami depresi karena mendapati suaminya mengalami Alzheimer dan tak bisa berbuat apa-apa. Sementara dia masih harus menjalani hidupnya. Di satu sisi dia merasa kecewa karena suami dan pernikahannya harus berakhir akibat penyakit yang dialami suaminya.
Akibatnya, Linda memilih untuk berselingkuh dengan pria lain. Dia bahkan melakukannya dengan diam-diam, tanpa sepengetahuan suaminya yang mengidap Alzheimer.
Berbicara tentang pernikahan, tentu saja tak satupun diantara suami istri yang setuju dengan perselingkuhan. Bayangkan bagaimana rasanya menghianati pasangan sendiri dengan menjalin hubungan bersama pria/wanita lain secara diam-diam.
Baca Juga: Suamiku Tega Selingkuh Saat Aku Lagi Sakit Kanker - Chandrawati
Kenapa Linda harus melakukan perselingkuhan sementara suaminya sedang sakit?
Beberapa orang bisa memilih untuk berselingkuh untuk melanjutkan hidup mereka dan menemukan kebahagiaan yang tidak mereka dapatkan dari pernikahannya.
Kondisi yang dialami suami/istrinya membuat mereka hidup dalam tekanan dan rasa stress. Akibatnya, kondisi fisik dan emosionalnya juga ikut terkuras.
Pasangan yang hidup di tengah pernikahan tak sempurna karena pasangannya sakit keras cenderung memiliki kehidupan yang sangat kesepian. Dan perselingkuhan dianggap menjadi jalan untuk memenuhi kebutuhan fisiknya. Selain itu, berselingkuh juga dianggap bisa menghilangkan rasa bersalah mereka dari pasangan yang sakit.
Tapi bagaimanapun berselingkuh tetap bukan pilihan bukan?
Berselingkuh hanya akan melanggar janji suci pernikahan di depan altar, dimana pasangan suami istri berkata untuk tetap setia baik dalam ‘sehat maupun sakit’. Janji nikah ini bermakna bahwa mereka harus berkomitmen untuk tetap setia satu sama lain selama mereka hidup. Tak peduli apapun yang terjadi.
Saat pasangan diikat dalam komitmen ini, maka keduanya pasti akan saling mendukung bahkan ketika harus menghadapi masa-masa tersulit sekalipun, termasuk masalah kesehatan.
Kepercayaan juga sangat penting dalam suatu hubungan. Berselingkuh hanya akan menghancurkan rasa percaya pasangan dimana dampaknya bisa menyebabkan kehancuran pada pasangan.
Saat pasangan sakit, dia butuh dukungan besar. Karena di tengah sakit penyakit seseorang bisa dengan mudah merasa down dan kehilangan semangat hidup jika tak seorang pun berada di sampingnya untuk selalu setia mendukung.
Baca Juga: Sakitnya Perasaan Istri Diselingkuhi Suami Saat Sedang Hamil
Jadi, untuk alasan apapun berselingkuh dari pasangan yang sedang menghadapi kondiri sekarat dan sakit adalah pilihan yang salah. Tetaplah setia dalam suka dan duka, sakit dan sehat sampai maut memisahkan!
"...kamu telah beroleh tempat di dalam hati kami, sehingga kita sehidup semati." (2 Korintus 7: 3)
Apakah kamu butuh dukungan doa? Hubungi SAHABAT 24 kami melalui kontak Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link doa ini https://bit.ly/yjInginDidoakan.
Sumber : Popsugar.com/Jawaban.com