Aku sebagai perempuan, aku merasa gagal. Aku merasa tidak berguna. Jangankan memberi anak, melayani suami saja aku merasa gagal.
Dalam sebuah pernikahan, pasti setiap pasangan punya keinginan untuk bisa memuaskan satu dengan yang lain. Tapi tidak dengan pernikahan kami yang endingnya selalu membuat frustrasi.
Aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi dengan diriku. Kenapa aku tidak bisa melakukan hubungan, bahkan dengan suami aku sendiri?
Mengidap Vaginismus
Sejak berkenalan dengan suami, kami sudah punya pandangan tentang sebuah pernikahan. Kami benar-benar memilih untuk berkomitmen bukan hanya antara berdua tetapi juga melibatkan Tuhan.
Kami mau dalam pernikahan ini nantinya kami bisa bertumbuh bersama. Kami mau belajar untuk jujur dan terbuka satu sama lain. Tapi setelah masuk ke dalam pernikahan, aku justru mendapati diriku berbeda dengan perempuan pada umumnya.
Walaupun awalnya kami berpikir kalau ini adalah sesuatu yang normal, sebagai wanita aku mulai merasa ada sesuatu yang berbeda denganku. Karena setiap kali kami melakukan hubungan suami istri, aku akan refleks menendang suamiku. Walaupun kami terus mencoba, kejadian ini seolah terus berulang.
Aku pun mulai merasa putus asa karena sebagai istri, aku merasa tidak seutuhnya menjadi seorang perempuan. Di tengah rasa putus asa inilah kami memutuskan untuk meminta pertolongan dari dokter ahli.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter menyatakan kalau aku menderita vaginismus. Ini adalah suatu penyakit dimana kondisi otot di sekitar Miss V mengalami pengencangan saat terjadi penetrasi seksual.
Baca Juga: Rut Felicia, Akhirnya Bisa Hamil Setelah Divonis Mandul 7 Dokter
Perjuangan Untuk Sembuh
Aku bahkan suami merasa kaget mendengar penjelasan dokter. Suamiku, Christ bahkan baru tahu kalau ada jenis penyakit demikian.
Untuk bisa sembuh, kami pun mengunjungi beberapa dokter, menggali informasi lebih soal jenis penyakit ini sampai mendapatkan bimbingan psikologi. Tapi tetap saja, semua usaha itu belum mendatangkan hasil. Ada banyak diantaranya yang hanya berkata kalau masalahnya hanya karena aku kurang rileks saja.
Bukannya keadaan makin membaik, aku justru semakin frustrasi dengan kondisiku sendiri. Sedangkan suami....
Sumber : Solusi TV | Jawaban.com