Sebuah
kelompok doa multi-rasial Houston yang disebut Praytest, dimulai oleh rapper Kristen kulit putih Bobby
"Tre9" Herring, saat ini menjadi sebuah kegerakan rohani di antara
orang-orang Kristen di seluruh Amerika setelah sebuah video orang-orang Kristen
kulit putih berlutut untuk bertobat karena rasisme di hadapan sekelompok orang
percaya kulit hitam menjadi viral.
Video itu direkam di Cuney Homes, sebuah kompleks perumahan umum di daerah Third Ward Houston, di mana George Floyd tumbuh. Dalam video tersebut tampak Herring memimpin kelompok orang Kristen berkulit putih dalam doa di hadapan kelompok orang Kristen kulit hitam yang dipimpin oleh Johnny D. Gentry, pendiri dan pendeta senior Free Indeed Church.
Pertemuan ini terjadi beberapa hari setelah George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika berusia 46 tahun, ditayangkan dalam video saksi mata yang sekarat dan akhirnya tewas saat ditangkap oleh petugas kepolisian Minneapolis dengan lutut petugas kulit putih Derek Chauvin menekan lehernya. Kematiannya ini memicu protes yang menyerukan keadilan dan reformasi kepolisian secara nasional.
Dikutip
dari Click2Houston dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Herring mengatakan, “Salah
satu video yang menjadi viral dengan Pastor Johnny Gentry dan saya sendiri di
satu sisi saling berhadapan, orang-orang kulit putih berlutut meminta
pengampunan dari Tuhan dan kemudian kamu melihat saudara-saudari kulit hitam
saya berlutut meminta pengampunan dari Tuhan, itu adalah momen yang indah.”
“Sejak saat
itu, Praytest terus bertambah banyak. Tidak hanya di Houston, mereka juga punya
satu di Austin. Itu (juga) terjadi di Livingston ... Ini (juga) akan terjadi di
Charlotte [North Carolina], jadi menyebar ke seluruh negeri,” lanjutnya.
Baca juga:
Saat Demo Besar-besaran, Aksi Berlutut Petugas Kepolisian AS Jadi Bahan Perbincangan
Para Pendeta Gereja Dunia Bersatu Tolak Kekerasan Atas George Floyd, Berikut Alasannya…
Dia bersikukuh bahwa orang Kristen berdosa terhadap orang kulit hitam Amerika dan satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah ini tercermin dalam 2 Tawarikh 7:14, yang mengatakan “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”
“Keindahan
ada dalam 2 Tawarikh 7:14, gereja merendahkan diri mereka sendiri, mencari
wajah Tuhan, berbalik dari pengabaian kita akan masalah sistemik terkait
kelompok kulit hitam yang telah menindas mereka. Kami bertobat dan berdoa. Dan
Tuhan akan menyembuhkan negeri kita. Kita
percaya bahwa Tuhan akan menyembuhkan kita melalui apa yang terjadi pada George
Floyd dan banyak lainnya sebelum dia. Tuhan akan menyembuhkan kita karena kita
berdiri sebagai gereja - putih, hitam, cokelat - bersama,” kata Herring.
Baca juga: Kematian George Floyd Menimbulkan Kemarahan Warga AS, Ini yang Dilakukan Sang Adik
Organinsai nirlaba yang didirikan oleh Herring, yaitu Eyes on Me, Inc yang menjangkau kaum muda dan keluarga yang kurang terlayani di Houston dan daerah-daerah sekitarnya yang ia dirikan pada 2008, telah memberikan Panduan Strategi Praytest gratis untuk membantu kelompok-kelompok yang tertarik dalam melakukan doa keliling di komunitas kulit hitam “dalam solidaritas dengan komunitas Afrika-Amerika untuk pemulihan dan harapan dalam Kristus Yesus.”
“Dibutuhkan
satu orang Kristen berdarah Kaukusia dan seorang Kristen Afrika Amerika dengan
integritas & kerendahan hati. ‘Orang-orang perdamaian’ ini akan
mengumpulkan orang percaya multi-etnis. Kami berdoa secara khusus untuk
orang-orang Afrika-Amerika dan masalah-masalah yang berkaitan dengan kebutuhan,
rasa sakit, terluka, luka, penderitaan, pergumulan, dan masa depan mereka,” catatan
panduan itu.
Mari kita
berdoa untuk mendukung gerakan doa ini terus bertumbuh dan bertambah banyak
agar tidak ada lagi tindakan rasisme yang menimbulkan perpecahan seperti ini.
Juga kita bersama-sama bisa saling menghargai berbedaan apapun baik suku,
kulit, ras dan lainnya.