Kamu Diberi Pilihan, Mau Memuji Tuhan Atau Mengeluh!
Kalangan Sendiri

Kamu Diberi Pilihan, Mau Memuji Tuhan Atau Mengeluh!

Puji Astuti Official Writer
      4147

Mazmur 150:6

Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 121; 1 Korintus 10; 1 Samuel 8-9

Respon alamiah kita saat menghadapi kesulitan adalah mengeluh atau menggerutu, sedih atau marah. Sangat jarang kita temui seseorang yang langsung mengucap syukur atau memuji Tuhan ketika dilanda masalah.

Pencobaan bisa membawa kita pada ketergantungan yang lebih besar pada Tuhan dan kepercayaan yang lebih dalam pada kedaulatan-Nya jika kita mengijinkannya. Situasinya sama, namun kita dihadapakan kepada dua pilihan, mengeluh atau bersyukur.

Kamu bisa datang pada Tuhan sekalipun masih belum mengerti mengapa harus menghadapi masalahtersebut, sambil memuji Tuhan dan mengucap syukur atau memilih untuk mengeluh, marah dan kecewa.

Apakah kamu pernah diperhadapkan dengan dua pilihan ini?

Tuhan menunjukkan kepada kita contoh yang kuat dari sikap orang yang memilih memuji Tuhan dalam Kisah Para Rasul 16. Selama perjalanan Pemberitaan  Injil Paulus yang kedua, dia dan teman pelayanannya Silas mengalami goncangan iman dan masalah  ketika berada di Filipi.

Setelah Paulus mengusir setan dari seorang wanita yang dirasuk roh tenung, ia dan Silas ditangkap oleh warga Romawi yang tidak puas dan diseret ke pasar di hadapan para penguasa. Mereka kemudian dituduh melakukan gangguan ketertiban. Dan kemudian mereka ditelanjangi, dipukuli, dan dipenjara secara tidak sah tanpa proses pengadilan.

Setelah dicambuk, Pauls dan Silas dibawa ke sel bagian dalam penjara, biasanya disediakan untuk narapidana yang paling berbahaya, dan kaki mereka dipasung.

Meskipun mereka memiliki banyak alasan untuk duduk dan menggerutu karena ketidakadilan yang mereka alami, Paulus dan Silas memilih untuk percaya pada rencana Allah dan memuji Tuhan mereka, Yesus Kristus.

Meskipun mereka memiliki luka terbuka dan kemungkinan menderita sakit fisik yang parah, Paulus dan Silas memilih untuk memuliakan nama Tuhan.

Apa yang terjadi ketika mereka memuji Tuhan sungguh menakjubkan:

Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.

Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua.  (Kisah Para Rasul 16:25-26).

Kepala penjara hampir saja bunuh diri ketika melihat pintu-pintu penjara terbuka,  tetapi Paulus menghentikannya. Dia dan Silas tidak melarikan diri. Mereka berdiri di tengah-tengah keadaan mereka yang gelap dan berbicara dan bernyanyi dengan kepercayaan yang kuat  kepada Tuhan mereka.

Akibatnya, beberapa orang, termasuk kepala penjara dan keluarganya, menjadi percaya kepada Yesus Kristus.

Dari kisah Paulus kita belajar bahwa meskipun kita tidak selalu suka dengan keadaan yang kita hadapai, kita diperintahkan untuk selalu bersukacita dalam Tuhan.

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. (Yakobus 1: 2-3).

Ketika kita memuji Tuhan dalam masa-masa sulit ini, percayalah bahwa hadirat Tuhan nyata ditengah-tengah kita. Mungkin perubahan tidak bisa kita lihat secara langsung atau segera, tapi percayalah bahwa hadirat Tuhan membuat perubahan dan mukjizat. 

Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan

Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling.

http://bit.ly/inginKonseling

Ikuti Kami