Di balik semakin tingginya kasus penyebaran virus corona di Indonesia
dan kekuatiran yang berlebihan bagi sebagian orang. Di sisi lain kita juga gak bisa menyangkali jika di balik wabah ini masih ada kabar baik.
Seperti diberitakan, sejumlah penderita positif corona bahkan
sudah dinyatakan sembuh dan bisa kembali berkumpul dengan keluarga masing-masing.
Ergon Pranata Pieters, calon pendeta asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) mengumumkan kesembuhannya baru-baru ini.
Pria berusia 26 tahun ini akhirnya sudah diperbolehkan pulang
setelah sebulan menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus, Palangkaraya.
Baca Juga:
Cerita Istri Pasien Corona Solo yang Meninggal, Dinyatakan Sembuh dan Bisa Pulang
Dukung Penanganan Wabah Virus Corona, OBI Sumbangkan Alat Medis ke Dinas Kesehatan
Dia menyampaikan kalau awalnya gejala ini dialami sepulang
dari acara seminar di Bogor, Jawa Barat pada bulan Februari 2020 lalu. Gejala
yang dia rasakan seperti demam menggigil, batuk dan vertigo. Setelah itu, dia
pun memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit swasta. Dokter pun melakukan
observasi dan menetapkannya sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Dia pun dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus.
"Setelah dirujuk dan menjadi PDP di Doris, saya pun tidak
tahu kapan akan keluar. Selama masa penantian menunggu hasil positif atau negatif, di situ lah beban paling besar, sehingga terus menangis dan haru," ungkapnya.
Di sana, calon pendeta ini harus menunggu hasil laboratorium
untuk menentukan apakah dirinya positif atau negatif COVID-19. Tepatnya pada 26 Maret 2020, hasilnya keluar dan dia dinyatakan positif.
Meskipun dia mengaku berat menerima kenyataan tersebut. Namun
berkat dukungan dari berbagai pihak mulai dari keluarga, pihak gereja dan para dokter dia pun berjuang untuk sembuh.
“Saya sudah siap karena semua hal sudah dilalui. Saya tidak
berjuang sendirian, saya berjuang dengan para dokter, perawat dan dukungan
banyak pihak lainnya. Dukungan mereka sangat besar pengaruhnya dan yang terpenting tidak ada yang menjauhi saya,” katanya.
Sejak hari itu, calon pendeta Ergon pun menjalani perawatan di
satu ruangan bersama pasien positif lainnya. Di sanalah dia mendapatkan
perhatian penuh dari para dokter. Walaupun dia tidak bisa berkomunikasi secara langsung dengan pasien lainnya selain melalui telepon.
Pada 1 April 2020, Ergon pun dinyatakan sembuh. Dia sendiri
bahkan tak menyangka akan mendapatkan kabar ini dengan cepat. Namun sembuh dari wabah ini baginya membuatnya sangat bahagia.
Ergon sendiri adalah pasien ke-2 yang dinyatakan sembuh di
Palangkaraya, Kalteng.
Meskipun sudah sembuh, Direktur RSUD Doris Sylvanus Yayu Indriaty menyampaikan bahwa pasien yang sembuh bisa kemungkinan terkena paparan virus jika kontak dengan penderita yang positif. Karena itu sangat dianjurkan untuk tetap berhati-hati dan penting menjaga kesehatan.
Apakah Anda tergerak untuk membantu penanganan wabah virus corona di Indonesia dengan mendukung paramedis yang menjalankan tugasnya? Untuk informasi lebih lengkap silahkan sms/telepon ke 0813-4006-6551 atau kunjungi https://www.jawaban.com/covid19/.