Para pemimpin agama Israel dan Iran mengklaim bahwa wabah
virus corona yang sudah menyebar ke berbagai negara terjadi sebagai tanda akhir
zaman. Mereka meyakini jika wabah ini menjadi pertanda kedatangan Mesias tidak
akan lama lagi. Karena itu mereka menghimabu seluruh umat manusia untuk kembali kepada Tuhan.
Rabbi Shmuel Eliyahu, seorang pemimpin agama Yahudi di Israel
menyampaikan dalam video Youtube pada hari Senin (16/3) bahwa dunia sudah
semakin dekat dengan ‘hari kedatangan Mesias’ dan pandemik ini menjadi peringatan dari Tuhan supaya semua orang semakin menghormati hari sabat.
"Orang-orang Yahudi hidup, kita bangun, membuka mata,
menghentikan semua omong kosong yang kita lakukan, dan benar-benar semakin
mendekati sabat. Mungkin umat Muslim akan memberitahu kita untuk membangun Bait
Suci," kata Eliyahu menyampaikan nubuatan akhir zaman yang dipercayai oleh umat Kristen dan Yahudi.
Baca Juga:
Doakan Virus Corona di Gedung Putih, Wakil Presiden Mike Pence Malah Diejek. Duh!
Pakai Mazmur 91, Pendeta Ini Ajak Jemaat Bayar Perpuluhan Supaya Bebas Dari Virus Corona
Pendeta Amerika Ini Sebut Virus Corona Hukuman Tuhan
Senada dengan itu seorang ulama Muslim asal Iran, Ali Reza
Banahyan juga percaya dengan nubuatan yang dipercayai di dalam agamanya dimana
mesias yang bernama Mahdi atau Imam Keduabelas akan datang di tengah pergolakan yang terjadi di dunia.
Namun lebih dari itu, seorang Rabi Ortodoks bernama Shlomo
Aviner dengan yakin mempercayai jika masa-masa saat ini adalah hukuman Tuhan atas manusia.
“Pada zaman kita, manusia berpikir bahwa dia adalah Tuhan,
bahwa dia adalah tuan dan dapat memutuskan apa yang baik dan buruk, sesuatu
yang disebut relativisme moral atau postmodernisme. Jika ini masalahnya,
manusia merasa bangga, manusia tahu segalanya, mengerti segalanya, mari kita
lihat bahwa kamu sedang melawan ciptaan Tuhan yang terkecil. Ciptaan ini disebut corona,” tulis Aviner dalam sebuah artikel yang diunggah di Kipa News.
Menurut Aviner , tidak kebetulan jika bentuk corona menyerupai
mahkota yang menurutnya berhubungan dengan istilah mahkota bagi Tuhan. “Kita harus mengembalikan mahkota kepada Tuhan,” katanya.
Di sisi lain, para pendeta Mesianik Israel sendiri menyikapi pandemi
virus corona ini dengan doa bersama yang digelar selama dua jam pada Rabu (18/3) subuh.
“Kita percaya bahwa selama pandemi ini, Tuhan memanggil umat
manusia untuk berseru kepada-Nya. Doa kita seperti dupa yang naik di hadapan
Allah dan memanggil-Nya untuk campur tangan dalam apa yang terjadi di sekitar kita,” demikian disampaikan dalam sebuah pernyataan.
Mereka pun berdoa untuk roh pertobatan supaya semua orang percaya
kepada Yesus, hikmat bagi para pemimpin dan juga untuk mereka yang terinfeksi corona di Israel supaya tidak jatuh korban.
Terhitung sampai Rabu (18/3), jumlah terinfeksi virus corona
di Israel sudah mencapai 427 orang dan tidak ada yang dinyatakan meninggal.
Terlepas klaim dan pernyataan para pemimpin agama di atas,
kita tetap berharap kalau wabah corona ini seharusnya membuat gereja-gereja
Tuhan semakin mencari wajah Tuhan dan menemukan kehendak-Nya di tengah
masa-masa ini. Jadi, mari terus berdoa dan menyerahkan seluruh hidup kita hanya
kepada Dia saja.