Seorang Pendeta dan Ayahnya Tewas Di Serang ISIS, Perebutan Wilayah di Suriah Memanas Lagi
Sumber: Christianheadlines.com

Internasional / 18 November 2019

Kalangan Sendiri

Seorang Pendeta dan Ayahnya Tewas Di Serang ISIS, Perebutan Wilayah di Suriah Memanas Lagi

Puji Astuti Official Writer
3617

Seorang pendeta dari Gereja Armenia dan ayahnya tewas pada Senin (11/11) lalu di timur Suriah. Kelompok teroris ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas  penyerangan terhadap pendeta dan tiga orang lainnya yang sedang dalam perjalanan mengunjungi wilayah yang mengalami serangan udara dari Turki.

Pendeta itu adalah Rev. Hovsep Bedoyan dan ayahnya, Abraham Bedoyan, tewas karena ditembaki oleh orang tak di kenal di wilayah Deir ez-Zor, demikian berita yang dikutip oleh Christianheadlines.com.

Tewas saat kunjungan pastoral

Rev.Hovsep pelayanannya berbasis di Qamishli, dan secara rutin melakukan kunjungan pastoral di Deir ez-Zor. Bahkan dia juga mengawasi perbaikan gereja di wilayah tersebut yang sempat hancur sebelum saat perang melawan ISIS.

Selain Rev.Hovsep dan ayahnya yang tewas, ada dua orang lagi yang terluka dalam penyerangan tersebut, termasuk seorang diaken bernama Fadi Sano. Mereka diserang saat masih berada di mobil di dekat Gereja Katolik Armenian.

Serangan bertubi-tubi kepada kelompok Kristen Suriah

Pada hari yang sama di wilayah Qamishli bom meledak di dekat Gereja Chaldean yang menewaskan enam orang sipil. Hal ini juga diklaim oleh ISIS bahwa merekalah pelakunya.

Penyerangan bertubi-tubi kepada kelompok minoritas Kristen Suriah ini terjadi bersamaan dengan serangan pemerintah Turki ke wilayah perbatasan Suriah yang banyak di tinggali oleh penduduk Kristen Suriah.

Turki adalah wajah lain dari ISIS

Ada yang berpendapat bahwa serangan pemerintah Turki bukan hanya untuk menyerang kelompok etnis Kurdi, tapi juga memiliki motivasi untuk mengusir orang Kristen Suriah dan kembali menguasai wilayah seperti saat kekaisaran Ottoman.

“Turki adalah wajah lain ISIS,” demikian pernyataan seorang pekerja social di Irak yang membantu orang-orang Kurdi yang lari ke wilayah Irah kepada Morning Star News.

“Semua gambara dan kejadian yang kami terima dari tindakan tantara Turki dan kelompok yang di dukung oleh Turki adalah tindakan teroris, pembantaian dan pemenggalan kepala dari orang-orang Kurdi, yang tak beda dari ISIS.”

Setidaknya 200 orang sipil tewas dalam serangan yang dilakukan oleh Turki dan kelompok yang didukung oleh Turki. Hal ini menimbulkan krisis kemanusiaan baru, karena dilaporkan sekitar 250.000 orang mengungsi keperbatasan.

Serangan Turki kepada kelompok Kurdi yang diberi nama oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai “Operation Spring Peace” di duga memiliki misi jihad. Menurut The Middle East Media Research Institute (MEMRI), Erdogan menggunakan bahasa berbeda kepada pasukannya dan juga kelompok jihad Free Syrian Army saat menjelaskan misinya.

Endargon serukan untuk bersikap bengis kepada orang kafir

Pada saat di Masjid Camlica di Instabul menurut MEMRI, Presiden Recep Tayyip Erdogan berkata kepada umat yang hadir bahwa, “Allah memerintahkan kita untuk bengis kepada orang kafir. Siapakah ‘kita’? Pengikut Muhammad. Tetapi kita diperintahkan untuk murah hati kepada sesama. Kita akan murah hati kepada sesama kita, dan kita akan bengis melawan orang kafir, seperti yang terjadi di Suriah.”

Saat ini, banyak penduduk Kristen di perbatasan Suriah yang juga menjadi target dari tantara Turki tersebut. Seperti masa-masa serangan ISIS, banyak rumah-rumah orang Kristen yang harta bendanya dirampas.

Menurut World Magazine kepada CBN News, kelompok jihad Free Syrian Army sendiri yang mendapatkan dukungan dari Turki memiliki ideologi yang sama dengan ISIS.

Langkah invasi Turki ke perbatasan Suriah ini diperkirakan akan membuat wilayah Timur Tengah akan semakin memanas. Terlebih dengan ambisi Turki untuk memperluas wilayah mereka yang akan membuat perang  dengan negara-negara tetangganya tak terelakan lagi. 

Mari berdoa bagi umat Kristen Timur Tengah dan juga agar konflik di wilayah ini dapat diselesaikan dengan damai. Kiranya kasih Tuhan tetap diberitakan dan dirasakan di negara-negara Timur Tengah ini. 

Baca juga : 
Turki, Tempat Lahirnya Gereja Mula-mula Yang Kini Hampir Mati. Mungkinkah Bangkit Kembali?
Mulai Akrab Dengan Trump, Presiden Turki Bersumpah Lindungi Umat Kristen di Suriah
Alami Krisis dan Perang, 300 Juta Orang Menjadi Korban Suriah dan Turki!
Serangan Militer Turki Terus Meningkat, Pemimpin Gereja Minta Doa Untuk Kristen Suriah

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami