Dalam kunjungannya ke Gedung Putih, Rabu (13/11), Presiden
Turki Tayyip Recep Erdogan menyampaikan komitmennya untuk memulihkan gereja-gereja Suriah yang rusak karena serangan dari pasukan Turki.
Dihadapan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan sejumlah senator
GOP dalam pertemuan terkait peluncuran Operasi Peace Spring militer Turki di wilayah timur laut Suriah pada hari Kamis, 14 November 2019 kemarin.
Sejak operasi militer ini dilakukan pemerintah Turki bulan lalu, ribuan warga sipil Suriah pun harus menjadi korban. Banyaknya warga
sipil yang menjadi korban membuat masyarakat internasional menyampaikan protes, termasuk para pemuka agama di Suriah dan juga Amerika Serikat.
Untuk memperbaiki keadaan, Erdogan akhirnya melakukan kesepakatan
kembali bersama Presiden Trump dan bersumpah akan melindungi umat Kristen di wilayah perang Suriah.
Dia berencana akan membantu orang-orang Kristen di perbatasan Suriah yang kehilangan gereja dan rumah ibadah mereka karena kekerasan.
“Mereka akan melihat tempat-tempat suci mereka dihidupkan kembali dan gereja-gereja mereka akan dibangun kembali sehingga mereka bisa kembali dan mulai berdoa di sana lagi. Ini adalah rencana yang kami buat untuk mereka. Seperti yang saya katakan sebelumnya, minoritas Kristen, Aram, Katolik, Kasdim, Yazidi, yang tinggal di pihak kita di perbatasan tidak mengalami masalah. Tapi yang tersisa di sisi wilayah Suriah akan segera mendapatkan bantuan perbaikan rumah ibadah mereka secara khusus,” ucapnya.
BACA JUGA :
Dia juga memastikan semua orang Kristen di sana akan menerima perawatan medis dan bantuan kemanusiaan sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Keterbukaan Turki kepada Amerika Serikat sangat terlihat sejak
Presiden Trump melakukan beberapa upaya diplomasi dengan Turki beberapa waktu
lalu. Karena itulah, Presiden Erdogan dengan terbuka datang ke Gedung Putih dan membicarakan langkah perdamaian yang akan mereka lakukan untuk Suriah.
Kedekatan Trump dengan Erdogan tampak dari sambutan hangatnya
di Gedung Putih. Dia bahkan mengakui jika dirinya adalah penggemar berat Erdogan.
Dia bahkan berulang kali menyampaikan bahwa suatu kehormatan untuk bisa menjamu petinggi Turki tersebut.
“Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa bagi rakyat Turki,” ucap Trump.
Selain membahas terkait gencatan senjata di Suriah, Erdogan dan
Trump juga tampaknya sepakat dengan kerja masa perdagangan terkait pembelian sistem
rudal.
Kita patut memuji pendekatan yang dilakukan oleh Presiden Trump
terhadap Turki. Dan berharap supaya kedua negara ini sama-sama berkomitmen untuk
membantu warga sipil, khususnya kaum minoritas yang selalu jadi korban di wilayah
konflik.