Belajar Tentang Pengaruh Seorang Isteri Dari Kisah Ananias dan Safira di Alkitab!
Sumber: Jawaban.com

Marriage / 25 April 2023

Kalangan Sendiri

Belajar Tentang Pengaruh Seorang Isteri Dari Kisah Ananias dan Safira di Alkitab!

Naomii Simbolon Official Writer
5034

Ada yang sudah tahu kisah tentang Safira dalam Kisah para Rasul 5:1-11 ?

Jika kita baca dengan baik-baik, kisah Safira dan suaminya, Ananias ini mengajarkan kita mengenai ketulusan terhadap Tuhan.

Ananias dan Safira memiliki sebidang tanah dan kemudian menjualnya, tetapi dengan sepakat mereka tidak menyerahkan semua hasil penjualannya kepada Allah. Ketika Petrus bertanya kepada Ananias, dan membukakan apa yang terjadi, seketika Ananias meninggal dunia setelah mendengar pernyataan tersebut.

Kemudian, diayat berikutnya, Petrus juga bertanya kepada isterinya, Safira dan ini penting sekali kita simak baik-baik, hai para isteri.

Kisah Para Rasul 5:2; 8-9, "Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul....Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?" Jawab perempuan itu: "Betul sekian." Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar."

 

Baca Juga: 5 Sosok Istri di Alkitab yang Memilih Meninggalkan Suami Karena Masalah

 

Dari kisah Safira ini, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari :

1. Sebagai isteri, kita seharusnya nggak sepakat dengan dosa suami

Meskipun Tuhan menginginkan kita tunduk kepada suami, sehati dan juga sepikir, tapi tidak dengan dosa. Kalau ada yang menyimpang, maka suami/isteri harus ingat bahwa kita nggak harus sepakat dengan hal itu. Melainkan mengingatkan suami kita untuk tidak melakukannya, bukan? Atau menolong/merangkul mereka untuk mengerti tentang kebenaran.

 

2. Pentingnya memberikan pengaruh yang positif untuk suami kita

Jangan seperti Safira yang malah bekerjasama dengan suaminya. Sudah tahu salah, malah mendiamkannya. Nah, sebagai isteri kita harus mau dan mampu mempengaruhi suami kita untuk melakukan yang benar, bukan malah menyetujui apapun yang dia katakan ya.

Sekarang, coba tanya dan lihat dirimu sendiri, pengaruh apa yang sudah kamu berikan kepada suami kamu? Jangan-jangan, kita masih seperti Safira zaman now yang mendiamkan suami kita ketika melakukan dosa dan mencobai  Roh Tuhan.

Memang Alkitab nggak menuliskan siapa yang duluan memiliki ide untuk menyimpan sebagian hasil jual tanah tersebut, tapi lihat deh bahwa akibat dosa itu ditanggung oleh mereka bersama.

Ketika kamu dan suami menikah, artinya kalian sudah menjadi satu daging dan tak terpisahkan kecuali maut. Sehingga ketika satu yang berbohong maka keduanya akan terkena akibat apalagi jika kebohongan dan dosa itu kamu setujui.

 

BACA JUGA: Bangkit Dari Luka Patah Hati Karena Ulah Suami

 

Seandainya Safira mempengaruhi suaminya untuk melakukan apa yang benar, mungkin hal ini tidak akan terjadi.

Jadi, inilah poin pentingnya yang harus kita ingat ya, Isteri. Jangan sampai gagal menggunakan pengaruh positif kamu untuk suami bahkan orang disekitarmu.

Kemudian, hal kedua yang perlu kita perhatikan bahwa mengubah suami dan mempengaruhi seorang suami adalah hal yang berbeda.

Mengubah suami artinya merubah suami dengan keinginan dan motivasi kita sendiri tanpa peduli apakah dia suka atau tidak. Hal ini sama dengan menuntut suami. Sementara mempengaruhi suami adalah, mengubah diri kita sendiri lebih dulu, dan berharap suami termotivasi dengan perubahan kita dan melakukan hal yang serupa bahkan menjadi jauh lebih baik.

Itu sebabnya, apa yang Tuhan kehendaki adalah, kita harus penuh kasih,  murah hati dan menerima segala kekurangan suami tanpa menuntut apapun.

 

Baca Juga: 9 Tahun Menikah Malah Minta Cerai, Bisakah Tuhan Memulihkannya?

 

Setiap wanita, memiliki suami dengan tipe yang berbeda. Tapi kita nggak berhak mengubah mereka, sebab hanya Tuhanlah yang berhak. Bagian seorang isteri hanyalah mempengaruhi dengan menumbuhkan atmosfer yang mendukung suami agar kebiasaan dan karakternya berubah tanpa memaksa dan menuntutnya.

Jadi sudah jelas bukan bahwa menjadi isteri itu sebuah hadiah dari Tuhan, dan itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengubah suami dan menjadi berkat bagi banyak orang. Jangan seperti Safira yang teman-teman, tapi jadilah benar dan isteri yang bijak. 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami