Gereja-gereja Internasional tengah bersatu menggelar doa bersama
bagi orang Kristen yang teraniaya di seluruh dunia. Doa ini sendiri telah berlangsung sejak 3 November dan akan terus berlanjut sampai 10 November mendatang.
Salah satu negara yang dianggap sebagai tempat yang paling tidak
aman bagi orang percaya adalah China. Di dalam doa bersama inilah para petinggi
dan pemimpin agama Internasional bersatu hati untuk mendoakan gereja dan orang-orang
percaya di China untuk tetap teguh dalam iman dalam menghadapi masa-masa sulit saat ini.
Seperti data yang dikumpulkan oleh Open Doors, pemerintahan
China yang dikuasai Partai Komunis telah banyak melakukan pelarangan kegiatan keagamaan.
Mereka juga menutup paksa gereja-gereja, menangkap pemimpin agama, menjaga ketat ibadah, dan menurunkan salib-salib yang terpampang di tempat-tempat publik.
Todd Nettleton, seorang pembawa acara Radio VOM dari Voice of
the Martyrs, menyampaikan kalau gereja di China bagaikan gubuk tua yang dihancurkan
tanpa sisa. Dia menilai bahwa inilah masa-masa penganiayaan agama baru di zaman modern.
Lebih dari 245 juta orang Kristen yang tinggal di 50 negara dilaporkan
telah mengalami penganiayaan. Dalam kurun waktu antara November 2017 sampai
Oktober 2018, sebanyak 4136 orang Kristen telah dibunuh karena iman dan lebih
dari 1266 gereja atau bangunan Kristen diserang dan 2625 orang ditahan,
ditangkap dan dipenjara. Mirisnya, banyak diantara mereka tidak mendapatkan keadilan secara hukum.
Dari data yang dihimpun, selain China terdapat 10 negara yang mengalami penganiayaan besar terhadap orang Kristen, diantaranya:
1. Aljazair
Selama dua tahun terakhir, pemerintah Aljazair sudah menutup 14
dari 50 gereja di negara tersebut, termasuk 700 anggota Church of the Full Gospel di Tizi-Ouzou, gereja Protestan terbesar di Afrika Utara.
Di negara ini, orang-orang Kristen dipersulit termasuk melarang mereka membagikan iman kepada orang lain.
2. Mesir
Di Mesir, orang Kristen memang sudah dijamin keamanannya oleh
Presiden sendiri Abdel Fattah al-Sisi, termasuk pelegalan sebanyak 168 gereja baru
di akhir tahun 2018 lalu. Meski begitu, masih banyak orang Kristen di sana yang mengalami penganiayaan.
Menurut laporan Departemen Luar Negeri 2018 tentang Kebebasan Beragama Internasional, penganiayaan terhadap orang Kristen terus meningkat.
Tahun in, Morning Star News mencatat beberapa peristiwa yang menganggu
sepanjang tahun ini. termasuk penyerangan sekelompok orang ke gereja, mengancam, menangkap dan melecehkan orang Kristen.
Baca Juga:
Open Doors Klaim 50 Juta Orang Kristen Tiongkok Alami Penganiayaan
Sedih! Kristen Nepal Ini Terus Alami Penganiayaan Justru Saat Kekristenan Terus Bertumbuh
3. Eritrea
Eritrea adalah negara kecil di Afrika Timur yang berbatasan dengan
Laut Merah. Tahun ini, lebih dari 150 orang Kristen ditangkap tanpa alasan lalu dipenjara tanpa proses hukum.
Parahnya, kadang mereka yang dipenjara akan dibebaskan kembali dalam waktu tertentu dan bisa jika dipenjara selama bertahun-tahun.
Atas penderitaan menyakitkan ini, penyanyi injil asal Eritrea
yang mengalami penyiksaan Helen Berhane akhirnya menemui Presiden AS Donald
Trump pada bulan Juli lalu dan menyampaikan keprihatinannya atas penderitaan orang Kristen di negaranya.
4. India
India adalah salah satu topik doa utama Open Doors di Hari
Doa Internasional ini. Seperti diketahui, belum lama ini terdapat tiga pendeta asal
Amerika ditahan karena dianggap tidak punya ijin bepergian. Sampai saat ini,
mereka masih terlunta-lunta di India dan menunggu bantuan pemerintah Amerika untuk memulangkan mereka kembali.
Beberapa tahun belakangan ini, negara mayoritas Hindu ini memang
telah membatasi keterlibatan LSM dan badan amal Kristen di India. Pemerintah juga
memperkuat undang-undang anti-pindah agama. Kondisi ini tentunya semakin mempersulit penyebaran injil di India.
5. Iran
Sebanyak 800 ribu orang Kristen Iran berada di bawah penganiayaan
besar. Pada bulan Oktober, Open Doors melaporkan bahwa sebanyak sembilan orang
Kristen Iran dijatuhi hukuman lima tahun penjara dengan tuduhan menentang keamanan
nasional. Namun begitu, ada begitu banyak kasus penahanan yang justru tidak tercatat.
Selain itu, pemerintah Iran juga banyak menutup rumah-rumah ibadah dan menargetkan gereja-gereja di sekitar kota Persia.
Ada beberapa negara lain yang juga mengalami penganiayaan besar
Kristen. Kamu bisa membacanya di artikel berikutnya ya.
Tapi sebelum beranjak dari artikel ini, sebagai satu tubuh
Kristus mari ikut berpartisipasi mendoakan saudara kita di negara-negara ini. Mari
doakan supaya kerajaan Tuhan datang dan kehendak-Nya terjadi atas negara-negara
tersebut.