Lebih Dari 20 Negara Larang Vape! Ini Bahayanya Untuk Kesehatan Yang Wajib Diketahui
Sumber: Unsplash.com

Health / 24 October 2019

Kalangan Sendiri

Lebih Dari 20 Negara Larang Vape! Ini Bahayanya Untuk Kesehatan Yang Wajib Diketahui

Puji Astuti Official Writer
2963

Trend rokok elektronik di kalangan anak remaja terus meningkat, karena hal ini dianggap kekinian. Berdasarkan riset di tahun 2018 menyatakan bahwa 41,6 persen remaja lebih berani mencoba rokok elektronik atau yang dikenal sebagai vape.

Adanya salah persepsi bahwa vape lebih aman dari rokok, membuat para remaja memilih rokok alternatif ini.

Remaja sangat mungkin tertipu konsep harm reduction hingga lebih berani mencoba rokok elektronik. Padahal banyak riset yang menyatakan risiko kesehatan vape dan (rokok-red) konvensional sama saja, “ demikian pernyataan dosen dan peneliti dari Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UHAMKA seperti dirilis Detik.com.

Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, di Amerika sendiri hal ini menjadi keprihatinan tersendiri, karena 1 dari 5 siswa sekolah menengah menggunakan vape.

"Ini sangat mengkhawatirkan. Kami sangat risau mengenai meningkatnya vaping," demikian pernyataan Nora Volkow yang dikutip oleh NPR pada Desember 2018 lalu.

Salah satu bukti buruknya dampak vape adalah apa yang dialami oleh Adam Hergenreder, remaja usia 18 tahun asal Illinois, Amerika Serikat.

Kecanduannya menghisap rokok elektronik itu membuat paru-parunya rusak dan menua, seperti paru-paru orang berusia 70 tahun.

Sangat menakutkan untuk memikirkan itu, alat kecil itu (vape) melakukan itu ke paru-paru saya,” demikian pernyataan Adam yang dikutip oleh CNN.

Adam awalnya mencoba vape karena teman-temannya memakainya. Namun seiring waktu ia menjadi sering menggigil dan muntah. Setelah diperiksa seluruh tubuhnya, ternyata masalah utamanya bukanlah perutnya, tapi paru-parunya. Dokter yang menanganinya menyatakan bahwa jika dia tidak ditangani secepatnya, ia bisa kehilangan nyawanya.

Adam barulah satu kasus dari ratusan orang di Amerika Serikat yang dilarikan ke rumah sakit karena penyakit paru-paru berhubungan dengan vape. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menyatakan bahwa ada lebih dari 450 kemungkinan kasus penyakit paru-paru terkait vape di Amerika. Untuk itu pemerintah Amerika berencana melarang peredaran rokok elektronik ini.

Baca juga:

Soal Fidget Spinner dan Vape yang Lagi Tren, Ini Pendapat Pastor Gaul Christofer Tapiheru!

Apakah Merokok Itu Dosa? Ini Kata Alkitab

Apa bahaya vape untuk kesehatan?

  1. Vape mengandung nikotin

    Jika ada yang berkata bahwa vape lebih aman dari rokok, maka hal itu tidak benar karena dalam cairan vape yang dihisap juga mengandung nikotin. Nikotin sendiri adalah zat adiktif yang berasal dari tembakau.

  2. Vape mengandung berbagai bahan kimia

    Selain nikotin, dalam cairan vape terkandung berbagai bahan kimia dan perasa yang kemudian diubah menjadi asap dan dihirup ke paru-paru. Bahan-bahan kimia tersebut tidak diragukan lagi bisa membahayakan kesehatan paru-paru penggunanya.

  3. Vape menimbulkan ketergantungan atau ketagihan sama seperti rokok tradisional

    Karena mengandung nikotin, riset menyatakan bahwa vape juga menimbulkan ketagihan atau ketergantungan yanng dampaknya sama seperti rokok, heroin atau kokain. Yang buruk dari vape adalah kandungan nikotin dalam cairan vape bisa lebih banyak dari produk tembakau biasa. Bahkan pengguna bisa meningkatkan votase alat penghisap untuk meningkatkan dampak subtansi saat dihisap.

Efek samping penggunaan vape:

  • Mulut kering

  • Sariawan

  • Pusing

  • Peradangan lidah

  • Lidah menghitam

  • Pusing

  • Tidak bisa tidur

  • Alergi

  • Sakit di dada

  • Masalah pernafasan

  • Mual

  • Muntah

    Penyakit kronis akibat vape:

    Menurut laman Livescience.com, penggunaan vape bisa menstimulasi penyakit kardiovaskular dan memperburuk mereka yang menderita penyakit jantung. Selain itu juga bisa memicu penyakit paru-paru kronis, dan pada anak remaja bisa mempengaruhi perkembangan otak dan tubuh mereka.

    Bagi ibu yang mengandung, dampak vape bukan hanya merusak tubuhnya tapi juga bisa merusak perkembangan janin yang ada dalam kandungannya juga.

    Saat ini ada 20 negara melarang peredaran vape atau rokok elektronik, kebanyakan adalah negara-negara Amerika Selatan, Timur Tengah dan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura. 

    Baca juga:

    Sebagai Orang Kristen, Bisa Gak Sih Pacaran Sama Perokok? Ini Jawabannya....

    Nonton Solusi, Pecandu Rokok Dijamah Tuhan

    Sumber : Jawaban.com
    Halaman :
    1

    Ikuti Kami