Inilah 2 Sumber Masalah Keuangan Dalam Pernikahan! Atasi Yuk Bersama Seluruh Keluargamu

Marriage / 11 October 2019

Kalangan Sendiri

Inilah 2 Sumber Masalah Keuangan Dalam Pernikahan! Atasi Yuk Bersama Seluruh Keluargamu

Puji Astuti Official Writer
2270

Tahukah kamu kalau menyembunyikan hutang dan hal keuangan dalam pernikahan itu sama seperti perselingkuhan? Ya, banyak pernikahan rusak dan bahkan bercerai karena masalah hutang dan tidak terbuka tentang keuangan di antara suami-isteri.

Berdasarkan data dari 2015-2018 di Mahkamah Agung, ada 400.000 gugatan cerai dari wanita, sedangkan pria yang menyatakan talak hanya 200.000. Dari ratusan ribu kasus perceraian ini, ada dua faktor utama masalah rumah tangga yaitu perekonomian rumah tangga yang tidak sesuai dan pertengkaran terus menerus karena masalah keuangan.

Bahkan setelah diselidiki, Asep Haerul Gani, dari Psikolog dan Human Capital Coach menyatakan bahwa penyebab utamanya bukanlah kekurangan uang, tapi salah mengelola keuangan rumah tangga, demikian ungkapnya kepada Kompas.com. Yaitu karena suami-isteri tidak terbuka dalam masalah keuangan satu sama lain. 
Selain salah mengelola uang, ada masalah lainnya menurut Gani, “Problem utamanya bukan mengelola uang, tetapi mengelola diri. Walaupun sudah diajarkan finansial training, orang tersebut susah mengelola uang karena tidak mengerti bedanya keinginan dan kebutuhan.”

Lalu, apa yang harus dilakukan pasangan suami isteri untuk memperbaiki hubungan dan kondisi keuangan mereka? Yuk simak beberapa tips dari Jawaban.com ini:

1# Bicaralah secara terbuka dengan pasangan tentang keuangan keluarga

Ada sebuah perkataan bijak seperti ini, “keterbukaan adalah awal pemulihan.” Jadi, jika kita ingin membenahi sebuah masalah, maka kita harus berani terbuka tentang hal tersebut.

Jika keuangan keluarga berantakan, maka bicarakan bersama dengan pasanganmu. Namun, jangan pakai emosi ya bicaranya. Duduklah santai, ceritakan kondisi keuangan saat ini. Jika kalian punya hutang yang tidak diketahui pasangan, maka terbukalah.

Siapkan hati untuk menghadapi kenyataan terburuk, seperti jumlah hutang yang tak kamu bayangkan sebelumnya atau jumlah defisit anggaran rumah tanggamu setiap bulannya. Jangan terpancing emosi dan menyalahkan pasangan, tenanglah dan terimalah kondisi keuangan kalian tersebut.

2# Lakukan audit terhadap pola penggunaan uang kalian


Seperti yang dikatakan oleh Gani di atas, banyak masalah keuangan terjadi karena seseorang tidak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Jika kalian banyak menggunakan uang untuk “keinginan-keinginan” kalian masing-masing, maka perlu adanya pertobatan ya.

Kita bisa saja membenarkan diri dengan banyak alasan untuk semua keinginan itu, tapi yang jelas hal tersebut sudah menjadi sumber kebocoran dalam keuangan keluarga.

Kamu dan pasangan harus menyamakan pandangan dulu tentang apa yang menjadi “kebutuhan” dan mana yang “keinginan” baik secara pribadi maupun dalam keluarga.

Pastikan untuk memangkas apa yang disebut keinginan sampai kondisi keuangan keluarga menjadi stabil. Bahkan mungkin diperlukan pengorbanan yang lebih besar lagi dengan memangkas beberapa kebutuhan yang tidak terlalu signifikan bagi keluarga.

3# Kikis hutang sampai habis secepat mungkin

Pastikan kamu dan pasanganmu, bahkan anak-anakmu menjadi satu tim dalam menyelesaikan masalah keuangan keluargamu. Jadi, jangan anggap tabu ya untuk menjelaskan kondisi keuanganmu kepada sang buah hati. Hal ini akan menjadi pelajaran berharga baginya nanti.

Setelah kalian sepakat bahwa kalian adalah satu tim, maka buat kesepakatan untuk menyelesaikan hutang kalian bersama-sama secepat mungkin. Penyelesaiannya jelas bukanlah seperti membalik telapak tangan yang terjadi dalam satu dua hari.

Penyelesaian hutang biasanya butuh waktu berbulan-bulan dan bertahun-tahun, jadi kalian sekeluarga perlu sehati dan saling menguatkan ketika kondisi tak kunjung membaik atau bertambah sulit. Jika kalian bisa menjaga kesehatian dan sukacita dalam keluarga, percayalah kondisi sulit seperti apapun pasti akan terlewati.

4# Dalam masa sulit, jangan membunuh kemurahan hati

Ya, kita harus belajar tentang kemurahan hati dan iman dari kisah janda di Sarfat yang dituliskan dalam Alkitab.

Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."

Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."

Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." (1 Raja-raja 17:10-12)

Elia diperintahkan Tuhan ke daerah bernama Sarfat  di masa kekeringan dan kelaparan. Disana seperti yang dijanjikan Tuhan, ia bertemu dengan seorang janda, dan ia meminta minum dan makan dari janda yang memiliki persediaan makanan yang sangat sedikit.

Bayangkan jika kalau kamu dan keluargamu di posisi janda itu, dan kamu ngga kenal dengan Elia. Tiba-tiba ada orang asing yang datang minta minum dan makan, padahal kalian sedang kesulitan dan juga akan kehabisan bahan makanan. Apakah kamu akan memberikan sebagian dari makanan dan minumanmu kepada Elia?  

Tapi yang luar biasa, Janda itu tetap memberikan makanan dan minuman kepada Elia, hanya berbekal sebuah janji bahwa, “Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.” (ayat 14)

Jadi, dalam kondisi sulit sekalipun, jangan mengurangi ketaatanmu dan keluargamu dalam hal menabur, memberi dan menolong orang lain. Biarlah kemurahan hati tetap bertumbuh subur dalam hidup kalian. Jangan membunuh kemurahan hatimu hanya karena kamu sedang kesulitan.

Berilah dari sebagian yang kamu punya, bukan dari apa yang kamu tidak punyai. Seperti janda itu, ia membuat sebuah roti kecil dari tepungnya untuk Elia. Berilah juga dari apa yang kamu miliki, sekecil apapun itu, jadikan hal itu sebagai langkah iman untuk Tuhan bisa memberkatimu.

5# Terus bergantung dan libatkan Tuhan dalam setiap keputusan

Yang ini adalah yang terakhir dan terpenting, ketika kamu memulai langkah pertama dalam tips ini, libatkanlah Tuhan. Berdoalah sebelum kamu bicara dengan pasanganmu. Berdoalah bersama seluruh keluargamu sebelum memutuskan hal-hal yang akan kalian pangkas dalam pengeluaran kalian.

Bahkan mintalah hikmat dan mukjizat Tuhan untuk bisa mengikis hutang kalian dengan cepat, seperti memohon untuk dibukakan jalan untuk mendapat pekerjaan sampingan atau usaha sampingan, atau hal-hal lainnya.

Setiap langkah yang kalian buat, tanyalah dahulu kepada Tuhan, karena Dialah penasihat keuangan yang terbaik dalam kehidupan ini. Dia juga Bapa Sorgawi kita yang memiliki sumber daya tak terbatas, dan Dia sanggup menolong kita dengan caraNya yang ajaib. Jadi jangan pernah putus asa.

Nah, itulah lima tips untuk bisa membantumu memperbaiki kondisi keuangan keluargamu. Siap untuk mencobanya? Atau mungkin kamu ada saran untuk menambah daftar di atas? Yuk beri komentar di bawah ini.

Baca juga: 

Serem, 40% Milenial Indonesia Terlilit Hutang! Ini Yang Harus Kamu Ketahui Untuk Mengatasi

10 Ayat Alkitab Soal Utang dan Cara Bijak Orang Kristen Kelola Uang (Bagian 1)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami