Apakah kamu adalah suami atau isteri yang membuat pernikahan kamu berantakan? Menjadi pelaku yang merusak pernikahan adalah hal yang sangat sulit sekali. Kalau dibandingkan dengan pasangan kita, tampaknya kitalah yang paling sulit memaafkan diri sendiri. Kita akan memikul beban yang cukup berat, yakni memikul rasa beban yang kini kita sesali.
Meskipun kita sudah mengacaukan semuanya, kadang kita masih
saja terjebak dalam siklus dorongan rasa malu yang sangat negatif yang akhirnya
membuat kita tak sembuh juga, malah semakin membuat pernikahan dan hubungan
kita hancur. Kita menjadi buta terhadap cara bagaimana kita menghentikan diri
sendiri dan menemukan kebebasan sejati dalam pernikahan kita.
Untuk kita bisa benar-benar pulih dan bebas dari rasa bersalah
kita dan memperbaiki pernikahan kita, maka kita harus terlebih dahulu mengenal
beberapa hal yang membuat rasa malu menyelinap ke dalam hubungan kita dan merusak kemampuan kita untuk bear-benar maju
sebagai pasangan yang baik :
1. Malu
mengatakan bahwa kita nggak layak berbaik hati kepada pasangan kita
Kadang, setelah melakukan kesalahan terhadap pasangan, kita
ini gagal membiarkan diri kita untuk bebas dan lolos dari kesalahan yang kita
lakukan dari pasangan kita. Seakan tidak ada masalah apapun, hidup seakan
kembali normal namun kita terus menerus memikul beban berat yang seharusnya
nggak kamu pikul.
Pasanganmu sebenarnya sudah berusaha menunjukkan kepada kamu
bahwa mereka ini peduli terhadapmu, tapi kamu nggak menyadari cinta mereka itu
karena kamu belum bebas terhadap kesalahan yang kamu buat terhadapnya.
Rasa malu adalah sebuah kebohongan yang akan membuatmu tidak
layak dicntai, dan itu bisa menguasai hati dan pikiranmu loh.
Menolak perhatian dan cinta dari pasangan kita, hanya akan
membuat pernikahan kita semakin luka.
Ingat bahwa pasangan kamu ingin agar kamu berdua bisa saling
memperhatikan dan bisa perhatian satu sama lain.
Jadi, bersedialah untuk menerima rahmat Tuhan sehingga sekali lagi kamu bisa menikmati kasihnya satu sama lain dengan sepenuhnya.
BACA JUGA : Karena Pernikahan Mempengaruhi Karakter Anak-anakmu, Maka Terapkanlah 4 Hal Ini!
2. Malu untuk
jujur kepada pasangan kita
Rasa malu adalah emosi yang sama yang membuat Adam dan Hawa
menurup diri mereka dan bersembunyi di taman. Ingat nggak tentang salah satu
dosa pertama manusia ini?
Yap, sama halnya seperti kita bahwa rasa malu mendorong kita
untuk lari dan bersembunyi dari diri kita sendiri dan juga orang lain karena
kita cenderung nggak ingin kalau keburukan kita dilihat oleh orang lain. Ketika
kita hidup dengan rasa malu, maka kita akan cenderung menutupi tindakan kita.
Kita malah berbohong kepada pasangan kita tentang perilaku
kita karena rasa malu kita yang sangat besar sehingga kita pun merasa nggak
memiliki kekuatan untuk jujur menangani apa yang sudah kita lakukan.
Yesus memberitahu kita bahwa kebenaran akan membebaskan kita
(Yohanes 8:31-32). Jika kita ingin memutuskan ikatan rasa malu atas hidup kita,
maka kita harus berani memutuskan untuk jujur dalam setiap situasi, entah itu
kegagalanmu dan lain sebagainya. Karena itulah langkah awal untuk kamu sembuh.
3. Malu
mengatakan bahwa kamu nggak akan pernah mencapai tujuan kamu
Ketika rasa malu menguasai hati kita, harga diri kita menjadi
begitu merosot rasanya. Rasa malu akhirnya mengunci kita dalam kebohongan yang
akan memberi tahu kita bahwa kita nggak akan memenuhi syarat apapun yang
diinginkan hati kita.
Jika tujuan kamu adalah memiliki pernikahan yang bertumbuh
yang bisa dinikmati oleh orang lain, maka kamu harus menyadari bahwa kebohongan
itu harus dilawan.
Kalian pasti bisa sembuh dan bisa mendapatkan pernikahan yang
bahagia dan harmonis lagi. Pergilah ke konselor atau gereja jika memang
pernikahan kalian membutuhkannya, dan sembuhlah secara pribadi dan kembali lagi
untuk membangun pernikahan yang penuh kasih. Berdoa buat pasanganmu dan
bersepakatlah untuk bangkit bersama
kembali.
4. Rasa
malu membuat kita menjadi orang yang egois
Malu itu semacam emosi dan semua tentang dirimu sendiri. Rasa
malu yang mempertimbangkan seberapa buruk perasaan kamu karena sesuatu yang
kamu lakukan.
Dalam pernikahan, kita nggak bisa menjadi pasangan yang hanya
menahan rasa malu sendiri. Karena itu hanya akan membuatmu tidak lagi
terhubung, tidak lagi terlibat, tidak lagi melayani, dan menikmati pasangan
kamu sepenuhnya, karena hati kamu sudah dibebani oleh kebohongan rasa malu.
Salah satu cara untuk memerangi rasa malu adalah dengan keluar
cara berpikir kita sendiri, dan mulai mempertimbangkan perasaan pasangan kita
lebih dulu. Mungkin sulit untuk menghilangkan perasaan yang nggak layak
tersebut tapi hidup di dalam perasaan seperti itu hanya akan menyakiti suami
dan isteri kamu. Jadi,
ketika pikiranmu ingin menipu dirimu, cobalah layani pasangan kamu karena ini
akan mengalihkan kamu untuk tidak mengasihani dirimu sendiri tapi justru
membuat pasanganmu bahagia.