Cerita 3 Warga Non-Kristen Diselamatkan Pendeta dan Warga Papua Saat Rusuh Wamena
Sumber: Inews.com

Nasional / 2 October 2019

Kalangan Sendiri

Cerita 3 Warga Non-Kristen Diselamatkan Pendeta dan Warga Papua Saat Rusuh Wamena

Lori Official Writer
3303

Peristiwa kerusuhan di Wamena pada Senin, 23 September 2019 lalu mengisahkan duka yang mendalam. Seperti data yang dilaporkan, sekitar 22 orang dinyatakan meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

Kerusuhan ini juga menimbulkan kerugian besar bagi warga setempat yang rumahnya dibakar. Ditambah kerugian yang harus ditanggung pemerintah akibat pengrusakan gedung dan fasilitas umum yang ada.

Terlepas dari kerugian tersebut, tiga dari ratusan warga pendatang yang berhasil selamat menyampaikan cerita haru mereka bisa lolos dari serangan perusuh. Ketiga warga bernama Ismail, Satria dan Annur menuturkan momen-momen mencekam saat rumah dibakar dan bagaimana mereka dibantu oleh warga Papua dan Pendeta.

1. Ismail Perantau Asal Jember, Jawa Timur

Ismail, salah satu perantau asal Jember, Jawa Timur mengaku bersyukur selamat dari kerusuhan berkat bantuan warga Papua dan pendeta setempat.

Pria yang tinggal di Pikey, Wamena ini menyampaikan kalau saat aksi pembakaran rumah dan gedung di Wamena, dia dan sekitar 300 orang lainnya diamankan ke gereja.

“Kami diselamatkan oleh warga asli Wamena dan pendeta di dalam gereja baptis di Pikey,” ucapnya.

Mereka berhasil dievakuasi menggunakan pesawat Hercules keesokan harinya.

2. Satria, warga pendatang

Satria adalah salah satu warga Wamena yang harus diungsikan saat kerusuhan Senin, 23 September 2019 lalu.

Dia berhasil selamat karena warga Papua asli setempat membantu mereka saat hendak keluar rumah.

Satria yang merupakan seorang pedagang sembako menceritakan bagaimana warga setempat saling menolong. Warga Papua juga menyelamatkan warga pendatang ke gereja terdekat.

Baca Juga : Benarkah Kisruh Wamena Muncul Karena Adu Domba? Begini Kata PGI…

3. Annur Asal Makassar

Saat peristiwa kerusuhan Wamena, Annur, suami dan anak-anaknya memilih tetap tinggal di dalam rumah.

Namun entah bagaimana, para perusuh yang sama sekali tidak mereka kenal mulai menyulut api ke bagian rumah mereka.

Saat api mulai menyala, suami Annur mendesak mereka untuk keluar sebelum api membakar mereka hidup-hidup.

Saat proses keluar dari rumahnya, seorang pendeta datang dan membantu keluarga Annur.

“Saya diselamatkan oleh Pak Pendeta saat saya keluar rumah dan anak-anakku. Kami hampir dibunuh,” katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa saat hendak dilindungi, sang pendeta bahkan mendapat ancaman untuk dibunuh.

“Pak pendeta selamatkan saya. Sampai-sampai pendeta diancam akan dibunuh. Dia bilang kalau Pak Pendeta lindungi mereka-mereka Pak Pendeta juga dibakar. Pak Pendeta saat ini masih aman. Mudah-mudahan dia selamat di sana. Dia sudah selamatkan saya,” terang Annur.

Sampai hari ini, kondisi di kota-kota besar Papua memang sudah kondusif. Pemerintah sendiri sudah melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah aksi susulan yang sewaktu-waktu terjadi. Presiden Jokowi juga sudah melakukan dialog bersama tokoh-tokoh agama untuk mencari solusi menyelesaikan masalah di Papua.

Sebagai saudara, mari terus berdoa untuk Papua. Supaya hanya damai dari Tuhan lah yang diijinkan terjadi atas langit Papua dan segala kebencian dan adu domba tidak berkuasa atas hati warganya.

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami