Rusuh di Wamena, Beberapa Warga Di Lindungi dan Mengungsi di Gereja!
Sumber: Kumparan.com

Nasional / 1 October 2019

Kalangan Sendiri

Rusuh di Wamena, Beberapa Warga Di Lindungi dan Mengungsi di Gereja!

Naomii Simbolon Official Writer
2677

Kerusuhan yang terjadi di Wamena benar -benar mennyedihkan sekali. Kabupaten Jawawijaya ini nggak cuma menyisahkan cerita yang memilukan tapi juga haru karena beberapa warga yang dengan berani berbagi kasih dengan memberikan perlindungan kepada para pendatang.

Hal ini di lontarkan oleh Ketua Dewan Adat Papua Domi Surabut sebagai saksi yang melihat hal ini.

Ia juga menuturkan bahwa kerusuhan yang terjadi di Wamena pada Senin (23/9/19) itu menjadikan deretan rumah toko di jalan Transpapua, di kawasan Pasar Baru menjadi sasarannya.

Nggak cuma dibakar, ruko juga dikepung oleh para massa padahal di dalam ruko masih ada beberapa pendatang yang terjebak.

"Mereka berteriak minta tolong," kata Domi yang dikutip dari Republika.

Demi menyelamatkan pendatang yang ada di dalam ruko, Domi akhirnya mengonfrontasi pada pengepung bersama warga Wamena lainnya.

"Saya bilang, 'Kamorang bakar-bakar sudah, tapi biar itu yang di dalam kita bawa dulu!'" kata Domi.

Setelah itu, Domi akhirnya memerintahkan sejumlah pemuda untuk menjemput warga yang terjebak di ruko tersebut dan disana, mereka menemukan tiga pria dan satu perempuan yang tampaknya ketakutan.

Nggak cuma itu, ada seorang bayi juga yang berusia 2 bulan dan nangis terus. Menurut Domi, mereka seperti suku Jawa.

Kemudian mereka dan penyintas lainnya dibawa ke Gereja Katolik Bunda Maria untuk di evakuasi. Gereja tersebut terletak tak jauh dari jembatan di jalan menuju Pike, wilayah pinggiran Wamena.

Di sekitar gereja, Domi dan beberapa pengurus gereja, seperti calon pastor berjaga-jaga dan melindungi mereka.

 BACA JUGA : Setahun Pasca Bencana Palu, Ternyata Korban Likuefaksi Masih Ada Yang Mengungsi Di Tenda!

"Massa tidak berani minta yang kami lindungi karena sudah di dalam gereja," kata Domi.

Hingga malam, sudah ada 25 pendatang yang berhasil di evakuasi di dalam gereja.

"Ada pendatang, ada guru-guru dan juga tenaga medis," katanya.

Nggak cuma itu, para pendatang juga memutuskan untuk bermalam di dalam gereja hingga besok paginya mereka baru kembali pulang kerumah masing-masing.

Menurut Nani Susongki seorang warga asal Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggi Jawa timur, bahwa ada banyak orang pendatang yang juga diselamatkan oleh warga setempat.

Nani misalnya, yang berhasil selamat dari amukan massa karena diajak oleh warga setempat untuk meninggalkan wilayah dan pergi  ke aula Lapangan Udara (Lanud) Jayapura .

"Kami sembunyi honai (rumah khas pegunungan tengah Papua) Mama Manu. Kami disembuyikan disitu," kata Nani Susongki, Sabtu (28/9) yang dikutip dari Republika.co.id.

"Mereka suruh kami masuk ke rumah Mama Manu. Hampir satu jam bersembunyi tak bersuara bersama beberapa warga lain," lanjut Nani.

Meski sudah berusaha bersembunyi, ternyata keberadaan Nani dan anaknya diketahui oleh massa perusuh. Meskipun demikian, Mama Manu tetap berusaha melindungi mereka.

"Mama Manu bilang tolong jangan dibakar. Itu saya punya anak. Jangan bakar mobil (milik Nani), nanti merembet ke rumah saya. Akhirnya massa pun meninggalkan lokasi. Kami sendiri sudah lemas, seperti tidak bisa berdiri lagi," ucap Nani.

Setelah sejam diamankan oleh Mama Manu, akhirnya polisi datang dan mereka di evakuasi ke Mapolres Jayawijaya kemudian diterbangkan ke Jayapura.

Buat teman-teman semua, mari kita sama-sama berdoa buat bangsa ini. Hari ini tanggal 1 Oktober 2019, semua  gereja di menara doa yang tersebar di Indonesia akan melakukan doa serempak untuk bangsa ini khususnya Jakarta dan juga Wamena yang sedang rusuh. Apakah kamu tergerak untuk itu? Mari, berdoalah dalam doa pribadimu mala mini, karena kedamaian di Indonesia adalah kedamaian kita juga. Biarlah belaskasihan Tuhan turun dan segala kericuhan ada jalan keluar yang damai. Amen

Sumber : Republika/Jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami