10 Ayat Alkitab Soal Hutang, Dari Bikin Cemas Sampai Gak Bisa Tidur (1/2)
Sumber: Blog Justika

Finance / 30 August 2021

Kalangan Sendiri

10 Ayat Alkitab Soal Hutang, Dari Bikin Cemas Sampai Gak Bisa Tidur (1/2)

Lori Official Writer
7982

Baik orang dunia maupun orang Kristen gak jauh-jauh dari masalah utang.

Ada saja alasan kenapa seseorang bisa terlilit hutang dan mulai depresi karena memikirkan cara untuk melunasinya.

Ada dua bentuk hutang yaitu hutang tunai dan non-tunai. Dan kebanyakan diantaranya terlilit hutang non-tunai, khususnya kartu kredit.

Tapi ada pertanyaan-pertanyaan yang perlu kita tanyakan, seperti:

  • Apa cara terbaik yang seharusnya orang Kristen lakukan supaya tidak terlibat hutang?
  • Apakah berhutang itu Alkitabiah?
  • Hutang dalam bentuk apa yang diizinkan?
  • Kebiasaan apa yang membuat orang Kristen terjerat dalam hutang?
  • Bagaimana cara mengubah kebiasaan dan terlepas dari lilitan hutang?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, mari merenungkan 10 kutipan ayat Alkitab yang bicara soal hutang dan cara mengelola keuangan yang bijak.

 

1. Hutang adalah bentuk perbudakan

Hutang hanya akan menutup setiap aliran pendapatan. Semakin cepat melunasi hutang, semakin baik pula kondisi keuangan pribadi kita.

“Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu." (2 Raja-raja 4: 7)

“Orang yang tidak berakal budi ialah dia yang membuat persetujuan, yang menjadi penanggung bagi sesamanya.” (Amsal 17: 18)

“Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.” (Amsal 22: 7)

Baca ayat pendukung lainnya : Amsal 22: 26-27; Nehemia 5: 3-5; Matius 6: 24; Roma 13: 8-10

 

2. Hutang membuat cemas dan mencuri waktu tidur yang nyaman

Hari sabat adalah konsep penting bagi Tuhan. Dia mengkhususkan waktu itu untuk diri-Nya sendiri setelah menciptakan dunia. Hal ini juga berlaku untuk kita.

Tapi kebanyakan dari kita bisa kehilangan istirahat yang baik karena hutang.

Waktu kita berhutang, kita dipaksa kerja lembur, mengambil pekerjaan sampingan dan menghabiskan lebih banyak energi secara emosional untuk lepas dari hutang.

“Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.” (Pengkhotbah 5: 4)

Bacaan pendukung lainnya: Amsal 3: 5-6; Ulangn 15: 9; Ulangan 15: 1-2

 

3. Hutang adalah cara untuk menghabiskan uang

Hutang bisa muncul karena karakter kita yang suka peminjam untuk dihabiskan demi memenuhi kepuasan diri kita. Tentu saja kitab Amsal menyebut kebiasaan ini sebagai kebodohan.

“Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.” (Amsal 21: 20)

Bacaan pendukung lainnya: Amsal 21: 5; Amsal 6: 10-11; Lukas 16: 10

 

Baca Juga: Ini 4 Prinsip Alkitabiah yang Pasti Bikin Keuangan Millenial Bebas Utang

 

4. Hutang adalah bagian dari dosa

Tuhan memakai hutang dan janji sebagai metafora untuk dosa.

Secara khusus, Dia memakai metafora jubah sebagai janji atas perlawanan manusia terhadap perintahNya.

Tuhan pun melihat hutang sebagai masalah yang perlu diperbaiki, bukan sebagai peluang untuk dimanfaatkan. Sama seperti pilihan untuk berbuat dosa, pilihan untuk berhutang berperan untuk menjatuhkan seseorang dalam dosa.

“…mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka.” (Amos 2: 8)

“…dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami..” (Matius 6: 12)

“…dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib..” (Kolose 2: 14)

Bacaan pendukung lainnya: Lukas 7: 41-50; Roma 6: 23

 

5. Hutang membuat seseorang kehilangan potensi

Setiap orang memang punya tanggung jawab atas hidupnya. Entah itu soal keluarga, gereja atau apapun.

Setiap sen hutang, ditambah bunga, hanya akan mengurangi kemampuan untuk mengatasi masalah keuanganmu sendiri. Hal inilah yang menjerat banyak orang jadi pribadi yang gagal sepanjang hidupnya.

“Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah.” (Mazmur 37: 21)

 “Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.” (Amsal 13: 22)

“Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.” (1 Timotius 5: 8)

Bacaan pendukung lainnya: Amsal 22: 3; Amsal 28: 8; Roma 13: 7

 

Baca Juga: Pinjaman Online, Cara Cepat Dapatkan Uang Tapi Juga Bikin Trauma

 

Ini adalah sebagian dari penjelasan alkitabiah soal hutang. Ada beberapa definisi lain yang disampaikan Alkitab soal hal ini dan kita akan bahas di artikel berikutnya.

Semoga artikel ini membantu setiap kita yang sedang menghadapi jerat hutang dan mengambil langkah nyata untuk terlepas dari masalah ini. Sehingga kita bisa meraih kemerdekaan secara finansial di tahun ini.

 


 

Apakah Anda butuh didoakan? Hubungi SAHABAT 24 kami melalui kontak Whatsapp 0822 1500 2424 atau klik link doa ini https://bit.ly/ButuhDukunganDoa

 

Sumber : Tithe.ly | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami