Siapa yang nggak kenal dengan suku Baduy? Suku pedalaman ini
berada di Provinsi Banten. Ditengah tengah kemajuan teknolgi, suku Baduy ini
masih mempertahankan kearifan lokalnya loh, bahkan ada banyak orang yang berlomba-lomba pengen liburan kesini, meski sebenarnya gampang-gampang susah.
Gampang karena lokasinya nggak jauh dari Jakarta, hanya
berjarak sekitar 160km dari ibukota. Nah, susahnya karena memang akses ke sana
biasanya nggak begitu mulus. Butuh perjalanan sekitar 4-5 km dari Jakarta,
kemudian trekking selama berjam-jam. Itulah mengapa liburan ke Baduy ini nggak sesederhana yang kamu bayangkan.
Meski demikian, ada banyak orang juga loh yang suka pergi
liburan ke sini, bahkan ada beberapa travel yang menyediakan liburan bareng ke Baduy.
Nah, sebelum benar-benar liburan ke Baduy, kenali sukunya dulu yuk! Biar gampang bersosialisasi pas sudah disana!
1. Suku ini nggak pernah dijajah sama sekali
Kalau kamu ke sana maka kamu akan mendengarkan cerita yang
mereka ciptakan sendiri yakni cerita tentang Baduy Empat Puluh. Kisah itu
dikeluarkan dan diceritakan oleh mereka untuk mengelabui para penjajah agar
nggak datang sehingga kebudayaan mereka tetap bisa terjaga. Menarik ya cara mereka melindungi suku mereka!
2. Mereka aktif memakai bahasa mereka sendiri, yakni bahasa Baduy
Jangan terkejut jika mereka ngobrol pakai bahasa mereka sendiri yaitu bahasa Baduy. Nah, bahasa ini dimasukkan juga ke dalam suatu rimpun dalam bahasa Sunda.
BACA JUGA :
Kembali menjadi Sorotan Publik, Justin Bieber Sebut Istrinya Sebagai Penyelamat Hidupnya!
3. Mereka
kemana-mana nggak pakai alas kaki, berbeda sama kita yang selalu pakai sendal atau sepatu
Unik ya, padahal lokasi mereka itu sangat terjal loh. Apa nggak kuatir jika kakinya terkena duri dan sejenisnya?
Tapi ini sebuah tradisi bagi mereka loh.Unik ya!
Biasanya hal ini mereka lakukan ketika suku Baduy
melaksanakan tradisi Seba, yakni berjalan puluhan kilometer untuk bertemu kepala daerah di kota Banten.
4. Kayak Sitinurbaya, ditempat ini masih menganut perjodohan.
Biasanya kan soal pasangan hidup, anak muda sukanya memilih.
Berbeda dengan suku Baduy, mereka lebih suka dijodohkan. Bahkan hal itu sudah dilakukan orangtuanya sejak mereka menginjak 14 tahun.
5. Larangan kunjungan selama 3 bulan
Nah, meskipun suku ini terbuka bagi umum, seperti kita dari
luar, ada waktu dimana mereka benar-benar menutup akses untuk berkunjung,
selama 3 bulan loh. Biasanya itu mereka lakukan ketika mereka sedang melakukan puasa Kawalu atau puasa 3 bulan berturut-turut.
Unik ya suku ini. Satu lagi, di suku ini ada larangan untuk
meneteskan darah loh. Jadi benar-benar nggak boleh bunuh membunuh. Benar-benar
tentram dan seru. Tapi sayangnya, meski demikian, masih saja ada wisatawan yang
melakukan kejahatan kepada gadis di Baduy ini dan membuat kekejian yakni
memerkosa gadis Baduy hingga membunuhnya.
Ngerinya lagi, jasad si korban ditemukan mengenaskan di Saung di sebuah lokasi di kebun garapan tepanya di Desa Cisimeut (30/08/19)
Ketiga pelaku yakni E berusia 20 tahun, F berusia 19 tahun
dan E berusia 16 tahun akhirnya ditangkap oleh polisi di Kabupaten Lebak di Palembang, secara terpisah.
Wah, bagaimana tidak warga Baduy akan sedih. Jangan-jangan
akses liburan kesana akan susah nih!