Kelakuan Edward Limbong, Sang Pilot yang Tega Selingkuh dan Tinggalkan Istri
Sumber: Jawaban.com

Family / 27 August 2019

Kalangan Sendiri

Kelakuan Edward Limbong, Sang Pilot yang Tega Selingkuh dan Tinggalkan Istri

Lori Official Writer
18802

Lewat sebuah pernikahan kudus, pilot salah satu maskapai penerbangan bernama Edward Limbong & Joyceline pun resmi menjadi suami istri pada 20 Mei 1992.

Mereka mengikat janji sehidup semati di depan Tuhan dan juga jemaatNya.

Sebagai seorang Pilot, Edward pun ikut-ikutan dengan gaya hidup yang kurang baik. Mabuk-mabukan dan bermain perempuan.

Kebiasaan ini mulai dirasakan Joyceline gak lama setelah dirinya melahirkan putri pertama mereka.

Joyceline mengaku jika suaminya itu mulai keranjingan dengan kehidupan malam – minum-minuman dan juga lupa pulang ke rumah.

“Saya benar-benar parah di dunia malam itu, dari tahun 96 sampai tahun 99. Tiga tahun lebih saya jarang pulang, jarang tidur, pekerjaan saya kacau dan banyak hal yang selalu kukarang. Dunia kejahatan, terus saya berkelahi, terus saya main dengan perempuan-perempuan yang bukan seharusnya,” ungkap Edward.

Joyceline sendiri tahu betul apa yang dilakukan sang suami di luar. Dia bahkan tahu saat bekerja kemana dan dengan siapa Edward bepergian. Meski sebagai istri dia benar-benar disakiti dan tidak dihormati, tapi Joyceline hanya bisa memilih diam. Karena dia tak ingin mengalami kekerasan fisik dari suaminya itu.

“Saya main fisik. Bahkan suatu saat sampai fatal dia saya dorong terus kena pegangan pintu akhirnya kepalanya robek sepuluh jahitan. Dan itu dengan kepala bocor, saya pegang kepalanya kita bawa ke Rumah Sakit Cikini,” terangnya.

Perbuatan yang dilakukannya kepada sang istri tak membuat Edward sedikitpun berubah atau bahkan berpikir untuk memperbaiki hubungannya dengan sang istri. Di tahun 1998, ketika sedang krisis melanda Indonesia dia memilih untuk terbang ke Batam. Selama masa-masa itulah dia lebih banyak meninggalkan Joyceline dan anaknya.

“Saat itu saya rasa kayak udah gak pengen hidup lagi. Karena semua meninggalkan saya. Saya cuman hidup sama anak saya. Semua keluarga menganjurkan saya bercerai. Baik itu keluarga dari suami saya, keluarga saya, teman-teman saya, semua gak ada yang mendukung saya untuk tetap bertahan. Saya cuma bisa berdoa sama Tuhan, saya bilang “Tuhan kalau memang dia jodoh saya beri saya kekuatan Tuhan. Kalau gak biar Tuhan aja yang misahin saya (dan dia). Karena secara manusia, ya gak kuatlah,” ungkap Joyceline sambil berlinang air mata mengenang perjuangannya mempertahankan pernikahan bersama Edward.

Sebagai sosok yang benar-benar percaya bahwa pernikahan hanya terjadi sekali untuk seumur hidup, Joyceline benar-benar tak ingin mengakhiri pernikahannya lewat sebuah perceraian. Sekalipun orang-orang di sekelilingnya mendukung hal itu. Dia percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti ada tujuannya.

“Saya berprinsip segala sesuatu pasti atas ijin Tuhan dan pasti ada waktunya Tuhan memberikan jalan keluar. Kita cuma punya tiga: ketaatan, kesetiaan, dan kejujuran. Kalau kita udah punya itu semua, itu berharga di mata Tuhan,” ucapnya.

Baca Juga :

Reslie Lauw: Aku Pilih Ampuni Suami yang Tega Selingkuhiku

Derita Heidy, Istri Cantik yang Tak Dianggap Suami

Di tengah perjuangan mempertahankan pernikahan tersebut, Joyceline hanya bisa tunduk pada apa yang Alkitab sampaikan bahwa seorang istri adalah tiang doa bagi keluarganya. Jadi setiap hari, saat Edward bekerja dia berdoa dan meminta Tuhan selalu menyertai suaminya kemanapun dan dengan siapapun dia bepergian.

“Semua beban saya ilang karena Tuhan pasti bantu saya,” ucapnya.

Edward Alami Pengalaman Aneh     

Saat bekerja di Batam, suatu kali Edward mengalami hal yang aneh. Ketika menonton televisi, dia merasa seperti semua dosa yang sudah dilakukannya terbongkar. Sepanjang hari dia dihantui rasa takut dan berpikir kalau dia tengah menghadapi kematian.

“Di Batam itu, orang bilang loe lagi halusinasi atau lagi paranoid. Saya bilang gak saya lihat di TV itu dosa saya tadi malam, dosa saya sepanjang hidup saya ada di TV. Saya ketakutan, saya bilang wah mati nih saya hari ini. Selalu itu mati..mati nih hari ini. Saya udah gak ingat Tuhan lagi dan gak beribadah selama tiga setengah tahun lebih. Saya udah lupa lah yang namanya Tuhan,” ungkap Edward.

Di tengah ketakutan yang mengancamnya, dia tiba-tiba mendengar suara yang berkata: Sekarang kamu percaya! Edward tahu persis kalau itu adalah suara Tuhan. Pertemuan dengan Tuhan akhirnya menginsafkan Edward dari segala perbuatannya. Dia bahkan meminta ampun kepada sang istri.

“Dia orang yang gak pernah minta maaf sama orang. Kog ini aneh gitu. Sebelum dia minta ampun, dari dulu juga saya udah ngampunin dia. Jadi kalau saya gak ngampunin, gak mungkinlah Tuhan bukain jalan. Karakternya satu per satu Tuhan ubahin,” kata Joyceline.

Sejak mengalami pertemuan ajaib tersebut dengan Tuhan, hidup Edward pun dipulihkan sepenuhnya. Dia kembali hidup harmonis dengan sang istri dan juga keluarga yang lain yang pernah dilukainya.

Sampai saat ini, pernikahan Joyceline dan Edward benar-benar dibangun di dalam Tuhan. Dan hal ini tak akan bisa terjadi, jika Joyceline tak menyadari perannya sebagai tiang doa bagi suami dan anak-anaknya.

“Saya percaya hanya kuasa Tuhan Yesus saya yang mengubah suami saya dan mengubah kehidupan rumah tangga saya sampai saat ini,” pungkas Joyceline.

 

Apakah kamu sedang mengalami pergumulan yang sama seperti Joyceline? Istri yang dilukai dan dikhianati suami? Mari belajar hari ini untuk tetap percaya dan mengandalkan Tuhan, bahwa satu-satunya jalan keluar adalah doa dan ketaatan.

Jika kamu ingin berbagi pergumulan atau kesaksian bersama kami, jangan sungkan untuk membagikannya melalui konseling center Sahabat 24 kami melalui SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat  Live Chat dengan KLIK DI SINI.

Sumber : Solusi TV | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami