Banyak Pria Kristen Hadapi Tantangan Besar Dalam 5 Hal Ini, Apa Itu?
Sumber: Entrepreneur.com

Single / 16 August 2019

Kalangan Sendiri

Banyak Pria Kristen Hadapi Tantangan Besar Dalam 5 Hal Ini, Apa Itu?

Lori Official Writer
3863

Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa tingkat bunuh diri paling tinggi dialami oleh pria. Kaum pria ditemukan lebih rentan terhadap risiko kesehatan karena gak punya jejaring sosial yang kuat dan mendukung mereka.

Karena itulah orang Kristen, khususnya gereja harus tahu 5 tantangan yang dialami para pria ini sehingga akan lebih memudahkan untuk memberikan dukungan dan pemuridan bagi para pria.

1. Pria kehilangan identitas karena teladan yang buruk

Apakah kamu bisa mendefinisikan apa itu menjadi seorang pria?

Di Alkitab dituliskan tentang identitas menjadi laki-laki. Tapi saat ini, definisi tersebut banyak dikaburkan dengan pandangan banyak pihak.

Di budaya kita, pria didefinisikan sebagai sosok yang harus meminta maaf lebih dulu dan bukan seorang pelindung. Para pria juga kebanyakan bertindak kasar dan berlaku brutal.

Hal inilah yang membuat anak muda semakin bingung dengan identitas mereka. Para pria dewasa gak memberikan teladan baik kepada anak-anak muda.

Alkitab menjelaskan bahwa pria yang lebih tua harusnya menjadi teladan yang saleh.

“Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.” (Titus 2: 6-8)

Gak ada yang lebih penting bagi para pria untuk dilayani sesuai dengan identitasnya sebagai pria.

2. Pria merasa dibebani tanggung jawab terlalu besar

Kebanyakan pria merasa bahwa tanggung jawab yang dibebankan atas mereka terlalu besar. Bagi pria single dan juga sebagai anak tertua, mereka harus bertanggung jawab atas keluarganya. Mereka juga mengaku terlalu banyak menerima omelan jika tidak melakukan lebih dari yang diminta baik di rumah, di kantor maupun di gereja.

Beban yang ditanggung oleh para pria tentunya membuat mereka kelelahan dan menjadi sangat rapuh. Karena itu penting untuk mengingatkan pria-pria tertekan ini untuk kembali kepada Tuhan.

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.” (Matius 11: 29)

3. Pria mudah tergoda oleh godaan seksual

Godaan untuk berbuat dosa sudah asa sejak internet muncul. Karena itulah, koneksi jaringan yang semakin mudah malah semakin memudahkan para pria terjerat dalam dosa seksual.

Ada begitu banyak konten online yang menawarkan dosa seksual. Anak-anak remaja mulai terpapar pornografi dan pria dewasa bahkan yang sudah menikah terjerat dalam perselingkuhan.

Bagaimanapun kita gak bisa menutup mata terhadap tantangan pronografi terhadap pria. Jerat seksual adalah penghancur terbesar hidup para pria.

Karena itu, para pria perlu diperlengkapi untuk berjuang melawan godaan seksual ini.

4. Pria terlalu mudah puas

Ada banyak pria yang berpikir kalau sudah punya rumah, pekerjaan, uang, menikah dan jadi seorang ayah hidup sudah cukup. Sayangnya, kepuasan dangkal ini hanya akan jadi masalah bagi para pria.

Kebenarannya adalah setiap pria dipanggil Tuhan untuk melakukan hal-hal besar yang melebihi dari apa yang dia dapat saat ini. Semua pria diberi visi yang mulia untuk mengabdikan hidup mereka demi melayani Tuhan.

Jadi, setiap gereja perlu menyampaikan visi ini kepada semua kaum pria.

5. Pria rentan terhadap kesepian

Kok bisa? Ya. Sebuah penelitian oleh Beyond Blue menemukan bahwa 25 persen pria berusia 30 sampai 65 tahun tak punya siap-siapa yang bisa mereka andalkan. Banyak diantaranya yang bahkan tak lagi punya teman dekat untuk sekadar menghabiskan waktu luang. Kondisi inilah yang membuat pria cenderung merasa kesepian dalam hidupnya.

Kesepian yang dialami para pria sangat rentan membuat mereka mudah terserang penyakit jantung, stroke dan kecanduan rokok.
Fakta ini membuktikan bahwa diusia berapapun pria, mereka selalu butuh teman dalam hidupnya. Mereka butuh pria lain untuk mendukung mereka melakukan hobinya, butuh teman curhat dan berbagi pengalaman hidup.

Untuk membantu para pria keluar dari rasa kesepian, gereja sangat didorong untuk membentuk komunikasi para pria. Dimana di sana mereka bisa menjalin hubungan secara lebih intens dan lebih kuat.

Sumber : Communicatejesus.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami