Nubuatan atau dalam Bahasa
Inggris disebut dengan prophecy yang artinya menyatakan lebih dahulu
peristiwa-peristiwa yang akan terjadi. Biasanya, nubuatan dinyatakan melalui
perantara seseorang. Buat orang percaya, nubuatan bukanlah hal yang asing lagi, mengingat banyaknya nubuat yang ada dalam Alkitab.
Baik di Perjanjian Lama maupun Baru, nubuatan sudah sering tertulis dalam Alkitab. Mungkin diantara kita sendiri juga pernah membicarakannya atau justru mengalaminya. Secara umum, nubuatan disebut sebagai pesan Tuhan pada orang percaya.
Lalu, apa bedanya nubuatan dan ramalan? Bukankah keduanya, bisa dianggap mirip? Kali ini, bersama dengan Rendy Chandradinata, yuk kita bahas soal nubuatan ini.
Rasul Paulus mengatakan kalau nubuatan jauh lebih penting daripada bahasa roh
Kalau kita belajar dari Alkitab, nubuatan itu selalu ada. Nubuatan yang paling penting adalah kedatangan seorang Mesias dalam Perjanjian Lama yang digenapi dalam Perjanjian Baru dengan datangnya Tuhan Yesus.
1 Korintus 14:1, "Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat."
1 Korintus 14:3, "Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati, dan menghibur."
1 Korintus 14:4, "Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat."
Nubuatan lebih penting karena berhubungan langsung dengan jemaat, sementara Bahasa Roh digunakan untuk membangun diri sendiri.
Kalau tidak ada yang menafsirkan Bahasa Roh maka jadi sia-sia. Sementara dengan adanya nubuatan, maka kita bisa mengetahui pesan Tuhan.
Bukan orang tertentu, setiap orang juga bisa bernubuat
Sekarang ini, kita juga bisa meminta karunia untuk bernubuat. Yang namanya karunia, maka kita harus meminta karunia tesebut pada sang pemberi karunia, yaitu Tuhan. Hal pentingnya adalah untuk mempersiapkan hati, sehingga nubuatan tersebut bisa menjadi berkat bagi banyak orang.
Apakah nubuatan sama dengan ramalan, yang sama-sama sebuah cuplikan dari masa depan?
Buat Rendy Chandradinata sendiri, titik berat dari nubuat adalah apa yang menjadi rencana Tuhan, buat generasi ini, buat anak-anakNya. Berbeda dengan ramalan yang biasanya, hadir karena didorong dari rasa takut seseorang akan menghadapi hari esok.
Contoh saja horoskop, bintang-bintang, atau hal lainnya. Dengan kata lain, ramalan merupakan sikap seseorang yang dilakukan saat meragukan pernyertaan bapa atas hidupnya.
Cara kita mengetahui kalau nubuatan itu dari Tuhan
Hati yang murni merupakan syarat kita untuk menerima nubuatan. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk tidak merendahkan karunia-karunia yang ada, salah satunya adalah karunia bernubuat. Sehingga ketika kita mendapatkan sesuatu dari Tuhan, biasanya, hal itu bisa menjadi sebuah konfirmasi atau pergumulan yang sedang kita alami.
Tentu saja, untuk bisa mengetahui itu nubuat atau bukan, kita harus tetap bertanya kepada Tuhan soal hal ini.
Nah, JCers, buat kalian yang mau nonton langsung soal nubuatan ini, boleh klik link di atas yaa..
Sumber : JC CHANNEL