Sebuah mobil meledak di sebelah Gereja Virgin Mary Orthodox di
kota Qamishli, Suriah, menyebabkan sekitar puluhan orang terluka dan kerusakan pada beberapa bangunan.
Pengawas Hak Asasi Manusia menulis pada sebuah pernyataaan bahwa kejadian itu adalah insiden yang dilakukan oleh teroris.
"Insiden terorisme terjadi sore ini.. serangan itu
dilakukan dengan menge-bom sebuah mobil yang terletak di depan Gereja St. Mary
Ortodoks dan mayoritas orang di sana (lingkungan) adalah Kristen. Insiden itu
mengakibatkan luka-luka pada warga disana dan kerusakan bangunan gereja juga lingkungan lainnya."
Dari foto-foto yang terlihat, serangan tersebut
mempertunjukkan beberapa kerusakan akibat ledakan api yang sangat besar yang
juga menyebar ke seluruh jalan. Gereja dan bangunan di sekitarnya, semuanya benar-benar rusak.
Serangan bom teroris itu terjadi pada Kamis (11/07/19), persis
di dekat gereja tersebut. Tidak hanya luka-luka, beberapa diantaranya berada dalam kondisi kritis.
Menurut para ahli yang menyelidiki hal ini, serangan teroris
yang diklaim oleh Negara Islam (Islam State) itu jelas sekali menjadikan umat Kristen sebagai target utama.
Qamishli adalah ibu kota wilayah otonomi yang dideklarasikan sendiri oleh Suriah Timur Laut. Sementara rezim Suriah terus menerus menegaskan kembali tentang kontrol atas wilayah tersebut, banyak orang mempertanyakan mengenai masa depan wilayah otonom.
BACA JUGA :
Menyedihkan, 10 Orang Kristen Dibunuh Setiap Hari Di Nigeria Karena Imannya Pada Yesus!
Seorang Dokter Kristen di Inggris Dipecat Karena Menolak Ideologi Transgender!
Dan sementara itu lagi, ISIS sudah mengoordinasikan sejumlah serangan retribusi setelah kekalahan teritorialnya sendiri.
Sepanjang perang saudara Suriah selama 8 tahun, diduga rezim sudah bekerja sama dengan teroris.
Kota Qamishli ini terletak di perbatasan Turki dan merupakan
rumah bagi orang Kristen Asyur yang melarikan dari genosida 1915 yang
disebabkan oleh Ottoman. Mereka mempertahankan kehadiran Kristen yang kuat di
kota ini sampai akhirnya dimulailah Perang saudara Suriah pada tahun 2011.
Beberapa menganggap bahwa kota Qamishli ini adalah pusat orang Kristen Suriah,
tapi akibat perang saudara tersebut, banyak orang Kristen yang akhirnya meninggalkan negara itu dan tidak kembali lagi.
Dari 50 negara lainnya, saat ini, Suriah menduduki peringkat
ke 11 sebagai organisasi yang tidak mendukung orang Kristen. Dan ini terdaftar di World Watch, Open Doors 2019.
Suriah sangat terkenal karena kekerasan yang mereka lakukan terhadap orang Kristen, baik itu melalui ISIS dan moral.
Penganiayaan orang Kristen di suriah terus menerus menimbulkan
ketakutan, dan belum membaik beberapa tahun ini sampai sekarang. Sedihnya,
USCIRF menyebutkan Suriah sebagai negara yang memprihatinkan.
Tidak hanya membaca, sekarang ini dan saat ini, mari berdoa
buat bangsa kita, buat negara kita, buat seluruh dunia dan semua umat Tuhan.
Jadilah kehendakNya, dan kasih karuniaNya nyata atas mereka semua. Amin.