Memutuskan ikut
melayani di gereja memang butuh pengorbanan yang besar. Apalagi bagi pasangan yang sudah menikah dan punya anak di bawah 10 tahun.
Mungkin sebagian
pembaca Jawaban.com ada dalam posisi ini?
Entah kamu adalah seorang Worship Leader (WL) atau tim pemusik di gereja, kamu perlu baca ini khususnya bagi para istri Worship Leader.
Ada kalanya
atau mungkin seringnya, untuk memenuhi tanggung jawab pelayanan di gereja. Menjadi
seorang Worship Leader harus meluangkan separuh waktu untuk mengurus ibadah mingguan. Apalagi saat harus bertugas.
Sebagai suami,
tentu saja tugasnya bukan hanya ada di gereja. Tapi juga punya tanggung jawab
sebagai suami dan ayah bagi anak-anaknya di rumah. Ada kalanya, istri seorang Worship
Leader, terutama bagi mereka yang baru punya anak berusia bayi atau balita, pasti akan kerepotan sendiri dalam proses pengasuhannya.
Sementara suaminya
harus bertugas di gereja, istri harus mengurus anak sendirian. Rutinitas ini
tentu membuat istri sedikit lelah. Tapi bukan berarti harus menyalahkan suami dan pelayanan bukan?
Pertama-tama,
mari ucapkan selamat pada dirimu sendiri. Karena sudah terpilih jadi istri yang ada dalam posisi ini. Sebagai istri WL, kamu sudah mendukung suamimu dalam pelayanannya.
Hal ini
membuktikan bahwa kamu adalah wanita yang istimewa dan layak memiliki pernikahan terbaik.
Untuk mencapai
pernikahan terbaik sekaligus mendukung pelayanan suami sepenuhnya harus ada usaha untuk mewujudkannya. Caranya?
1. Berikan dukungan positif bagi pelayanannya
Minggu pagi
bisa jadi hal yang paling merepotkan bagi keluarga muda. Di samping suami harus
buru-buru ke gereja, istri dituntut untuk bisa mempersiapkan segala urusan rumah
tangga lebih cepat. Misalnya, mempersiapkan anak-anak ke gereja, menghidangkan sarapan dan sebagainya.
Tetap menjaga
atmosfer surga tercipta di rumah sangat penting. Karena itu penting bagi istri untuk
tidak menimbulkan emosi sebelum pergi ke gereja. Karena hal itu bisa sangat mempengaruhi
kondisi suami yang hari itu harus berdiri di atas panggung memimpin jemaat gereja mengalami Tuhan.
Untuk itu,
perlu bagi istri untuk menahan diri setidaknya sampai ibadah minggu selesai. Pujilah
pasanganmu atas penampilannya hari itu, kemudian sampaikan dengan lembut apa yang kamu alami supaya dia bisa lebih memahami kondisi yang kamu hadapi setiap minggunya.
2. Jadilah pendoa bagi suamimu.
Seberat apapun tugas yang harus istri hadapi, menjadi WL bukan tugas yang mudah. Itu sebabnya suamimu perlu kamu untuk jadi pendoa baginya. Dengan dukungan istrinya, dia akan percaya diri dan memberikan yang terbaik bagi pelayanan dan juga Tuhan.
Baca Juga:
Ini yang Suami Harus Tahu Beratnya Beban Istri Jadi Ibu Rumah Tangga
Rayakan Ulang Tahun Pernikahan, Pentingkah Bagi Suami Istri?
3. Ajarkan anak soal apa itu penyembahan.
Salah satu sisi
positif jadi istri WL adalah bahwa kamu beruntung mendapat suami yang pastinya sudah
dewasa secara rohani. Kedewasaan itulah yang akan ditularkan kepada istri dan anak-anaknya.
Anak-anak akan
bertumbuh dalam penyembahan yang benar kepada Tuhan. Dan dengan itu, suami
istri akan mudah membangun pertumbuhan iman anak-anak mereka.
Gak ada pekerjaan
yang lebih baik selain terlibat bersama melayani Tuhan sebagai satu tim. So, bangunlah
satu tim yang solid bersama suamimu.