Menteri Luar Negeri
Amerika Serikat Mike Pompeo mengajak umat Kristen untuk ikut berdoa bagi
orang-orang Kristen yang mengalami persekusi di Timur Tengah, terutama di Iran.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri forum Christian United for Israel.
“Tahun lalu,
pengadilan Iran menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada empat orang Kristen
Iran yang dianggap membahayakan keamanan nasional dengan “mempromosikan
Kekristenan Zionis” dan menjalankan gereja rumah,” jelas Pompeo.
“Ini adalah yang kami
tahu di Amerika. Daripada mengikuti prosedur pemanggilan yang normal, pihak
otoritas menyerang rumah mereka dan memukuli mereka dan menggunakan senjata
kejut listrik kepada mereka dan kemudian
memenjarakan mereka di penjara Evan, sebuah penjara pemerintah di Tehran.”
Untuk itu Pompeo
mengajak umat Kristen yang hadir saat itu untuk berdoa bagi umat Kristen di
Iran, sama seperti dia.
“Setiap hari saya
berdoa, dan saya mengajak Anda juga, untuk berdoa bagi saudara dan saudari kita
di Iran, dan tidak hanya untuk mereka, tetapi untuk orang-orang dari semua agama yang mengalami
persekusi di sana, di Iran,” demikian ajaknya.
Selain itu pada Senin
lalu (08/07/2019), Mike Pompeo mengumumkan pembentukan lembaga Commission on
Unalienable Rights yang akan mengulas peran hak asasi manusia pada kebijakan
luar negeri Amerika untuk mengatasi kekhawatiran tentang kebebasan beragama dan
aborsi.
Saat mengumumkan hal itu, Pompeo menyatakan bahwa Amerika harus “menjaga agar pembicaraan tentang hak asasi manusia tidak dikorupsi atau dibajak atau digunakan untuk tujuan yang meragukan atau berbahaya.” Komisi ini diharapkan dapat membantu lebih lagi perlindungan kebebasan beragama yang merupakan dasar dari semua hak asasi manusia.
Baca juga:
Pemerintah Iran Tutup Paksa dan Turunkan Salib di Gereja Berumur 100 Tahun, Ini Alasannya!
Populasi Kekristenan Makin Tinggi, Pemerintah Iran Interogasi Alasan Warganya Pindah Agama