Seperti Semua Orang, Ada Waktunya Untuk Tak Perlu Pura-pura Bahagia
Sumber: Freepik.com

Kata Alkitab / 12 September 2021

Kalangan Sendiri

Seperti Semua Orang, Ada Waktunya Untuk Tak Perlu Pura-pura Bahagia

Lori Official Writer
5105

Hidup itu keras. Apakah kamu setuju dengan hal itu? Karena dosa Adam dan Hawa di Taman Eden, seluruh dunia hancur.

Tubuh kita tak bekerja dengan sempurna, cuaca di sekitar kita juga begitu. Kondisi ekonomi kita juga tak selamanya baik. Gak ada hal di dunia yang bisa bertahan sempurna selamanya. Kita bisa saja mengalami bahagia hari ini dan esok hari digantikan dengan kesedihan.

Sebagai orang Kristen, kita perlu meluruskan beberapa pemikiran yang kurang tepat, terutama soal bagaimana cara kita hidup dan bersikap.

Pertama, Tuhan gak meminta kita untuk selalu tampak bahagia setiap saat

Ada mitos di kalangan orang Kristen yang berkata bahwa ‘kita harus selalu tersenyum, bahagia dan ceria’.

Kebenarannya adalah Alkitab menuliskan tentang realitas hidup yang kita hadapi.

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya...ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari..” (Pengkhotbah 3: 1 & 4)

Kadang, satu-satunya cara untuk meresponi keadaan yang kita alami secara logis adalah menunjukkan kesedihan. Alkitab mengatakan bahwa ada waktu bagi kita untuk berduka atas kehilangan, termasuk kekecewaan, dosa, penderitaan di dunia dan juga atas teman-teman terdekat kita.

Tuhan tidak berharap kamu harus selalu bahagia setiap saat. Justru dengan mengekspresikan kesedihanmu Tuhan melihat bahwa kamu benar-benar mengakui dirimu lemah dan membutuhkan Dia.

 

Baca Juga: Dalam Kondisi Apapun Kamu, 10 Ayat Ini yang Tuhan Mau Sampaikan Hari Ini Untukmu

 

Kedua, kadang kesedihan itu penting bagi kesehatan

Kalau kamu tak pernah merasakan duka cita atau kesedihan, itu artinya ada yang salah denganmu.

Bisa jadi kamu mengalami gangguan dimana kamu merasa tak terhubungan dengan dunia nyata. Atau kamu juga tak bisa merasakan emosimu dan perasaanmu sendiri.

Karena saat kamu mengasihi atau melihat hal-hal yang menyedihkan, adalah wajar untuk menunjukkan kesedihan kita.

Kesedihan adalah emosi yang menyakitkan. Tapi juga emosi yang sehat dan baik bagi kesehatan. Kenapa? Karena kesedihan juga adalah hadiah dari Tuhan. Ini adalah alat yang Tuhan berikan kepada kita dalam menghadapi transisi kehidupan.

Mungkin kamu pernah mengalami luka bertahun-tahun lalu. Mungkin orangtuamu bercerai. Mungkin kamu pernah dilecehkan. Mungkin dilukai seseorang. Apapun itu, sebagai manusia kamu mungkin gak tahu cara yang sehat untuk menghadapinya.

Lepaskanlah segala emosi itu dengan mengekspresikannya. Kenapa? Karena perasaan yang ditahan hanya akan membuat kita terjebak dalam emosi yang semakin mendalam dan membuat kita kehabisan tenaga untuk terus memikirkannya selama hidup kita. Hal ini sama sekali berisiko bagi kesehatan.

Raja Daud dalam Mazmur 32: 3 berkata, “Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari..” Mengeluh hanya akan membuat tulang-tulang kita lesu. Bukan hanya itu, emosi yang tertahan juga bisa merembes ke kondisi kesehatan yang lain.

 

Baca Juga: 4 Hal Yang Harus Dilakukan Supaya Hidup Dalam Tuntunan Tuhan

 

Kondisi buruk bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Itu bukan pilihan kita. Ada orang yang mungkin berkata, ‘Aku gak suka sedih.’ Bagaimanapun merasakan kesedihan itu normal dan sehat. Ada masa dimana kita harus mengaku lemah sebagai manusia. Supaya kita tetap tergantung kepada Tuhan.

Jadilah seperti Daud, yang dalam kesedihannya dia tak malu untuk menunjukkan dukanya.

“Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga. Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang.” (2 Samuel 1: 11-12)

Sumber : Rick Warren | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami